Kedai di Bandung Ini Suguhkan Kudapan Khas Bangsawan Jawa, Ada Jenang sampai Wedangan
Merdeka.com - Bagi masyarakat Jawa, bubur jenang merupakan sarapan yang spesial karena identik dengan gelar bangsawan. Biasanya makanan ini disajikan dalam acara-acara penting kerajaan di masa silam. Di Kota Bandung, Jawa Barat hidangan bercita rasa legit ini bisa dinikmati secara paripurna di kedai bernama Ndalem Katresnan.
Di lokasi, para penikmat diajak merasakan cita rasa bubur-bubur kesukaan para raja tersebut. Selain bubur jenang, terdapat juga ragam kudapan dan menu masakan khas Jawa di sini.
Adapun kedai yang berdiri di Jalan Ir. H. Djuanda, Dago, dekat Yayasan Darul Hikam ini dimiliki oleh warga asli Yogyakarta yang merantau di Bandung. Seperti apa cita rasa otentiknya? Simak selengkapnya.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Kenapa bubur candil disajikan di acara penting? Bubur candil juga dianggap sebagai simbol rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan sering disajikan dalam berbagai acara penting seperti selamatan dan pernikahan sebagai harapan akan kelancaran dan keberhasilan dalam menjalani kehidupan.
-
Dimana masakan Jawa populer? Indonesia kaya akan makanan yang beragam. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing sehingga sebagai warga Indonesia, kita punya pilihan untuk menjajal semua masakan mulai dari ujung timur sampai ujung barat Indonesia.
-
Makanan apa yang disajikan di Warung Khas Jawa? Menu-menu makanan khas Jawa yang disajikan diolah dengan resep kuno. Menurut pihak warung, beberapa menu favorit pelanggan ialah Nasi Rawon, Nasi Campur, Nasi Gudeg, Nasi Krengsengan, Semur Lidah dan Sop Buntut.
-
Apa Sajian Kuliner Khas Bengkulu? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap.
-
Apa makanan tradisional Jawa Timur yang populer? Terdapat beberapa makanan tradisional Jawa Timur yang populer dan menjadi favorit masyarakat. Mulai dari soto Lamongan, rawon, bebek Madura, hingga nasi krawu.
Suguhkan tujuh rasa bubur jenang
©2023 Dokumentasi Pemkot Bandung/ Merdeka.com
Setidaknya terdapat tujuh jenis bubur jenang yang bisa disantap secara langsung di tempat. Keseluruhannya memiliki cita rasa manis legit, dengan siraman kuah santan yang gurih.
Seni, selaku pengelola kedai bubur jenang tersebut mengatakan bahwa di tempatnya menyuguhkan cita rasa jenang otentik mulai dari bubur sumsum gula aren, bubur kacang ijo, ketan putih gula aren, bubur mutiara, bubur singkong Thailand, bubur ketan hitam sampai jenang candil ubi.
"Di sini ada sumsum gula aren, kacang ijo, ketan putih gula aren, mutiara, singkong Thailand, ketan hitam dan candil ubi," katanya, dikutip dari laman Pemkot Bandung, Jumat (19/5).
Suguhkan kudapan dan menu masakan Jawa
Selain jenang-jenangan, di lokasi juga disuguhkan kudapan serta menu masakan Jawa mulai dari tempe mendoan berukuran lebar, gedang alias pisang goreng, nasi oseng mercon dan menu minuman wedangan.
"Ada juga minuman tradisional, teh teko gula batu, wedang uwuh, wedang jahe sampai kopi susu gula aren. Harganya mulai dari Rp15.000 - Rp19.000," bebernya.
Untuk menikmati jenang campur, pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp14.000 - Rp19.000 saja. Menu makanan di sini pun bisa dibawa pulang namun hanya tahan satu hari.
"Ini tahan sehari, jadi kalau di take a way (bungkus), cukup disimpan di kulkas," ujar Seni.
Bermula dari kesulitan mencari makanan khas Jawa
Pemilik kedai, Irma yang merupakan warga asli Yogyakarta mengatakan bahwa berdirinya kedai ini berawal dari sulitnya mencari makanan tradisional khas Jawa di Bandung.
Pada Oktober 2021, ia bersama suami yang memiliki kesamaan hobi memasak memutuskan membuka kedai dengan fokus awal menjual jenang ayu Jawa.
"Saya asli orang Yogyakarta, merasa susah mencari makanan tradisional khas Jawa Tengah ini. Kebetulan saya dan suami hobi memasak, jadi kami mau mengenalkan dan melestarikan jajanan ini ke warga Bandung. Ingin juga mengobati kerinduan perantau dari Yogya khususnya yang ada di Bandung," ucap Irma.
Terdapat lima cabang tempat kulinernya, mulai dari Yogya Sumbersari Junction, Yogya Mekarwangi, Yogya Junction 8, Griya Taman Kopo Indah dan Griya Pasteur. Jam operasionalnya setiap hari, buka mulai pukul 07.30-15.00 WIB.
"Kita buka tiap hari, kalau rame itu jam sarapan, pagi-pagi. Ada yang sedang olahraga mereka menyempatkan untuk sarapan di sini," kata dia. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Borondong Ibun jadi salah satu camilan legendaris yang harus dicicipi saat berkunjung ke Bandung, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTidak hanya nasi tumpeng kuning, Indonesia kaya akan kuliner khas saat memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Sayang kalau dilewatkan.
Baca SelengkapnyaSepiring Nasi Langgi cukup menggoda untuk dicoba saat pertama kali berkunjung ke Jember.
Baca SelengkapnyaWarung ini menyediakan nasi rawon hingga semur lidah sapi
Baca SelengkapnyaMakanan ini juga dikenal sebagai "tombone wong loro ben bagas ringas".
Baca SelengkapnyaLontong kari Kebon Karet selalu jadi incaran masyarakat umum sampai para pejabat. Resepnya otentik sejak 1966
Baca SelengkapnyaKuliner ini memiliki cita rasa unik dengan memadukan tiga rasa yang berbeda.
Baca SelengkapnyaSate ini jadi menu sarapan warga Bandung. Sempat viral dan ini keunikannya.
Baca SelengkapnyaKeberadaan kuliner ini biasanya ditemui di pasar-pasar tradisional. Namun seiring waktu keberadaannya makin sulit ditemukan.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari kerupuk pada umumnya, kerupuk khas Sumedang ini dibungkus dengan cara yang tak biasa.
Baca SelengkapnyaGerem Asem konon jadi makanan cepat saji sejak zaman Kesultanan Banten.
Baca SelengkapnyaBiasanya kuliner ini hanya ada saat acara tertentu, seperti saat acara adat dan pesta pernikahan.
Baca Selengkapnya