Jadi Keraton Milenial, Ini Terobosan Baru Keraton Kasepuhan Cirebon
Merdeka.com - Minggu (01/3) kemarin Keraton Kasepuhan Cirebon meluncurkan aplikasi pemandu wisatawan berbasis Android bernama “Gwido”.Aplikasi ini dibuat untuk membantu para wisatawan yang hendak berlibur di Kota Cirebon khususnya di wilayah sekitar Keraton Kasepuhan.
Aplikasi dengan teknologi Augmented Reality (AR) ini bisa membantu wisatawan untuk mengetahui sejarah Keraton Kasepuhan dan Goa Sunyaragi di Cirebon secara singkat dan tentunya mudah digunakan melalui handphone yang berbasis android.
Meluncurkan Aplikasi Berbasis Android
-
Dimana letak Keraton Kasepuhan Cirebon? Keraton Kasepuhan Ini adalah keraton tertua dan terluas di Cirebon, yang dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II, cicit dari Sunan Gunung Jati.
-
Tempat wisata apa di Cirebon yang paling populer? Untuk itu, kami telah merangkum beberapa rekomendasi wisata Cirebon yang populer dan wajib dikunjungi.
-
Siapa yang membangun Keraton Kasepuhan di Cirebon? Setelah menikah, Sunan Gunung Jati ditetapkan sebagai Sultan Cirebon 1 dan resmi menentap di Keraton Pakungwati yang kemudian hari berubah nama menjadi Keraton Kasepuhan.
-
Mengapa Giriloyo disebut kampung wisata? Pada tahun 2009, Giriloyo resmi dijadikan Kampung Wisata. Sejak saat itu, kampung itu makin dikenal luas. Tamu-tamu dari dalam negeri maupun mancanegara terus berdatangan tiada henti.
-
Kenapa Gedung BAT Cirebon jadi tempat wisata populer? Kawasan kota tua Cirebon ini punya banyak daya tarik, termasuk lewat kisah sejarahnya.
-
Bagaimana cara wisatawan menikmati Desa Kedungmulyo? Wisatawan bisa ikut tradisi ini dan berbaur dengan warga.
Sultan Sepuh XIV, PRA. Arief Natadiningrat menjelaskan hadirnya aplikasi Gwido merupakan suatu lompatan di bidang teknologi yang dimiliki oleh Keraton Kasepuhan Cirebon.
Perkembangan zaman yang sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0 menuntut semua lini harus bisa memudahkan segala aktivitas melalui teknologi.
Aboutcirebon.id 2020 Merdeka.com
Memajukan Pariwisata Cirebon
Sultan Keraton Kasepuhan XIV, PRA. Arief Natadiningrat menjelaskan bahwa aplikasi tersebut bisa membuka jalan menuju pariwisata di Kota Cirebon yang berbasis digital dan memudahkan semua kalangan terutama generasi milenial untuk mengetahui beragam informasi seputar sejarah.
"Melalui teknologi ini kami ingin menyimpan beberapa adat, tradisi, budaya, sejarah, baluarti, kegiatan dan lain sebagainya agar bisa diketahui, bahkan dicintai oleh semua kalangan," ujar Sultan Sepuh.
Pelopor Keraton Milenial
Kehadiran aplikasi tersebut, menurut Sultan Sepuh juga bisa memudahkan para wisatawan yang ingin berkunjung ke Cirebon dan kita ingin pariwisata di Cirebon tidak ketinggalan dari pariwisata di kota lain.
"Saya kira keraton-keraton lain belum memiliki aplikasi seperti ini yah. Mungkin ini yang pertama yah, ada kemungkinan seperti itu," terangnya.
Aboutcirebon.id 2020 Merdeka.com
Pertama di Wilayah Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon bekerja sama dengan salah satu perusahaan penyedia jasa digital di Cirebon untuk mengembangkan teknologi informasi prinsip teknologi AR dengan memiliki objek 3D ke dunia nyata dalam waktu yang bersamaan. Aplikasi ini juga disebut-sebut sebagai aplikasi yang pertama di Kota Cirebon.
Cara Kerja Aplikasi
"Dalam bahasa Indonesia, AR disebut dengan teknologi Realitas Tertambah. Sehingga dengan fitur ini, pengguna hanya butuh men-scan barcode objek tertentu dimuseum. Maka, nanti akan muncul objek dalam bentuk 3D," beber Faisal selaku perwakilan dari CV Akses Digital selaku pengembang aplikasi tersebut.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan tiga fitur lainnya, seperti fitur informasi, acara, dan juga fitur bilingual dalam dua bahasa.
Fitur informasi yang dihadirkan dalam aplikasi ini yaitu memuat sejarah atau informasi detail mengenai berbagai objek museum dan bangunan-bangunan yang ada di Keraton Kasepuhan dan juga Goa Sunyaragi.
Aboutcirebon.id 2020 Merdeka.com
Memiliki Fasilitas Multi Bahasa
Aplikasi ini juga bisa digunakan oleh siapa saja, baik turis lokal maupun mancanegara karena terdapat fitur sistem bilingual bahasa dalam aplikasi ini yang memuat dua bahasa yang bisa digunakan, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Unsplash 2020 Merdeka.com
Menarik Minat Generasi Milenial
Sultan Sepuh XIV PRA. Arief Natadiningrat mengungkapkan harapannya agar kalangan muda generasi milenial bisa tertarik untuk mengunjungi tempat pariwisata budaya termasuk Keraton dan Gua Sunyaragi yang ada di Cirebon. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah, budaya, alam, maupun kuliner, Cirebon menawarkan berbagai macam daya tarik yang akan membuat Anda terpesona.
Baca SelengkapnyaDi Cirebon terdapat penutur Jawa dan Sunda lo. Yuk intip 8 keunikan kota ini
Baca SelengkapnyaKapolri menegaskan, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat mendorong UMKM ke tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaWisata ini fokus seputar pembebasan Jakarta dari penjajah Portugis yang dibantu oleh Cirebon.
Baca SelengkapnyaJangan sampai kelewatan untuk mengunjungi tempat-tempat ini saat berlibur ke Kediri.
Baca SelengkapnyaGojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaKomunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
Baca SelengkapnyaSaat pembangunan bandara di Kediri, ditemukan sebuah situs bersejarah yang dahulu diyakini sebagai sebuah petirtaan.
Baca SelengkapnyaNusantara bisa menjadi destinasi wisata yang menarik pengunjung ke sana dan ke destinasi-destinasi wisata di sekitar IKN.
Baca SelengkapnyaWilayah Cirebon, Jawa Barat memiliki ragam tradisi dan budaya yang khas. Seluruhnya perlu dirawat salah satunya melalui Festival Kedawung Ngesti Luhung.
Baca SelengkapnyaTak hanya berdiri sebagai sebuah bangunan lawas, lokasi ini juga menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah barat Pulau Jawa itu.
Baca SelengkapnyaPengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.
Baca Selengkapnya