Rintis Bisnis Kue saat Belajar Daring, Siswi SMA di Bandung Kini Raup Cuan Jutaan
Merdeka.com - Pembelajaran daring di masa Pandemi Covid-19 memantik sisi kreatif Nazla Nuraeni. Siswa yang saat ini duduk di bangku kelas 3 salah satu SMA di Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu mampu menghasilkan cuan hingga jutaan rupiah dari kegiatannya berjualan kue berjenis Korean Cake. Usahanya pun kini terus berkembang hingga sekarang.
Dituturkan Nazla, kue buatannya dirinya memiliki daya tarik tersendiri lantaran memiliki motif yang unik dan lucu seperti karakter kartun. Ini juga yang membuat para konsumen memilih memesan kue custom ke dirinya.
“Korean cake itu mirip sama kue-kue yang lainnya. Yang membedakan itu dekornya, jadi tampilannya itu kaya kue-kue yang warna pastel bisa ada gambarnya dan bisa rikues” kata Nazla, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 SCTV, Senin (22/5).
-
Apa yang diciptakan siswa SDN 3 Kota Tangerang? Sejumlah pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kota Tangerang, berinovasi menciptakan cairan abate dari daun jeruk.
-
Siapa yang jualan di sekolah? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Dimana Nuraini menjual kue nya? Selain menjual eceran, Nuraini juga melayani partai besar ke kantor-kantor maupun sekolah-sekolah.
-
Kenapa siswa SDN 3 Kota Tangerang membuat abate dari daun jeruk? Manfaatkan melimpahnya pohon jeruk Masfufah mengatakan, jika penggunaan daun jeruk untuk inovasi abate cair ini bermula dari melimpahnya pohon jeruk di sekitar lingkungan sekolah.
-
Apa yang membuat anak ketiga kreatif? Beberapa budaya meyakini bahwa anak ketiga memiliki kepribadian yang lebih kreatif dan penuh kejutan. Keyakinan ini mungkin muncul karena anak ketiga sering kali tumbuh dalam lingkungan di mana aturan dan ekspektasi orang tua mungkin telah menjadi lebih fleksibel.
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
Dirintis tahun 2021
Siswi SMA di Bandung Raup Cuan Jutaan dari Jual Kue saat Belajar Daring ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Usaha kue miliknya ini diketahui pertama kali dikembangkan pada 2021 lalu. Saat itu dirinya masih kelas 1 SMA, dan harus melaksanakan pembelajaran full di rumah karena kebijakan pembatasan wabah.
Ia kemudian mencoba merintis usaha kue dengan berbagai gambar lucu yang bisa dipesan secara khusus. Ketika itu dirinya juga hanya dibantu oleh bapak dan ibunya, mulai dari proses awal sampai finishing.
“Berawal dari Covid-19 tahun 2021, pembelajaran menjadi online. Karena tidak sekolah, saya mencoba mengisi waktu luang dengan membuat cake” katanya.
Menuangkan hobby melukis
Siswi SMA di Bandung Raup Cuan Jutaan dari Jual Kue saat Belajar Daring ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Usaha kuenya ini lantas ia kembangkan lagi dengan memasukkan banyak unsur kreatif dari gambar yang bisa dipesan. Ini berangkat dari hobinya melukis yang sudah ia kuasai sejak masih anak-anak.
“Berawal dari hobi saya yang suka menggambar dan melukis dari kecil dan ibu saya yang juga suka membuat kue, saya kemudian tertarik untuk ke bidang yang sama, namun dengan tren yang menarik dan hits saat ini” katanya lagi
Kue-kue yang dibuat Nazla ini kemudian memiliki motif dan gambar yang menarik, dengan ukuran yang bermacam-macam.
Korean cake sendiri memiliki keunikan dibanding kue-kue lainnya karena bertekstur ringan, lembut namun tidak mudah hancur. Kue ini banyak disukai anak muda lantaran memiliki rasa yang lezat dan motif yang lucu.
Sempat kesulitan membagi waktu
Setelah beberapa waktu Nazla mengaku sempat kesulitan menyesuaikan antara jam sekolah, dengan waktu pembuatan kue sesuai pesanan. Lambat laun ia kemudian mampu beradaptasi dan terus menciptakan ragam gambar di Korean cake buatannya.
“Saya sendiri sekolahnya itu full day dari jam 7 sampai jam 4 sore, kadang ada kerja kelompok sampai maghrib, terus istirahat sebentar dan lanjut bikin kue, jadi lumayan kesulitan untuk membagi waktu istirahat” katanya.
Walau demikian, ia selalu berusaha untuk tetap disiplin memenuhi pesanan pelanggan. Alhasil cuan hingga belasan juta rupiah mampu ia kumpulkan hampir tiap bulannya.
“Untuk omzet alhamdulillah meningkat terus, sekitar Rp7 juta sampai belasan juta rupiah. Harapannya sendiri saya ingin memiliki toko bakery sendiri dan ingin mempekerjakan orang lain” tambahnya.
Disupport orang tua
Kedua orang tua Nazla turut bangga anaknya memiliki usaha sendiri di usia yang masih terbilang muda. Secara bergantian, ibu dan bapaknya akan membantu mulai dari membuat kue, membuat dekorasi sampai mengemasnya.
“Saya dari dulu memang hobi membuat kue, namun saat ini saya membantu mengembangkan bisnis anak saya” kata Elis Siti Anas, ibu Nazla.
Orang tua Nazla juga selalu menyemangati anaknya agar bisa optimis menekuni usaha Korean cakenya.
“Paling hanya sekedar bisa membantu belanja bahan baku, dan ala kadarnya di rumah seperti ada gambar yang mau dipotongin, taruhlah aksesoris seperti kupu-kupu, dan mensupport supaya tetap optimis dan semangat serta yakin” kata ayah Nazla, Sobari.
Promosi melalui media sosial
Ditambahkan Nazla, dirinya hanya memasarkan produknya melalui halaman media sosial. Kebanyakan para konsumennya adalah anak-anak muda yang mencari kue-kue gemas dengan harga yang terjangkau.
“Kalau promosinya memang di media sosial saja” tambahnya
Erisa, salah satu pembeli mengaku puas dengan kualitas kue yang dibuat oleh Nazla. Menurutnya walaupun harganya murah, namun kualitasnya tidak diragukan lagi.
“Jadi dari harganya sendiri sangat-sangat worth it ya, sama rasanya juga sesuai dengan budget. Enak” kata Erisa. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencapaian tertingginya saat ini adalah menjadi supplier salah satu minimarket, total sudah 21 cabang minimarket.
Baca SelengkapnyaDia memulai usaha Kue Lumpur Bakar Fayakun terhitung sejak pertengahan bulan Maret 2024, dengan modal sekitar Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaNurhayati menceritakan kisah suksesnya berjualan kue tradisional usai resign dari tempat kerja. Omzetnya capai jutaan.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja kerasnya membangun usaha di masa pandemi Covid-19, omzetnya kini mencapai Rp150 juta dan terjual sampai Dubai.
Baca SelengkapnyaSempat viral karena bekerja sebagai kuli panggul sambil kuliah, wanita ini kini sukses meraih sarjana.
Baca SelengkapnyaNadia berharap langkahnya bisa menjadi inspirasi bagi guru honorer untuk tetap semangat mengajar meskipun gaji yang diterima kecil
Baca SelengkapnyaBiasanya, sekali stok Danang bisa membeli hingga 70 sisir pisang memenuhi kebutuhan produksi selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaNada Tarina Putri selama ini dikenal sebagai seorang balerina. Namun, siapa sangka jika ternyata ia jago membuat kue.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca SelengkapnyaMemulai usaha tak harus menunggu lulus kuliah. Pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur ini bertekad memiliki penghasilan sendiri sedini mungkin.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaAlfa memiliki perjalanan hidup yang menarik dibanding dengan anak seusianya.
Baca Selengkapnya