Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas, Mulai dari Kondisi Global hingga Inflasi
Merdeka.com - Dalam menghadapi dunia yang terus berubah dan penuh ketidakpastian, mengetahui faktor yang mempengaruhi harga emas dapat menjadi senjata penting bagi para pelaku pasar.
Dengan wawasan yang mendalam tentang bagaimana emas bereaksi terhadap kondisi ekonomi dan politik global, kita dapat mengantisipasi perubahan pasar dan membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola portofolio investasi.
Harga emas memang sering menjadi menjadi sorotan, terutama bagi para investor dan pelaku pasar keuangan. Ini karena fluktuasi harga yang dapat berdampak signifikan pada ekonomi global. Namun, apa sebenarnya faktor yang mempengaruhi harga emas?
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Kenapa emas menjadi pilihan investasi populer di Indonesia? Ada berbagai alasan yang membuat emas menjadi pilihan investasi populer.
-
Kenapa orang tertarik investasi emas? 'Emas harganya akan naik serta cepat dikonversikan ke uang. Saat suku bunga naik, harga penjualan emas turun, hal itulah yang mendorong masyarakat mengalihkan kepemilikan asetnya menjadi emas,' ujar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Rossanto Dwi Handoyo.
-
Bagaimana cara memantau harga emas untuk investasi? Keuntungan investasi emas ialah kita bisa melajukan pengecekan secara berkala. Dengan ini, investor bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli emas maupun ketika ingin menjualnya.
-
Kenapa harga koin emas naik? 'Saya tidak akan pernah melihat lelang seperti ini lagi,' jelas Edmund.
Dalam artikel berikut ini, merdeka.com akan membahas lebih lanjut tentang faktor yang mempengaruhi harga emas seperti yang dilansir dari bareksa.com.
Kondisi Global yang Tidak Pasti
Faktor yang mempengaruhi harga emas pertama adalah kondisi global. Kita tahu bahwa kondisi global tidak bisa kita tebak begitu saja. Situasi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang bisa menjadi pemicu naik dan turunnya harga emas.
Di tengah kondisi ekonomi dan politik yang kacau, emas sering dianggap sebagai penyelamat. Oleh karena itu, ketika terjadi krisis atau perang, harga emas cenderung meningkat. Ini karena banyak orang menganggap bahwa investasi emas sebagai salah satu bentuk aset yang aman (safe haven).
Terdapat setidaknya tiga alasan mengapa emas menjadi pilihan utama ketika ekonomi tidak stabil atau saat terjadi gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meskipun terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meskipun ada krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan terhadap emas tidak berkurang meskipun ketersediaannya terbatas. Jadi jangan heran jika popularitas emas akan meningkat saat sedang terjadi krisis.
Inflasi
Faktor yang mempengaruhi harga emas yang kedua yaitu karena inflasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga emas adalah inflasi. Inflasi merupakan penyebab utama kenaikan harga-harga barang, dan hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin mahal pula harga emas.
Penyebabnya adalah karena masyarakat cenderung enggan menyimpan aset dalam bentuk uang yang rentan kehilangan nilainya akibat inflasi. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk berinvestasi dalam emas yang cenderung memiliki stabilitas harga dan dianggap sebagai pilihan yang lebih aman saat menghadapi inflasi.
Semakin tingginya minat terhadap emas sebagai perlindungan nilai, maka harga emas juga akan meningkat sebagai respons terhadap permintaan yang meningkat.
Penawaran dan Permintaan
Faktor yang mempengaruhi harga emas yang ketiga yakni bergantung pada penawaran dan permintaan. Anda tentu tahu konsep dasar dari hukum penawaran dan permintaan. Konsep ini menjelaskan bahwa ketika ada permintaan yang tinggi untuk suatu produk atau komoditas, sementara penawarannya terbatas, maka harga cenderung naik.
Prinsip dasar dari hukum penawaran dan permintaan tersebut juga berlaku pada emas. Apabila permintaan emas melebihi penawarannya, maka harga logam mulia yang diminati oleh ibu-ibu rumah tangga ini akan meningkat. Sebaliknya, jika penawaran lebih besar daripada permintaan, maka harga emas akan mengalami penurunan.
Yang perlu dicatat adalah bahwa ketersediaan emas di dunia ini terbatas.
Nilai Tukar Dolar Amerika
Faktor yang mempengaruhi harga emas keempat adalah nilai tukar dengan dolar Amerika Serikat. Harga emas di dalam negeri ditentukan dengan mengacu pada harga emas internasional yang kemudian dikonversi ke dalam mata uang rupiah. Oleh karena itu, pergerakan harga emas sangat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar antara rupiah dan dolar Amerika Serikat (AS).
Ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, hal ini cenderung menyebabkan harga emas lokal menguat atau naik. Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS, maka harga emas lokal cenderung turun.
Dengan kata lain, perubahan nilai tukar antara rupiah dan dolar AS memiliki dampak langsung terhadap harga emas di dalam negeri. Keadaan ini menjadikan nilai tukar sebagai salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar dan investor saat memantau pergerakan harga emas di tingkat lokal.
Kebijakan Moneter
Faktor yang mempengaruhi harga emas yang terakhir yaitu kebijakan moneter. Harga emas juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral Amerika Serikat, yang dikenal sebagai Federal Reserve atau secara informal disebut The Fed. Salah satu kebijakan moneter yang memiliki dampak signifikan adalah keputusan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Ketika The Fed menurunkan suku bunga, hal ini berpotensi meningkatkan harga emas. Penyebabnya adalah ketika suku bunga turun, investasi dalam dolar menjadi kurang menarik, sehingga orang cenderung mengalihkan investasinya ke emas batangan dan sejenisnya.
Sebaliknya, jika The Fed menaikkan suku bunga, hal ini dapat berdampak negatif pada harga emas karena investor cenderung lebih tertarik pada instrumen keuangan lainnya yang memberikan pengembalian yang lebih tinggi. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Logam mulia emas mudah dicairkan sewaktu-waktu. Ini tentu merupakan keuntungan sendiri bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat.
Baca SelengkapnyaApa yang harus dilakukan para investor saat inflasi terjadi?
Baca SelengkapnyaSimak cara menghitung inflasi beserta panduan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaBSI memproyeksikan harga emas tersebut masih akan terus naik di masa depan.
Baca SelengkapnyaHarga jual emas Antam naik tajam hingga Rp13.000 per gram pada Jumat (20/9). Dengan ini, harga jual emas Antam berat 1 gram mencapai RpRp1.443.000.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga emas disebabkan oleh kekhawatiran investor.
Baca SelengkapnyaHarga emas bahkan bisa melonjak 50 persen di tahun 2025 karena tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaInvestor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaKini harga emas Antam dibanderol Rp1.413.000 per gram.
Baca SelengkapnyaInvestasi emas menjadi pilihan lantaran nilai logam mulia yang konsisten.
Baca Selengkapnyakonsumen menghadapi perekonomian yang sedang berjuang untuk pulih pasca-pandemi dan lemahnya yuan.
Baca Selengkapnya