Kisah Sandal Tarumpah khas Garut, Dulu Jadi Kebanggaan Bangsawan di Abad ke-18
Merdeka.com - Sandal merupakan aksesoris yang dibutuhkan saat ke luar rumah. Ada berbagai model sandal yang biasa dikenakan, mulai dari berbahan karet sintetis hingga kulit yang melegenda.
Di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat ada jenis sandal unik dan cukup langka bernama Tarumpah. Alas kaki ini konon sudah popular sejak abad ke-18, dan dahulu biasa dikenakan oleh para menak atau bangsawan di tatar parahyangan itu.
Sayangnya sandal jenis ini perlahan mulai meredup, karena tergantikan alas kaki modern yang lebih populer. Dikutip dari berbagai sumber, Kamis (25/8) berikut kisah sandal tarumpah Garut yang jadi kebanggaan para bangsawan.
-
Di mana sandal kuno itu ditemukan? Sepasang sandal wanita kuno ditemukan dalam penggalian arkeologi di Istanbul, Turki.
-
Dimana sandal kuno ditemukan? Artefak ini ditemukan di pelabuhan kuno di Turki.
-
Kapan sandal kuno tersebut dibuat? Sandal kuno bersol kayu ini merupakan milik seorang perempuan.
-
Siapa pemilik sandal kuno ini? Menurut ilmuwan, sandal ini berusia lebih dari 1.500 tahun dan milik seorang perempuan.
-
Di mana sandal tertua ditemukan? Sepatu tertua yang telah diberi tanggal langsung oleh para peneliti adalah sepasang sandal berusia 10.400 tahun yang ditemukan dari Gua Fort Rock di Oregon tengah, Amerika Serikat menurut Thomas Connolly, direktur penelitian arkeologi di Museum Sejarah Alam dan Budaya Universitas Oregon.
-
Dimana sandal ditemukan pertama kali? Sejarah sandal diawali dengan penemuan gambar sandal di lukisan dinding Mesir kuno dari 4.000 SM.
Jadi Alas Kaki Bangsawan Garut di Abad ke-18
©2022 YouTube Tarumpah Craft/ Merdeka.com
Dilansir dari akun Instagram Jabar Quick Respose, sandal tarumpah sudah menjadi aksesoris yang kerap digunakan kalangan menak atau bangsawan, hingga perlahan diikuti oleh para pegawai di pusat pemerintahan Garut.
Berdasarkan catatan sejarah dari Budayawan Franz Limiart, dulu sandal tarumpah menjadi aksesoris yang melekat, terlebih saat kantor pemerintahan berpindah dari Kecamatan Balubur Limbangan ke daerah Garut kota.
Bagi kalangan bangsawan saat itu, menjadi kebanggaan tersendiri ketika menggunakan sandal tarumpah, karena produknya yang begitu eksklusif dengan harga yang cukup mahal. Ini membuat jenis sandal kulit tarumpah hanya bisa dipakai oleh kalangan tertentu.
Berbahan Dasar Kulit Sapi
Tak jauh berbeda dengan jenis sandal tradisional lainnya, sandal tarumpah dibuat dari bahan dasar kulit sapi. Hampir keseluruhan bagiannya, mulai dari telapak, sampai bagian atas dan penjepit juga dibuat dari kulit berkualitas.
Soal kekuatan, sandal tarumpah tidak perlu diragukan karena proses perekatannya tidak memakai lem. Sandal ini direkatkan menggunakan benang yang dijahit kuat dan rapi.
Beberapa waktu berselang, sandal tarumpah mulai populer di sejumlah wilayah. Bahkan di tahun 1990-an, sandal ini juga sangat terkenal di wilayah Tasikmalaya hingga muncul sebutan sandal tasik.
Tak hanya itu, sandal ini juga tenar di Cirebon dengan nama sandal jambal dan beratus-ratus tahun sebelumnya sandal ini juga jadi alas kaki andalan jawara Betawi bernama Si Pitung.
Tetap Jadi Sandal Ekslusif
Hingga saat ini, sandal tarumpah masih digemari oleh segelintir kalangan. Walau keberadaannya terpinggirkan oleh sandal-sandal berbahan sintetis, sandal ini masih terbilang eksklusif.
Salah seorang warga Garut bernama Diar Cahdiar Antadiredja menyebut jika di tahun 1960-an sandal ini sudah terkenal mewah. Bahkan, harganya bisa mengalahkan pakaian yang sedang tren kala itu.
Menurutnya, dulu harga sandal tarumpah mencapai Rp50, sementara harga baju dan fashion lainnya berkisar di angka Rp25.
“Jelas termasuk mahal, saya saja hanya mendapat uang jajan Rp5,” ujar ketua komunitas Ontel Garut yang juga penggemar berat sandal tarumpah itu, sambil bercanda, seperti diwartakan Liputan6.com.
Walau demikian, tren 'jadul' alias zaman dulu diprediksi bakal kembali mengangkat pamor sandal tarumpah yang tersohor itu. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain model dan motifnya yang beragam, harga yang ditawarkan juga murah sehingga kelom geulis sangat cocok dibawa sebagai buah tangan untuk orang terkasih.
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaDulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.
Baca SelengkapnyaSongket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.
Baca SelengkapnyaSelain rempah, Banten rupanya punya kisah tentang kerajinan gerabah yang kala itu turut mendunia.
Baca SelengkapnyaDahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton
Baca SelengkapnyaSalah satu jenis hewan ternak Indonesia ini memiliki berbagai keunggulan sekaligus memberikan kontribusi terhadap budaya dan peradaban di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAneka olahan rotan khas Tegal Wangi Cirebon ini bermula dari lamaran seorang pangeran terhadap gadis desa yang ditolak di abad ke-15 silam.
Baca SelengkapnyaGolok asli setempat dikenal sangat tajam, sehingga bisa dengan mudah merobek benda.
Baca SelengkapnyaSejarah panjang sepatu dimulai sejak zaman batu. Awalnya, sepatu berfungsi melindungi kaki, namun seiring waktu, pemakaian sepatu berkembang menjadi trend mode.
Baca SelengkapnyaDalam seni ini, benang yang digunakan untuk membuat pakaian berasal dari serat daun nanas.
Baca SelengkapnyaTarian ini mengajarkan sopan santun ala bangsawan Sunda.
Baca Selengkapnya