OCD Adalah Kondisi Pikiran dan Obsesi yang Tak Terkendali, Berikut Penjelasannya
Merdeka.com - Obssesive-Compulsive Disorder atau biasa disingkat dengan OCD adalah suatu kondisi kesehatan mental yang melibatkan pikiran yang mengganggu, obsesif, dan tindakan fisik atau mental yang berulang dan kompulsif.
OCD bukan kebiasaan seperti menggigit kuku atau memikirkan pikiran negatif. Pemikiran obsesif memandang bahwa angka atau warna tertentu itu "baik" atau "buruk". Sedangkan kebiasaan kompulsif bisa berupa keharusan mencuci tangan tujuh kali setelah menyentuh sesuatu yang mungkin kotor. Meskipun Anda mungkin tidak ingin melakukan hal-hal ini, Anda merasa tidak bisa untuk berhenti merasa tidak nyaman jika tidak melakukannya.
Penderita OCD mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan kebiasaan mereka, tetapi hal itu hanya akan meningkatkan rasa cemas mereka. Pada akhirnya, mereka merasa terdorong melakukan tindakan kompulsif untuk meredakan stres mereka. Kondisi ini akan terus berlanjut, sehingga dapat mengarah pada perilaku yang lebih ritualistik.
-
Apa saja yang menjadi gejala OCD? Gejala OCD meliputi obsesi, kompulsi, atau keduanya. Obsesi adalah pikiran atau ketakutan yang tidak terkendali yang menyebabkan stres. Kompulsi adalah ritual atau tindakan yang seseorang ulang-ulang. Kompulsi mungkin memberikan sedikit bantuan, tetapi hanya untuk sementara waktu.
-
Bagaimana OCD muncul? Dilansir dari WebMD, OCD biasanya tidak terjadi sekaligus. Gejala dimulai dengan kecil dan disangka sebagai perilaku normal sebelum kemudian semakin memburuk. Kondisi OCD ini bisa dipicu oleh krisis pribadi, penyalahgunaan, atau sesuatu yang negatif yang sangat memengaruhi Anda, seperti kematian seorang yang Anda cintai.
-
Bagaimana cara mengelola OCD? Terapi paparan dan respons pencegahan (ERP) adalah standar emas dalam pengobatan OCD, terlepas dari tipe spesifiknya.
-
Apa ciri khas dari OCD kontaminasi? OCD kontaminasi ditandai dengan ketakutan berlebihan akan kotoran, kuman, atau zat berbahaya lainnya. Individu dengan tipe ini mungkin memiliki obsesi tentang terkontaminasi atau menyebarkan kontaminasi kepada orang lain.
-
Siapa yang berisiko terkena OCD? Ini lebih mungkin terjadi jika orang-orang di keluarga Anda memiliki OCD atau gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan.
-
Apa dampak dari OCD terhadap hubungan? OCD dapat mempengaruhi hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja karena tuntutan waktu dan energi yang diperlukan untuk mengatasi kompulsi.
Melansir dari medicalnewstoday.com, akan kami jelaskan mengenai gejala, penyebab, dan bagaimana cara mengobati kondisi OCD ini.
Gejala OCD
www.newsms.fm
OCD adalah kondisi kesehatan mental yang melibatkan obsesi atau kompulsi, yaitu tindakan yang membuat stres, dan pikiran yang berulang-ulang. OCD adalah tantangan bagi penderitanya untuk bisa melakukan tugas sehari-hari. Berikut gejala OCD:
Obsesi
Pada orang dengan OCD, rasa khawatir dan cemas dapat mengambil alih, sehingga sulit untuk melakukan tugas sehari-hari. Gejala umum dari kecemasan ini meliputi:
Kompulsi
Tidak setiap perilaku berulang adalah suatu keharusan. Kebanyakan orang menggunakan perilaku berulang, seperti rutinitas sebelum tidur, untuk membantu mereka mengatur kehidupan sehari-hari.
Namun, bagi penderita OCD, kebutuhan untuk melakukan perilaku berulang sangat kuat, sering dilakukan, dan memakan waktu. Beberapa contoh termasuk gejala kompulsi antara lain:
Penyebab OCD
Para ahli tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab OCD, tetapi ada beberapa teori yang muncul terkait kondisi ini. Faktor genetik, neurologis, perilaku, kognitif, dan lingkungan semuanya dapat berkontribusi.
©shutterstock.com/Jordan Edgcomb
Genetik
OCD tampaknya diturunkan dalam lingkungan keluarga, menunjukkan kemungkinan adanya hubungan genetik, yang sedang diselidiki para ahli.
Studi pencitraan menunjukkan bahwa otak orang dengan OCD berfungsi dengan perbedaan karakteristik. Gen yang memengaruhi cara otak merespons neurotransmiter dopamin dan serotonin, misalnya, dapat berperan dalam menyebabkan gangguan tersebut.
Penyebab terkait autoimun
Terkadang, gejala OCD muncul pada anak-anak setelah terjadi infeksi, di mana gejala OCD adalah sebagai berikut:
Dokter terkadang menyebut kejadian ini gejala OCD pediatric akut-onset neuropsychiatric syndrome (PANS).
Pada anak dengan PANS, gejala muncul secara tiba-tiba dan mencapai intensitas penuh dalam waktu 24–72 jam. Mereka mungkin dapat menghilang tetapi juga dapat kambuh di lain waktu.
Perilaku
Satu teori menunjukkan bahwa seseorang dengan OCD belajar untuk menghindari rasa takut yang terkait dengan situasi atau objek tertentu, dengan melakukan ritual untuk mengurangi risiko yang dirasakan.
Ketakutan awal mungkin dimulai sekitar periode stres yang intens, seperti peristiwa traumatis atau kehilangan yang signifikan. Setelah orang tersebut mengasosiasikan objek atau keadaan dengan perasaan takut ini, mereka mulai menghindari objek atau situasi itu dengan cara yang menjadi ciri OCD.
Penyebab kognitif
Teori lain adalah bahwa OCD dimulai ketika orang salah menafsirkan pikiran mereka sendiri. Kebanyakan orang terkadang memiliki pikiran yang tidak diinginkan atau mengganggu, tetapi bagi penderita OCD, pentingnya pemikiran ini menjadi lebih intens atau ekstrem.
Seseorang dengan OCD merasa yakin bahwa tindakan dalam pikirannya kemungkinan besar akan terjadi. Sebagai tanggapan, mereka mengambil tindakan yang berlebihan dan terus menerus untuk mencegah ancaman atau bahaya.
Penyebab lingkungan
Terakhir, penyebab OCD adalah dari lingkungan. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dapat memicu OCD pada orang dengan kecenderungan, genetik atau lainnya.
Banyak orang melaporkan bahwa gejala muncul dalam waktu 6 bulan setelah kejadian seperti:
Selain itu, OCD dapat terjadi bersamaan dengan gangguan stres pascatrauma, atau PTSD.
Cara Pengobatan
Ada pengobatan yang efektif untuk OCD. Pendekatan yang tepat bergantung pada kumpulan gejala orang tersebut dan sejauh mana gejala tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan orang tersebut. Beberapa opsi pengobatan OCD:
Terapi perilaku kognitif
Jenis psikoterapi ini, terkadang disebut CBT, yang dapat membantu seseorang mengubah cara berpikir, merasa, dan berperilaku. Ini mungkin melibatkan dua perawatan berbeda: eksposur dan pencegahan respons (ERP) dan terapi kognitif.
ERP sendiri melibatkan:
Terapi kognitif dimulai dengan mendorong orang tersebut untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali keyakinan mereka tentang konsekuensi dari keterlibatan atau ketika menahan diri untuk tidak terlibat dalam perilaku kompulsif.
Obat-obatan
©©2012 Shutterstock/Oliver Sved
Sejumlah obat dapat membantu mengobati OCD, seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), yang merupakan sejenis antidepresan.
Beberapa contohnya antara lain:
Dokter mungkin meresepkan dosis yang lebih tinggi untuk mengobati OCD, dibandingkan dengan penderita depresi. Namun, seseorang mungkin masih belum melihat efeknya hingga 3 bulan.
Sebagian penderita OCD mungkin tidak bisa merespon pengobatan SSRI saja, sehingga dokter mungkin akan meresepkan obat antipsikotik juga. Selain itu, pada tahun 2010, beberapa peneliti mencatat bahwa obat tuberkulosis D-cycloserine (Seromycin) bersama CBT dapat membantu mengobati OCD. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang kompleks dan punya banyak tipe. Setiap tipe memiliki cirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaPikiran intrusif tak boleh disepelekan sebab dapat memengaruhi kualitas hidup secara negatif.
Baca SelengkapnyaOverthinking merupakan kebiasaan tidak sehat yang menyebabkan lebih banyak stres dan berfokus pada hal negatif.
Baca SelengkapnyaPemikiran ini sering kali berisi konten yang menakutkan, tidak pantas, atau bertentangan dengan nilai-nilai pribadi.
Baca SelengkapnyaMengatasi gangguan psikologis ini memanglah tidak mudah, tetapi dengan bantuan yang tepat, kondisi ini dapat diatasi.
Baca SelengkapnyaKetika seseorang kecanduan seks, penting untuk mengetahuinya secara cepat sebelum semakin parah.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu anxiety, jenisnya, dan cara mengatasi anxiety.
Baca SelengkapnyaMunculnya pikiran intrusif pada seseorang bisa terjadi akibat sejumlah hal yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.
Baca SelengkapnyaKontrol implus adalah jenis gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sering melakukan tindakan di luar norma.
Baca SelengkapnyaODD lebih dari sekadar amukan masa kanak-kanak pada umumnya. Selain itu, frekuensi serta tingkat keparahan ODD menyebabkan kesulitan di rumah dan di sekolah.
Baca SelengkapnyaSindrom skizofrenia merupakan gangguan yang melibatkan halusinasi.
Baca Selengkapnya