Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemprov Jabar Telusuri Kasus Flu Babi Afrika di Kuningan dan Bogor, Begini Hasilnya

Pemprov Jabar Telusuri Kasus Flu Babi Afrika di Kuningan dan Bogor, Begini Hasilnya Ilustrasi Flu Babi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat melakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit flu babi Afrika. Mereka kemudian melakukan penelusuran ke dua kabupaten yang termasuk sentra peternakan babi terbesar yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bogor.

Belakangan penyakit bernama African swine fever/ASF itu terjadi di beberapa daerah seperti Medan, Sumatra Utara pada 2019 lalu menyebar ke daerah lain di NTT, Bali, sebagian pulau Jawa, Kalimantan sampai Sulawesi.

Di tahun ini, penyakit itu kembali menyebar di Pulau Bulan, Batam yang merupakan wilayah pengekspor babi hidup ke luar negeri. Diketahui penyakit ini bisa menular ke manusia dan berbahaya. Berikut selengkapnya.

Ditelusuri ke Kuningan dan Bogor

ilustrasi flu babi

Ilustrasi flu babi ©2020 Merdeka.com

Disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Provinsi Jawa Barat, Suprijanto bahwa pihaknya telah menerjunkan tim ke dua kabupaten itu untuk mendeteksi adanya penyakit flu babi Afrika.

Dari situ, pihaknya tidak menemukan informasi adanya laporan terkait mewabahnya penyakit flu babi Afrika di kedua daerah itu.

"Kami memastikan sampai saat ini tidak ditemukan kasus flu babi Afrika," katanya, kepada wartawan Selasa (23/5), mengutip dari ANTARA. 

Belum ada di Pulau Jawa

Berdasarkan nihilnya data dari dua kabupaten dengan peternakan babi terbanyak di Jabar itu ia memastikan bahwa saat ini virus flu babi Afrika masih belum ditemukan di Pulau Jawa.

"Kalau untuk Jawa Barat tidak banyak (penelusurannya), hanya daerah tertentu yang banyak ternak babi, di Kuningan dan Gunung Sindur Bogor, fokusnya di sana," terang dia.

Dari luar Jabar juga tidak ditemukan laporan adanya kasus sebaran penyakit itu, termasuk dari petugas veteriner Yogyakarta. "Dari teman-teman di sana juga tidak ada," bebernya.

Kasus sejauh ini ditemukan di Riau dan Sulawesi

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ia dan tim juga memastikan bahwa saat ini penyakit tersebut belum masuk ke Pulau jawa dan masih di temukan beberapa seperti Riau dan Sulawesi.

Meski belum ditemukan, tingkat kewaspadaan dan antisipasi perlu ditingkatkan pengawasannya.

Adapun, Kabupaten Bogor dan Kuningan selama ini menjadi pemasok babi ternak untuk keperluan konsumsi di Bandung dan Jakarta. Meski demikian, jumlah babi yang dikirim ke rumah potong hewan juga relatif kecil. "Yang dari Kuningan itu ke RPH babi di Kota Bandung paling hanya 15 hingga 20 ekor per hari, tidak banyak," katanya. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Jelang Iduladha 2024, Pemprov DKI Periksa Ribuan Hewan Kurban Masuk Jakarta
Jelang Iduladha 2024, Pemprov DKI Periksa Ribuan Hewan Kurban Masuk Jakarta

Petugas juga melaksanakan pemeriksaan dokumen lalu lintas, serta pengawasan terkait kelayakan TPnHK.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Kemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?

Masyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD di Kabupaten Bogor Tinggi, 18 Orang Meninggal Sepanjang 2024
Kasus DBD di Kabupaten Bogor Tinggi, 18 Orang Meninggal Sepanjang 2024

Upaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru

Sejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.

Baca Selengkapnya