Sejarah Kerak Telor Betawi, Hasil Eksperimen Iseng Hingga Menjawab Tantangan Belanda
Merdeka.com - Berbicara soal kuliner di Jakarta tak lengkap rasanya jika tak membahas makanan ikonik bernama kerak telor, sebuah kudapan khas masyarakat Betawi dengan cita rasa gurihnya yang melegenda.
Makanan yang terbuat dari telur, serundeng serta beras ketan ini memang selalu menarik untuk diulas. Baik dari sisi rasa maupun cerita yang melatarbelakangi perjalanannya.
Jika dilihat, teksturnya sendiri memiliki karakter yang unik dengan sedikit crunchydi luar namun empuk alias lembut di dalam. Tetapi di balik itu semua ternyata kerak telor memiliki cerita di masa lalu yang cukup menarik untuk disimak.
-
Dari mana asal nasi tepeng? Nasi tepeng adalah salah satu makanan khas dari daerah Gianyar, Bali.
-
Apa itu Kue Geplak Betawi? Bentuknya tidak sebesar roti Belanda ataupun tart yang saat itu banyak dijual di toko-toko.Meski demikian, kue ini punya banyak penggemar tak terkecuali dari kalangan Belanda itu sendiri.
-
Apa itu Kerak Telor? Kerak Telor adalah makanan asli Betawi, dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur bebek, ebi yang di sangrai kering. Lalu ditambah bawang merah goreng dan di beri bumbu yang di haluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.
-
Mengapa Mie Kangkung menjadi kuliner khas Betawi? Mengutip laman Dapoer Jadoel, mie kangkung sudah akrab dengan warga Betawi sejak puluhan tahun silam. Ketika itu menu ini dibawa oleh warga Tionghoa di Batavia, dan disajikan di acara-acara tertentu.
-
Apa saja bahan kerak telor? Kerak telor adalah salah satu makanan tradisional dari Betawi yang cukup mengenyangkan karena terbuat dari kombinasi telur, ketan, dan kelapa parut.
-
Dimana kerak telor dijual? Di wilayah Jabodetabek, Anda dapat dengan mudah menemukan kerak telor yang dijual di pinggir jalan dengan harga yang terjangkau.
Berawal dari Melimpahnya Kelapa di Jakarta
©2020 Merdeka.com
Siapa sangka jika kerak telor ternyata berkaitan dengan ketersediaan kelapa yang begitu melimpah di Jakarta pada masa lalu. Ternyata cerita tersebut memang benar adanya.
Dilansir dari laman indonesia.go.id, di masa lampau kawasan Menteng merupakan salah satu daerah dengan ketersediaan kelapa yang cukup banyak. Sehingga kalangan masyarakat di sana dengan sengaja memanfaatkan kelapa sebagai bahan campuran untuk membuat makanan.
Kejadian itu bermula saat sekelompok masyarakat Betawi di kawasan tersebut mencoba bereksperimen dengan mencampurkan beberapa bahan dengan kelapa untuk dijadikan sebagai makanan.
Kemudian mereka mencampurkannya dengan beberapa bahan untuk diolah. Setelah itu terciptalah kerak telor yang lezat nan gurih tersebut.
Tantangan Kuliner oleh Belanda
Selain hasil eksperimen tadi, terdapat versi lain terkait sejarah dari kerak telor. Mengutip dari nativeindonesia.com, disebutkan jika kudapan tersebut lahir atas tantangan warga Belanda di Jakarta yang menginginkan makanan yang sehat dari bangsa pribumi sebagai pembuka.
Kemudian para ahli masak asal Betawi saat itu menawarkan sebuah kreasi omelette, dengan perpaduan ketan putih yang diracik dengan rempah asli Indonesia.
Tak disangka warga Belanda amat menyukainya. Sejak saat itu kerak telor mulai popular dijadikan sebagai sajian khas dari masyarakat pribumi di Batavia.
Menjadi Sajian Kelas Atas
©Setpres RI/Edi
Di masa itu kerak telor terus menunjukkan pamornya yang gemilang hingga hampir seluruh warga Belanda di Batavia begitu menyukainya. Bahkan saat itu kudapan tersebut kerap dijadikan makanan pembuka oleh warga Eropa di sana dan dikenal sebagai omelette versi lokal.
Kerak Telor Dekade 1970an hingga Jadi Kebanggaan Ibu Kota
Di tahun 1970-an, masyarakat Betawi mulai memberanikan diri untuk menjajakan kerak telor di tempat-tempat keramaian Jakarta. Salah satunya di sekitar Tugu Monas (Monumen Nasional).
Bahkan di zaman kepemimpinan Gubernur Jakarta Ali Sadikin, kerak telor juga mulai dipromosikan hingga terus berlanjut di masa kepemimpinan Fauzi Bowo, Joko Widodo, hingga terakhir Basuki Thahaja Purnama.
Di masa tersebut kerak telor selalu menjadi sajian utama dalam acara-acara besar di Jakarta, hingga menjadi sebuah identitas ibu kota seperti sekarang. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat dibalik, kerak telor tidak akan jatuh dan tetap menempel pada wajan. Ikuti caranya.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka jika soto tangkar berangkat dari ketidakmampuan warga Betawi membeli daging sapi. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaBukan cuma masakan Belanda yang diserap kuliner Indonesia, makanan nusantara juga mempengaruhi kuliner Belanda.
Baca SelengkapnyaAgar lauk yang ada cukup untuk seluruh anggota keluarga, emak-emak di Bojonegoro punya siasat khusus membuat nasi templek sambal cos.
Baca SelengkapnyaUsia kue talam khas Betawi kabarnya sudah 500 tahun, ini fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaMenurut sejarahnya, kata ini muncul dari proses memasak daging unggas yang diungkep dengan bumbu rempah.
Baca SelengkapnyaKonon, siapapun yang menyantap Kue Sengkulun maka hubungan antar sesama orang akan semakin erat.
Baca SelengkapnyaBakso aci Garut jadi kuliner otentik yang disukai banyak orang.
Baca SelengkapnyaKue dongkal cocok disajikan saat sarapan, karena ringan namun mengenyangkan.
Baca SelengkapnyaDi antara banyak varian kue kering, kastengel cukup menjadi primadona
Baca SelengkapnyaSate asam ini tampil menarik dengan parutan kelapa. Tekstur dagingnya juga lembut, sehingga menghadirkan pengalaman berkuliner yang istimewa.
Baca Selengkapnya