Delman di Garut Dilarang Beroperasi selama Musim Mudik, Begini Kata Bupati

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat akan melarang operasional delman yang biasanya menjadi transportasi alternatif bagi warga setempat. Nantinya angkutan massal bertenaga kuda itu akan dilarang beroperasi selama tujuh hari di musim mudik Lebaran 2023.

Informasi ini disampaikan oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, Selasa (4/4). Menurutnya delman-delman ini biasa beroperasi di sekitar jalan nasional yang nantinya akan dilintasi para pemudik dari berbagai daerah.

“Ya di Garut ini memang ada delman ya melintas di Jalan Nasional Limbangan–Malangbong.” kata Bupati Garut, Rudy Gunawan dalam keterangan resminya.

Berpotensi Menghambat Arus Mudik

Delman di Garut dilarang beroperasi selama arus mudik 2023 ©2023 Dokumentasi Pemkab Garut/ Merdeka.com

Menurut Rudy, delman-delman yang melintas di jalan nasional Kabupaten Garut akan ditiadakan sementara selama satu minggu. Hal ini demi menunjang kelancaran arus mudik di wilayahnya.

Ini juga merupakan cara pemkab agar kawasan jalan nasional Garut dan sekitarnya bisa terbebas dari kemacetan. Ia pun meminta para kusir agar memahami kondisi ini demi kepentingan bersama.

“Tentu ini sudah hampir 9 tahun kita melakukan pengkajian bahwa itu akan menghambat lajunya kendaraan sehingga mengakibatkan kemacetan,” kata Rudy.

Mulai Berlaku 3 Hari Sebelum Lebaran

Adapun pelarangan sendiri akan berlaku selama 7 hari, dimulai sejak 3 hari sebelum Lebaran sampai dengan 4 hari setelahnya. Di hari kelima usai Idulfitri, kendaraan tradisional delman bisa kembali diizinkan untuk mengangkut penumpang.

“Jadi kita ingin ada satu pengertian kembali dari para kusir delman, karena ini menyangkut dengan nasional, kepentingan mudik lebaran, jangan sampai membuat kemacetan, maka kita berikan konsentrasi selama 7 hari, 3 hari sebelum lebaran sudah stop beroperasi sampai dengan 4 hari setelah pasca lebaran,” terang Rudy.

Namun demikian, dirinya tetap mengizinkan operasionalnya di luar jalan nasional, seperti di jalur Kadungora, yang menghubungkan ke desa-desa setempat.

“Mereka kan (tetap) beroperasi, mereka beroperasi di jalan-jalan kampung, kalau yang di Limbangan itu operasinya itu lewat ke jalan nasional, kalau yang di Kadungora, Leles, Garut Kota kan tidak lewat, Wanaraja juga itu (tidak lewat jalan nasional atau provinsi),” kata Rudy

Diberi Intensif Rp575 ribu

Adapun pihak Pemkab Sendiri akan memberikan tunjangan bagi para kusir delman yang dirugikan atas penerapan kebijakan ini. Nanti para kusir yang rute delmannya melintas di Jalur Nasional Limbangan–Malangbong akan diberi intensif sebesar Rp575 ribu.

Menurut data ya ia peroleh, saat ini terdapat total 81 kusir delman yang melintas di jalan nasional itu. Dirinya berharap agar para kusir bisa ikut bekerja sama dalam melancarkan arus mudik yang menyangkut kepentingan di skala nasional. (mdk/nrd)