Berkunjung ke Kampung Starling, Desa Unik Dihuni 400 Pedagang Kopi Keliling
Merdeka.com - Kaki mereka gesit mengayuh sepeda ontel dengan rentengan kopi yang siap diseduh. Kring..kriing... bunyi bel sepeda mereka memecah hiruk pikuk kota. Benar saja, seolah pedagang kopi keliling telah menjamur dan mudah dijumpai di setiap fasilitas umum. Mereka tersebar menjajakan kopi kemasan sederhana, dan dijuluki sebagai Starling.
Gapura selamat datang di kawasan pedagang kopi starling menjadi sambutan sebelum memasuki kampung starling. Starling menjadi julukan para pedagang kopi keliling di Jakarta. Uniknya, nama ini berasal dari kepanjangan Starbuck Keliling, sudah banyak orang tahu, Starbuck merupakan salah satu merek kopi ternama dunia.
Uniknya, para pedagang kopi starling ini menempati satu pemukiman khusus di kawasan Jalan Prapatan Satu, Senen Jakarta Pusat. Tak main-main, di sekitar gang tersebut dihuni 400 pedagang kopi keliling yang menggantungkan nasibnya berjualan kopi.
-
Dimana warga Jakarta mencari singkong? Seperti terlihat di Pasar Kopro, Kota Jakarta Barat, sejumlah pembeli mengaku memilih alternatif sumber karbohidrat lainnya lantaran harganya lebih murah.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kenapa Jakarta menjadi pusat perdagangan? Geliat perdagangan berputar cepat di sini bahkan hingga jadi kota pelabuhan yang dikenal dunia.
-
Dimana keripik singkong sering dijual? Bagi Anda penggemar camilan keripik, tentu sudah tidak asing dengan keripik singkong.
-
Siapa yang biasanya menjadi pedagang kelontong? Pedagang kelontong kebanyakan dilakukan orang-orang keturunan China.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad
Menginjakkan kaki di kampung starling, kesan padat dan ramai mulai terasa. Disinilah para pedagang tinggal dan mempersiapkan seluk beluk berdagang kopi keliling di jalanan Ibu Kota. Mereka biasa menjajakan seduhan kopi dalam sebuah gelas. Rentengan kopi terlihat menggantung pada gerobak kecil di sepeda mereka. Tak hanya kopi, aneka minuman seduh, mi instan, hingga rokok eceran juga mereka jajakan.
Pemandangan unik seketika nampak pada kampung starling. Sepeda yang berjejer mudah dijumpai di sudut gang Kampung Starling. Saking banyaknya sepeda, sepeda diparkirkan hingga ke atap rumah. Bahkan tak jarang mereka menggantungkan sepeda pada dinding untuk menghemat tempat. Ratusan sepeda ini bukanlah rusak, melainkan sedang dalam peristirahatan, terlihat masih ada keranjang dan beberapa gerobak tempat dagangan.
©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad
Para pedagang kopi starling ini biasa berjualan di pusat kota, seperti senayan, taman kota, hingga pada pagelaran acara yang diadakan oleh pemerintah kota maupun swasta. Mereka biasa berjualan terbagi mulai dari pagi, siang, sore hingga malam. Meski dijajakan sambil diminum di trotoar hingga halte, namun sensasi menikmati kopi starling tiada duanya.
Para pedagang kopi starling ini didominasi oleh orang Madura. Ada yang sudah tinggal menetap, ada juga yang masih menumpang di tempat temannya. Mereka terdiri dari agen dan pedagang yang mayoritas punya kedekatan satu sama lain.
Setiap agen akan memberikan modal bagi para pedagang kurang lebih Rp 1.5 juta untuk membeli kopi dan barang jualan. Seiring berjalannya usaha, para pedagang bisa mengembalikannya dengan cara mencicilnya dalam jangka waktu tertentu.
©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad
Namun sebelum turun ke jalanan, mereka akan membariskan termos untuk mendapatkan air panas. Air panas inilah yang menjadi bahan menyeduh kopi starling. Di salah satu sudut kampung, ada depot pemasak air panas. Sebuah dandang besar digunakan untuk mengisi deretan termos air panas.
Beberapa pedagang ada yang pulang setelah termos mereka habis. Namun tak jarang mereka mengisinya kembali dan menjajakan kopi keliling lagi.
©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad
Bagi mereka, usaha kopi starling di Ibu Kota memang merupakan bisnis yang menjanjikan. Dalam sehari mereka bisa mengantongi penghasilan Rp 250 ribu. Cukup untuk menafkahi anak dan istri di Madura.
Kopi yang dijajakan para pedagang starling dapat dibeli mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. Tentu harga yang terpaut jauh jika dibandingkan dengan Starbuck asli. Berawal dari tahun 1999, para pedagang kopi keliling ini ramai menempati Kampung Starling pada tahun 2006.
Pedagang kopi keliling ini merupakan fenomena unik yang menghiasi Kota Jakarta. Mereka menjadi pendukung aktivitas, seolah kurang lengkap rasanya jika menyusuri Jakarta tanpa mencicipi seduhan kopi starling. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pedagang kopi starling itu cuma bisa pasrah, Mereka tak melawan saat petugas Satpol PP mengangkut sepeda dan barang dagangannya ke atas truk.
Baca SelengkapnyaGeri telah berjualan cendol durian di Jl. Blora Sudirman sejak bulan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaBisnis pinggir jalan yang bisa raup omset puluhan juta sehari.
Baca SelengkapnyaSektor perdagangan besar dan eceran mampu menyerap hampir seperempat masyarakat Jakarta bekerja.
Baca SelengkapnyaMulai dari Solo, keberadaan angkringan muncul di kota-kota lain.
Baca SelengkapnyaMau begadang minum kopi, kumpul-kumpul bareng sambil ngopi, melepas penat dengan kopi.
Baca SelengkapnyaBerkat progam Klasterku Hidupku BRI, pelaku UMKM klepon di Sidoarjo mendapat bantuan alat masak sehingga bisa mengembangkan usaha mereka.
Baca SelengkapnyaRumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.
Baca SelengkapnyaPedagang kelontong kebanyakan dilakukan orang-orang keturunan China.
Baca SelengkapnyaBegini sisi lain gunung sampah Bantar Gebang yang mampu membuat terkejut dan heran.
Baca SelengkapnyaTersemat empat bintang di pundak, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman ternyata juga memiliki kegemaran yang sama dengan masyarakat biasa.
Baca SelengkapnyaRatusan gerai UMKM kuliner menjadi daya tarik pengunjung.
Baca Selengkapnya