Klasifikasi Jamur beserta Struktur, Jenis, dan Manfaatnya
Jamur adalah salah satu jenis organisme yang termasuk dalam kingdom Fungi. Jamur punya ciri yang unik dan banyak dari mereka bermanfaat bagi kesehatan.
Jamur adalah organisme yang cukup unik. Ini terlihat ketika Anda tahu bagaimana strukturnya.
Klasifikasi Jamur beserta Struktur, Jenis, dan Manfaatnya
Tersembunyi di antara dedaunan hutan yang lebat, tumbuh subur di kebun belakang, atau bahkan bersembunyi dalam dapur kita, jamur adalah entitas yang menarik dan unik.
Mereka memainkan peran penting dalam siklus alam, memberikan rasa lezat pada hidangan kita, tapi pada saat yang sama, beberapa di antaranya bisa menjadi ancaman bagi kesehatan manusia.
-
Apa saja jenis infeksi jamur kulit? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa jenis infeksi jamur kulit dan penanganannya yang telah merdeka.com rangkum untuk menambah pengetahuan Anda.
-
Bagaimana jamur ini bisa menyebabkan penyakit? Meskipun parasit jamur lain telah ditemukan di area ini sebelumnya, ini adalah kasus pertama penyebab penyakit pada tanaman.
-
Apa saja manfaat jamur kancing? Jamur kancing adalah salah satu bahan makanan yang memiliki segudang manfaat. Selain itu, jamur kancing juga mudah sekali dijumpai di pasar Indonesia. Jamur kancing mengandung kalsium, magnesium, protein, lemak, kalori, karbohidrat, dan lain sebagainya.
-
Bagaimana jamur tumbuh di tubuh katak? Salah satu teori yang dapat menjelaskan fenomena ini adalah bahwa jamur tersebut menemukan tempat berpijak pada luka yang diderita oleh katak. Namun, gambar yang diambil oleh dua peneliti India tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda cedera atau penyakit kulit pada tubuh katak.
-
Bagaimana jamur menyebabkan penampakan? Tim di Universitas Clarkson, New York, menyelidiki hubungan antara rumah berhantu dan jamur dan berhasil menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara lokasi berhantu dan jamur. Penemuan ini merupakan hasil dari 27 lokasi dan 13 lokasi diantaranya dianggap berhantu.
-
Apa manfaat utama jamur salju untuk kesehatan kulit? Jamur salju dikenal luas karena kemampuannya dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan kulit. Jamur ini mengandung polisakarida, senyawa alami dengan sifat melembapkan yang sangat baik. Polisakarida ini berfungsi untuk membantu kulit dalam menyimpan lebih banyak air, sehingga kelembapan dan elastisitas kulit pun meningkat. Selain itu, jamur salju juga memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, yang sering menjadi penyebab penuaan dini. Oleh karena itu, ekstrak jamur salju sering digunakan dalam produk perawatan kulit untuk memberikan efek melembapkan dan anti-penuaan.
Apa Itu Jamur?
Jamur adalah salah satu jenis organisme yang termasuk dalam kingdom Fungi. Jamur memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya unik dan berbeda dari tumbuhan, hewan, dan bakteri. Jamur tidak memiliki klorofil, sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jamur juga memiliki dinding sel yang tersusun atas kitin, bukan selulosa. Jamur memiliki hifa, yaitu benang-benang halus yang membentuk tubuh jamur.
Jamur dapat berkembang biak secara seksual atau aseksual, dengan membentuk spora yang tersebar oleh angin, air, atau hewan. Jamur bersifat heterotrof, yaitu tidak dapat membuat makanan sendiri. Jamur dapat hidup sebagai saprofit (mengurai bahan organik mati), parasit (menghisap nutrisi dari inang), atau simbiosis (berhubungan saling menguntungkan atau merugikan dengan organisme lain).
• Zygomycota, yaitu jamur yang membentuk spora seksual yang disebut zigospora. Contoh jamur zygomycota adalah jamur tempe (Rhizopus oligosporus) dan jamur upas (Pilobolus crystallinus).
• Ascomycota, yaitu jamur yang membentuk spora seksual yang disebut askospora. Contoh jamur ascomycota adalah jamur ragi (Saccharomyces cerevisiae), jamur truf (Tuber spp.), dan jamur kancing (Agaricus bisporus).
• Basidiomycota, yaitu jamur yang membentuk spora seksual yang disebut basidiospora. Contoh jamur basidiomycota adalah jamur kuping (Auricularia spp.), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
• Deuteromycota, yaitu jamur yang tidak memiliki siklus reproduksi seksual yang diketahui. Contoh jamur deuteromycota adalah jamur penicillium (Penicillium chrysogenum), jamur kapang (Aspergillus spp.), dan jamur kulit (Microsporum spp.).
Struktur Tubuh Jamur
Struktur tubuh jamur adalah susunan bagian-bagian yang membentuk tubuh jamur.
Struktur tubuh jamur dapat bervariasi tergantung pada jenis dan spesies jamur. Umumnya, struktur tubuh jamur terdiri dari:
1. Talus, yaitu bentuk keseluruhan dari tubuh jamur. Talus jamur ada yang menyerupai akar, batang, dan daun tumbuhan, tetapi tidak memiliki fungsi yang sama. Talus jamur juga ada yang berbentuk bulat, lonjong, atau tidak beraturan.
2. Dinding sel, yaitu lapisan luar yang melindungi dan menopang sel-sel jamur. Dinding sel jamur tersusun atas zat kitin, yaitu polisakarida yang mengandung nitrogen. Kitin juga terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel.
3. Hifa, yaitu benang-benang halus yang membentuk tubuh jamur multiseluler. Hifa terdiri dari deretan sel yang dikelilingi oleh membran plasma dan sitoplasma. Hifa dapat bersekat atau tidak bersekat, dan dapat memiliki satu atau banyak inti sel. Hifa yang bersekat disebut hifa septat, sedangkan hifa yang tidak bersekat disebut hifa aseptat.
4. Miselium, yaitu jaringan hifa yang saling berkaitan dan membentuk massa padat atau berongga. Miselium biasanya hidup di dalam substrat, seperti tanah, kayu, atau bahan organik lainnya. Miselium berfungsi sebagai tempat penyerapan nutrisi dan pertumbuhan jamur.
5. Reproduksi, yaitu proses pembentukan individu baru dari individu induk. Jamur dapat berkembang biak secara seksual atau aseksual, dengan membentuk spora yang tersebar oleh angin, air, atau hewan. Spora adalah sel haploid yang dapat tumbuh menjadi individu baru tanpa perlu fertilisasi.
Spora jamur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
• Zigospora, yaitu spora seksual yang terbentuk dari penyatuan dua hifa yang berbeda jenis kelamin.
• Askospora, yaitu spora seksual yang terbentuk di dalam kantung spora yang disebut askus.
• Basidiospora, yaitu spora seksual yang terbentuk di ujung hifa khusus yang disebut basidium.
• Konidiospora, yaitu spora aseksual yang terbentuk di ujung hifa atau cabang-cabangnya. Konidiospora mudah lepas dan tersebar oleh angin atau air.
Jenis Jamur
1. Jamur Tiram
Jamur tiram atau Pleurotus ostreatus adalah jamur yang memiliki tubuh buah berwarna putih dan bentuk tudungnya setengah lingkaran mirip cangkang tiram. Jamur ini bisa ditemukan di daerah hutan yang sejuk.
Salah satu macam jamur ini memiliki protein yang tinggi, kaya vitamin dan mineral serta karbohidrat. Dilansir dari healthline, jamur tiram mengandung protein vitamin C hingga zat besi yang berperan penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan melindungi dari kerusakan sel.
Sehingga jamur tiram melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis, seperti jantung. Mengonsumsi jamur tiram secara teratur sangat efektif menurunkan risiko penyakit kanker.
2. Jamur Morel (Morchella esculenta)
Jamur ini biasa tumbuh di pohon dengan kayu yang keras maupun area bekas terbakar. Jamur ini berbentuk tudung seperti sarang lebah dan berwarna abu-abu kekuningan. Jamur ini terkenal mahal dan tidak dijual umum. Di Indonesia, jamur ini bisa didapat di Gunung Rinjani. Jamur morel mengandung kalium, vitamin dan tembaga yang tinggi sehingga baik untuk jantung.
3. Jamur Chanterelle
Jamur Chanterelle atau Chanterelle emas adalah jamur yang memiliki warna kuning seperti emas. Bentuknya seperti corong dan memiliki tekstur yang kenyal. Jamur ini memiliki rasa yang agak pedas namun tetap aman untuk dimakan dan memiliki bau seperti buah aprikot. Jamur ini banyak ditemukan di Eropa dam kandungan vitamin D, zat besi, vitamin B5, dan vitamin B3 yang tinggi.
4. Jamur Kancing
Jamur kancing memiliki bentuk bulat menyerupai kancing dan memiliki warna putih, krem, hingga coklat muda. Jamur ini kerap digunakan sebagai pelengkap dalam pizza, omelette, dan kaserol karena rasanya yang menyerupai daging dan agak manis. Selain itu, jamur kancing juga kaya akan vitamin dan potassium, pun juga rendah kalori sehingga cocok bagi orang yang sedang diet kalori.
5. Jamur Merang
Jamur ini memiliki bentuk bulat seperti telur dan berwarna coklat keabu-abuan. Jamur ini tumbuh baik pada merang dan jerami yang telah dibuat kompos. Jamur ini mengandung banyak fosfor dan kalsium serta lemak yang rendah. Pengolahan jamur ini biasanya di masak sebagai pepes jamur, sup jamur, tumis jamur atau pun mie ayam jamur.
6. Jamur Kuping
Jamur ini mudah dikenali karena bentuknya yang menyerupai telinga dengan warna merah kecoklatan hingga hitam. Jamur kuping memiliki tekstur seperti jelly. Sebelum dikonsumsi, jamur ini biasanya dikeringkan dulu, kemudian direndam dalam air sebentar. Manfaat yang dikandungnya cukup banyak seperti untuk mengurangi rasa sakit akibat luka bakar dan mengandung senyawa anti kanker, serta cocok untuk orang yang mengidap hipertensi.
7. Jamur Enoki
Bentuknya seperti tauge dan berwarna putih. Jamur ini biasa ada di masakan Korea, China dan Vietnam. Jamur enoki kaya vitamin, mineral, dan asam amino sehat. Jamur ini rendah kolesterol, tinggi serat makanan, dan penuh antioksidan. Dalam pengobatan Asia, jamur enoki digunakan untuk mengobati hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit hati, dan penyakit perut.
8. Jamur Landak atau Gigi Manis (Hydnum repandum)
Jamur landak atau gigi manis merupakan jamur yang masih berkerabat dekat dengan Chanterelle. Jamur ini memiliki bentuk yang tidak teratur, kadang tudungnya bergelombang dan atau datar kadang juga terbalik. Jamur ini berwarna coklat tua dengan daging keputihan dan bercak oranye. Jamur ini bisa ditemukan di Asia, Eropa dan Amerika Utara. Jamur Landak memiliki tekstur renyah dengan rasa agak manis dan pedas.
9. Jamur Shimeji
Shimeji adalah jenis jamur yang banyak ditemukan di Asia Barat maupun utara Eropa. Jamur ini dikonsumsi dengan cara dimasak dahulu karena saat mentah jamur ini memiliki rasa yang pahit. Jamur ini memiliki tekstur yang renyah dan rasanya agak pedas.
10. Jamur Porcini
Jamur porcini atau Boletus edulis adalah jamur yang tersebar di utara Eropa, Asia, dan Amerika. Jamur porcini memiliki tudung besar berwarna kecoklatan. Jamur ini biasa dimasak dengan pasta, sup, dan risotto. Namun jenis jamur satu ini cukup sulit untuk dibudidayakan. Jamur porcini mengandung banyak antioksidan, serat, vitamin dan mineral.
11. Jamur Tudung Pengantin
Jamur tudung pengantin atau Phallus indusiatus adalah jamur yang memiliki bentuk unik menyerupai tirai yang memiliki banyak lubang seperti tudung. Meskipun memiliki bau seperti bangkai, namun jamur ini banyak dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kardiovaskular dan dipercaya berkhasiat untuk mata.
12. Jamur Terompet Hitam
Terompet hitam terkadang disebut chanterelles hitam. Mereka bukan jamur yang sangat menarik untuk dilihat, tetapi rasanya cukup dicari. Orang-orang menggambarkan rasanya kaya dan berasap. Saat dibiarkan mengering, rasanya bahkan menyerupai truffle hitam.
13. Jamur Matsutake
Jamur matsutake, atau jamur pinus, menjadi bahan makanan yang bernilai dalam masakan Cina, Korea, dan Jepang. Punya bau pedas yang khas, jamur matsutake sulit ditemukan karena tumbuh di bawah pohon tertentu dan biasanya tersembunyi oleh dedaunan dan semak lainnya di hutan. Mereka juga dengan cepat dimakan oleh kelinci, rusa, tupai, dan satwa liar lainnya jika mereka menemukannya terlebih dahulu.