Pria Majalengka Ini Jualan Serabi Pakai Baju Kantoran, Raup Omzet Rp500 Ribu Sehari
Merdeka.com - Seorang pemuda penjual serabi di Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ini mencuri perhatian. Jika biasanya penjual makanan berpakaian kasual dan santai, pria ini mengenakan pakaian formal laiknya pegawai kantoran.
Pria bernama Agung firmansyah Yuwono (27) itu tampil necis mengenakan kemeja merah saat memasak adonan kue khas Sunda itu. Tak jarang, ia juga mengenakan dasi saat melayani pembeli.
“Ia ini (lapaknya) milik sendiri, kebetulan jualan serabi sudah sejak bulan Desember tahun 2020,” terang pemuda yang karib disapa Kang Oye itu, Minggu (21/2).
-
Bagaimana Satria dapat omzet tinggi? Untuk di weekend 100 sampai 200 porsi bisa terjual, sedangkan weekday itu 100 porsi. Sebulan itu, omzetnya lumayan, bisa di angka Rp50 sampai Rp100 juta per bulannya,' ungkap Satria.
-
Siapa yang bisa mencapai gaji ratusan juta? Sebagai contoh, seorang Head Manager konstruksi bisa memperoleh gaji Rp80 juta sampai Rp250 juta per bulannya dengan pengalaman 10 sampai 15 tahun.
-
Apa pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia? Melansir laman ocbc.id, pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia di urutan pertama adalah level corporate suite, atau orang-orang dengan gelar chief/director.
-
Bagaimana cara meraup untung puluhan juta dari berjualan keripik ubi? Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta. 'Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,' tambahnya.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Mengajak Pemuda Agar Percaya Diri
Kang Oye, mengenakan seragam saat berjualan serabi ©2022 Nurul Diva Kautsar/Merdeka.com
Kang Oye mengatakan, alasannya mengenakan pakaian khas kantoran saat berdagang memiliki kelebihan tersendiri. Ia ingin mengajak anak muda di desanya agar lebih percaya diri walau hanya berjualan serabi.
Kang Oye juga memiliki harapan agar ada penerus penjual serabi dari kalangan pemuda. Mengingat saat ini penjual kue gurih berbahan tepung beras dan santan itu mayoritas dari kalangan paruh baya.
“Karena mayoritas penjual serabi kebanyakan ibu-ibu sampai yang sudah lanjut usia, saya sebagai pemuda ingin menampilkan yang berbeda dari yang lain, sekaligus menginspirasi pemuda pemudi lainnya untuk lebih percaya diri, bahwa jualan serabi itu keren,” terang pria lulusan SMK PUI Majalengka itu.
Memulai Usaha dari Nol
©2022 Nurul Diva Kautsar/Merdeka.com
Ia juga menceritakan awal membuka usaha tersebut. Kang Oye membuka usaha bernama Serabi Balap Kang Oye tersebut dari nol. Menurutnya nama serabi balap terinspirasi dari banyaknya kendaraan mini bus yang melintas di lapaknya dan kecepatan mereka yang gesit.
“Nama serabi balap sendiri ini inspirasinya dari mini bus yang melaju kencang di sini,” cetusnya
Saat melayani pembeli, Kang Oye mengaku tak ada rasa minder sedikitpun dan menganggap usahanya keren, karena bisa mengalahkan pegawai kantor yang sesungguhnya.
“Iya harus (keren), dan ini murni usaha sendiri dari nol,” ungkapnya.
Berhasil Membuktikan Jualan Serabi Tak kalah dari Kerja Kantoran
Lapak serabi balap Kang Oye di depan Bank BRI unit Panyingkiran ©2022 Nurul Diva Kautsar/Merdeka.com
Kang Oye mengaku hasil penjualan dari serabi, ia mampu mengalahkan gaji pegawai kantoran. Bahkan omzetnya bisa mencapai Rp500 ribu dalam sehari.
“Alhamdulillah untuk omset bisa melebihi pegawai kantoran perharinya sekitar Rp300 ribu-500 ribu per hari,” terangnya.
Walau begitu, ia tak menampik sempat terjadi penurunan pembeli selama masa pandemi Covid-19. Omzetnya sempat turun di angka sekitar 30 persen.
“Sangat berpengaruh sekali sampai turunnya omzet sekitar 30 persen,” bebernya.
Harga Terjangkau dengan Varian Khas Lokal
©2022 Nurul Diva Kautsar/Merdeka.com
Varian yang dijual Kang Oye masih mempertahankan rasa asli serabi khas Majalengka yakni original, oncom dan telur. Kekhasan serabinya juga berani diadu, dengan sambal dage (tempe fermentasi) kian membuat rasa dagangannya tak kalah dengan yang lain.
Untuk harga, Kang Oye menjualnya dengan relatif terjangkau yakni Rp2.000 sampai Rp5.000 tergantung varian yang dipesan. Sehari-hari Kang Oye juga berjualan dari jam 16.00 WIB sore sampai dengan habis.
“Untuk varian kita masih stay dengan sorabi tradisional yaitu, serabi polos, serabi oncom, serabi telur. Untuk harga mulai dari Rp2.000-Rp5.000,” katanya.
Memotivasi Anak MudaKang Oye memberikan pesan inspirasi kepada anak muda, agar tidak malu dengan pekerjaan apapun asal halal. Menurutnya besar atau kecilnya penghasilan, harus disyukuri agar menjadi berkah.
“Untuk anak-anak muda, jangan pernah malu sama apa pekerjaan kalian saat ini, khusus untuk anak laki-laki ingat. Harga diri laki-laki adalah bekerja, Kecil dan besarnya penghasilan harus tetap di syukuri dan dinikmati,” katanya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.
Baca SelengkapnyaKegigihan terpancar dari kehidupan seorang prajurit bernama Sertu Sarijo. Usai berdinas, dia tak berdiam diri atau sekadar beristirahat.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaBerjualan Jasuke ini menjadi modal usaha Willy untuk bangkit dari kerasnya hidup di Jakarta.
Baca SelengkapnyaProduksi abon miliknya saat ini mencapai 2 ton per hari.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaDi balik kegigihan sang prajurit, rupanya terdapat keteguhan hati sang istri.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca Selengkapnya