Pulau di Pinggiran Jakarta Ini Pernah Jadi Lokasi Karantina Jemaah Haji Tahun 1911, Intip Penampakannya
Jemaah yang akan atau baru kembali dari Mekkah harus dikarantina di pulau tersebut.

Jemaah yang akan atau baru kembali dari Mekkah harus dikarantina di pulau tersebut.

Pulau di Pinggiran Jakarta Ini Pernah Jadi Lokasi Karantina Jemaah Haji Tahun 1911, Intip Penampakannya

Di tahun 1911, jemaah haji yang akan masuk Jakarta dikarantina terlebih dahulu di sebuah pulau kawasan Pulau Seribu. Di sana jemaah yang akan berangkat dan pulang dari Mekkah harus harus singgah terlebih dahulu untuk penyesuaian.
Pulau ini pada masanya dilengkapi fasilitas kesehatan yang mumpuni mulai dari rumah sakit, ruang perawatan, ruang pembersihan sampai tempat tinggal dokter.
Saat ini fungsi karantina haji sudah dinonaktifkan, dan beralih fungsi menjadi salah satu destinasi sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Berikut informasi selengkapnya.
Bernama Pulau Orust
Pulau yang difungsikan untuk mengkarantina jemaah haji tersebut bernama Pulau Onrust. Pulau ini masih berada di wilayah perairan Jakarta dan terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Periuk.
Kondisinya masih terjaga dengan baik, sehingga teduh karena ditumbuhi banyak pepohonan.
Status Pulau Onrust saat ini dilindungi sebagai cagar budaya, melalui Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor: Cb 11/2/16/1972.

Dijadikan tempat untuk penyesuaian cuaca laut
Di masa silam, Pulau Onrust dijadikan tempat karantina jemaah haji pada tahun 1911 sampai 1933.
Gambar: Jemaah haji yang dikarantina di Pulau Onrust (sumber Tropen Museum NL)
Tempat ini memiliki dua fungsi, yakni untuk penyesuaian dengan cuaca dan udara laut sebelum berangkat, serta untuk penyesuaian setelah pulang beribadah.
Ini karena calon jemaah akan mengarungi laut selama berbulan-bulan, dan saat pulang mereka juga harus menyesuaikan diri setelah menaiki kapal laut dengan waktu yang lama.
Pernah memiliki 36 barak
Ibarat perkampungan, di lokasi juga tersedia fasilitas umum lainnya salah satunya toilet.
Menurut pengurus Pulau Onrust, Rosadi, dahulu pulau ini memiliki 35 barak untuk para jemaah, dengan daya tampung 100 orang.
“Kalau satu baraknya ini menampung 100 orang, bisa dibayangkan padatnya lokasi karena beribu-ribu orang ditampung di sini dengan luas pulau yang hanya sekitar 12 hektare,” katanya.

Tempat karantina pasien
Selain itu, setelah kemerdekaan, Pulau Onrust juga dijadikan tempat untuk mengkarantina pasien dengan penyakit berbahaya. Pasien-pasien di sini diawasi oleh departemen kesehatan dengan penanganan khusus untuk disembuhkan.
“Dulu juga ada rumah sakit di sini, ruang perawatan pasien, rumah dokter,“ katanya lagi
Saat ini yang tersisa hanya puing-puing reruntuhan bangunan, dengan desain model lawas.
Kental dengan cerita mistis
Selain sisa bangunan rumah sakit sampai barak penampungan haji, di Pulau Onrust juga banyak dijumpai makam-makam Belanda. Ini yang membuat Pulau Onrust dikenal angker dan banyak memuat cerita mistis.
Salah satu kisah yang terkenal adalah seorang noni Belanda bernama Maria Van de Velde.
Dikisahkan jika Maria meninggal di Pulau Onrust dengan mengenakan baju pengantin. Ia sempat menunggu kekasihnya yang tak kunjung datang dari negeri Belanda.
Namun karena wabah pes, Maria kemudian meninggal dan dikebumikan di Pulau Onrust. Konon sosoknya kerap menampakkan diri di waktu-waktu tertentu terutama di sekitar makamnya.
Sumber:
YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX
Dream.co.id
Jakarta.go.id
