Kumpulan Hadits tentang Qurban, Mulai dari Hukum hingga Keutamaannya
Melalui hadits-hadits ini, kita dapat menelusuri dan memahami bagaimana pandangan Rasulullah tentang qurban.
Melalui hadits-hadits ini, kita dapat menelusuri dan memahami bagaimana pandangan Rasulullah tentang qurban.
Kumpulan Hadits tentang Qurban, Mulai dari Hukum hingga Keutamaannya
Setiap tanggal 10 Zulhijah, umat muslim akan merayakan Idul Adha dengan melaksanakan salat di lapangan, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban.
-
Apa makna dari kurban di Idul Adha? Berkurban mengajarkan umat Muslim untuk melatih keikhlasan dalam beribadah. Sebagai bentuk pengorbanan harta dan hewan yang dimiliki, umat Muslim diajak untuk berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan yang langsung dari manusia, melainkan hanya mencari ridha Allah SWT semata.
-
Apa makna utama di balik ajakan qurban? Melalui kata-kata ajakan qurban yang penuh semangat dan inspirasi, kita dapat menyebarkan pesan kebaikan dan kemuliaan yang terkandung dalam ibadah kurban.
-
Apa saja rukun menyembelih hewan qurban? 1. Penyembelih beragama Islam. 2. Binatang yang disembelih harus halal baik dari halal zatnya dan cara memperolehnya. 3. Alat untuk menyembelih hewan qurban harus tajam agar proses pemotongan terjadi cepat dan hewan kurban tidak terlalu menderita waktu disembelih. 4. Tujuan menyembelih untuk diridhoi Allah SWT.
-
Siapa saja yang wajib berqurban? Qurban adalah ibadah yang dibebankan kepada mereka yang mukallaf yaitu berakal, baligh, dan memiliki kesanggupan sebagaimana umumnya suatu ibadah.
-
Kapan sejarah kurban Idul Adha dimulai? Sejarah kurban Idul Adha pertama kali bermula setelah peristiwa pembakaran Nabi Ibrahim.
-
Apa hukum makan daging kurban bagi orang yang berkurban? Dalam hal ini, telah dijelaskan dalam QS. Al Haj ayat 36, bahwa Allah berfirman: “Maka makanlah sebagiannya dan berilah makan pada orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan pada orang yang meminta-minta. Demikianlah kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu agar kamu bersyukur“ (QS. Al-Haj, Ayat: 36)
Penyembelihan hewan qurban pada hari raya Idul Adha disebut juga dengan al udh-hiyah.
Meski qurban merupakan ibadah yang hukumnya tidak wajib, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menganjurkan umat Islam untuk mengamalkannya, terlebih pada orang-orang yang memiliki kelebihan harta.
Qurban sendiri memiliki nilai yang mendalam bagi kaum muslimin karena amalan ini adalah bentuk dari ibadah dan pengorbanan umatnya kepada Allah SWT.
Untuk memahami betapa pentingnya pelaksanaan ibadah qurban, akan sangat baik jika kita merujuk kepada ajaran yang terdapat dalam hadits-hadits Nabi Muhammad shallallaahu ’alaihi wasallam.
Anjuran Berqurban
Dari riwayat Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam berkurban dengan dua ekor kambing kibasy putih yang telah tumbuh tanduknya. Anas berkata : “Aku melihat beliau menyembelih dua ekor kambing tersebut dengan tangan beliau sendiri. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher kambing itu. Beliau membaca basmalah dan takbir” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain hadits dari Anas bin Malik, ada juga hadits lain yang artinya:
“Nabi Muhammad SAW. berkurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya melihat Nabi Saw. meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut, kemudian Nabi Saw. membaca basmalah, takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri.” (HR Bukhari)
Hukum Qurban
Ada perbedaan pendapat dari para ulama terkait hukum berqurban ini, yaitu yang berpendapat bahwa qurban itu wajib, dan qurban itu sunah.
Hukum qurban wajib
Wajibnya qurban dapat kita lihat dari hadits berikut ini, “Barangsiapa yang memiliki kelapangan (rizki) dan tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami.” (HR. Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Hukum qurban sunah
Mayoritas ulama berpendapat bahwa qurban adalah sunah mu’akkad. Di antara dalil qurban dari penganut hukum ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika masuk bulan Zulhijah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih qurban, maka hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya.” (HR. Muslim).
Keutamaan Qurban
Meski ada beberapa hadist tentang keutamaan qurban, tapi sebagian besar hadits tersebut adalah hadits yang tidak shahih. Salah satunya adalah hadits yang akan kami sampaikan berikut ini:
Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah pada hari nahr manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah dari hewan qurban. Ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan qurban tersebut. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban.”
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidiz. Ini adalah hadits dho’if menurut Syaikh Al Albani)
Kemudian ada hadits dari Abu Daud dari Zaid bin Arqam,
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah maksud dari hewan-hewan kurban seperti ini?” beliau bersabda: “Ini merupakan sunah (ajaran) bapak kalian, Ibrahim.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, lantas apa yang akan kami dapatkan dengannya?” beliau menjawab: “Setiap rambut terdapat kebaikan.” Mereka berkata, “Bagaimana dengan bulu-bulunya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan.”