Fakta Cuaca Ekstrem yang Landa Cirebon, Sebabkan 2 Orang Meninggal Tersambar Petir
Merdeka.com - Cuaca ekstrem di wilayah Cirebon, Jawa Barat baru-baru ini memakan korban. Dua orang dikabarkan meninggal dunia usai tersambar petir saat hujan deras melanda.
Diungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, Sabtu (1/4), kedua korban tersebut diketahui mengalami luka sehingga nyawanya tidak dapat tertolong dan langsung meninggal dunia.
"Korban meninggal dunia dua orang, dan keduanya tersambar petir," katanya, dikutip dari ANTARA, Minggu (2/4).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Penjual Empal Gentong Meninggal
Warga Cirebon meninggal dunia di tempat jualannya usai tersambar petir, Sabtu (1/4) ©2023 Instagram @andreli_48/Merdeka.com
Dikutip dari Instagram @andreli_48, korban pertama yang meninggal akibat petir adalah seorang wanita yang merupakan penjual makanan khas setempat empal gentong.
Wanita tersebut diketahui tergeletak di sekitar lapaknya yang berada di Jalan Raya Pantura Cirebon – Bandung, Desa Klangenan, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon.
Menurut Deni, korban pertama itu bernama Kholifah, berusia 45 tahun dan berasal dari Kecamatan Plered. Kejadian berlangsung saat dirinya tengah berjualan di kondisi cuaca hujan.
Petani di Palimanan Meninggal di Sawah
Kemudian, korban sambaran petir kedua diketahui bernama Suwanda (57) yang berada di area persawahan Gempol, Palimanan. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tergeletak di tengah area sawah yang digenangi air.
Warga menyebut, korban ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut keterangan yang dihimpun, korban merupakan warga wilayah Gegesik dan tengah mengumpulkan padi pasca panen.
Saat ini, jasad Suwanda sudah dievakuasi ke RSUD Arjawinangun untuk diserahkan ke keluarganya.
"Sementara korban meninggal dunia lainnya di areal persawahan bernama Suwanda (57) berasal dari Desa Kedung, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon," katanya.
Cuaca Buruk di Cirebon
Seperti dikabarkan, wilayah Kabupaten Cirebon dan sekitarnya memang tengah dilanda cuaca buruk. Kondisi ini membuat hujan mengguyur dengan intensitas sedang hingga besar yang diiringi oleh fenomena petir.
Selain itu, terdapat dua korban lainnya yang juga terkena sambaran petir. Namun Deni mengatakan dua korban terakhir ini kondisinya selamat. Keduanya diketahui bernama Halim (44) dan Adi Kurniawan (33) dan sudah ditangani secara medis di rumah sakit.
"Korban meninggal dunia sudah dibawa oleh keluarga, dan yang luka dilarikan ke rumah sakit," terangnya.
BPBD kemudian mengimbau kepada masyarakat agar segera berlindung jika mendapati kondisi cuaca buruk terutama saat diiringi fenomena petir. Ia meminta untuk menjauhi tanah lapang maupun bawah pohon yang berpotensi tersambar. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaSemua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca Selengkapnya