Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seren Taun, Bentuk Harmonisasi Tertinggi Masyarakat Sunda Kepada Alam dan Manusia

Seren Taun, Bentuk Harmonisasi Tertinggi Masyarakat Sunda Kepada Alam dan Manusia Upacara Seren Taun. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Banyak cara yang dilakukan untuk mengucap syukur atas keberhasilan para petani dalam mengelola sawahnya, salah satunya dengan mengadakan upacara adat. Di Jawa Barat para petani selalu melaksanakan syukuran tahunan tersebut melalui prosesi Seren Taun.

Seren Taun merupakan ungkapan kebahagiaan para masyarakat agraris di tanah pasundan dalam memaksimalkan komoditas taninya, terutama padi sebagai makanan pokok bangsa Indonesia. Upacara tersebut selalu merata dilaksanakan setiap tahunnya ketika masa panen tiba melalui prosesi yang mirip dengan tradisi sedekah Bumi.

Prosesi Upacara Seren Taun

upacara seren taun

kuningankab.go.id ©2020 Merdeka.com

Dikutip via Humas Pemkab Kuningan, upacara Seren Taun biasanya akan dilangsungkan selama beberapa hari. Dimulai pada 18 Rayagung (bulang perhitungan masyarakat Sunda), yang diawali dengan melangsungkan ngajayak atau prosesi penjemputan tanaman padi yang dibawa menuju tempat penumbukan (lesung).

Pada pelaksanaannya, suara riuh menyeruak dari tumbukan lesung yang khas. Dengan irama khusus warisan turun-temurun yang dilakukan oleh kaum perempuan maupun pria, di lokasi dekat lahan pertanian.

Secara filosofis, prosesi awal Ngajayak merupakan prosesi penyerahan atau penyambutan hasil panen yang melimpah ruah. Dengan penyesuaian tanggal 18 yang selalu dimaknai sebagai ungkapan welas asih atau cinta kasih Tuhan, karena menganugerahkan kemurahannya melalui hasil panen.

Menyerahkan Hasil Panen ke Ketua Adat

Secara keseluruhan prosesi Seren Taun merupakan upaya pemberkatan tanaman padi yang didoakan oleh sesepuh adat. Dalam hal ini, ada pola komunikasi vertikal antara masyarakat setempat, kepada Tuhan, sehingga padi yang diperoleh bisa berkah dan bermanfaat bagi banyak orang.

Setelah pemberkatan selesai, padi tersebut akan dimasukkan ke dalam dua buah leuit atau tempat penyimpanan lumbung padi untuk selanjutnya diberikan indung pare (induk padi/bibit padi) yang dianggap bertuah kepada pemimpin desa.

upacara seren taun

kuningankab.go.id ©2020 Merdeka.com

Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, indung pare tersebut dipercaya bisa menyuburkan hasil panen berikutnya sehingga hasil panen tersebut tidak kalah banyak dari waktu prosesi Seren Taun yang telah dilaksanakan.

Di beberapa tempat, upacara seren taun biasanya diawali dengan mengambil air suci dari beberapa sumber air yang dikeramatkan.

Biasanya air yang diambil berasal dari tujuh mata air yang kemudian disatukan dalam satu wadah dan didoakan dan dianggap bertuah dan membawa berkah. Air ini dicipratkan kepada setiap orang yang hadir di upacara untuk membawa berkah.

Berbagi Keberkahan dari Alam

Selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang maha pencipta, upacara Seren Taun juga merupakan bentuk rasa syukur kepada masyarakat sekitar yang turut serta menjaga serta mengelola lahan pertanian secara maksimal. Bentuk tersebut ditampilkan dengan prosesi sedekah kue.

Dalam prosesi tersebut warga yang hadir berhak mengambil kue di sebuah tempat yang dipercaya membawa keberkahan bagi yang mendapatkannya.

Kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan hewan kerbau untuk dibagikan dagingnya kepada warga yang tidak mampu, serta sebagai pendamping dari makanan tumpeng yang sudah disediakan oleh masyarakat.

Ungkapan Sikap Toleransi

upacara seren taun

kuningankab.go.id ©2020 Merdeka.com

Di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan sendiri sebagai salah satu wilayah yang rutin mengadakan upacara Seren Taun. Kegiatan tersebut juga bentuk ungkapan toleransi yang kuat antar umat beragama.

Pada acara pucak sebelum melaksanakan pawai kesenian daerah, para tokoh agama dari beberapa agama yang hidup rukun di sana juga ikut membacakan doa secara bergantian. "Ini merupakan sebuah puncak rasa syukur masyarakat agraris Sunda. Setiap tahunnya, upacara ini dilaksanakan setiap tanggal 18 - 22 Rayagung, Tahun Saka Sunda, dan salah satu yang ditampilkan adalah bentuk harmonisasi toleransi, walaupun berbeda, masyarakatnya bisa hidup rukun dan guyub" ungkap pegiat upacara adat Seren Taun, Ratu Dewi Kanti Setianingsih di Cigugur beberapa waktu lalu via liputan6. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Tradisi Sedekah Bumi, Ratusan Warga di Bogor Berebut Gunungan Hasil Panen
FOTO: Tradisi Sedekah Bumi, Ratusan Warga di Bogor Berebut Gunungan Hasil Panen

Tradisi ini dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan karunianya dalam bentuk melimpahnya hasil panen.

Baca Selengkapnya
Meriahnya Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang, PJ Gubernur Ungkap Sensasi Bawa Padi ke Lumbung
Meriahnya Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang, PJ Gubernur Ungkap Sensasi Bawa Padi ke Lumbung

Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Kasepuhan Cisungsang

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi
Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi

Menurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian
Mengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian

Mengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian.

Baca Selengkapnya
Mengenal Acara Damar Sewu Asli Kuningan, Bawa Semangat ke-Siliwangian
Mengenal Acara Damar Sewu Asli Kuningan, Bawa Semangat ke-Siliwangian

Acara Damar Sewu tak bisa dipisahkan dari kearifan lokal masyarakat Kuningan yang sarat makna

Baca Selengkapnya
Mengenal Taber Laut, Ritual 'Mengunci' Air Laut yang Juga Simbol Rasa Syukur Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Taber Laut, Ritual 'Mengunci' Air Laut yang Juga Simbol Rasa Syukur Masyarakat Bangka Belitung

Tradisi Taber Laut sendiri hampir dilakukan berbagai Suku Melayu di Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Wiwitan Panen Padi di Jogja, Tetap Dilestarikan di Tengah Perkembangan Teknologi
Melihat Tradisi Wiwitan Panen Padi di Jogja, Tetap Dilestarikan di Tengah Perkembangan Teknologi

Tradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Popokan Lempar Lumpur di Semarang, Berawal dari Usir Harimau
Mengenal Tradisi Popokan Lempar Lumpur di Semarang, Berawal dari Usir Harimau

Hingga saat ini, tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Sendang, Semarang

Baca Selengkapnya
Pj. Sekda Banyuwangi: Bubak Bumi, Tradisi Petani Banyuwangi Sambut Awal Musim Tanam
Pj. Sekda Banyuwangi: Bubak Bumi, Tradisi Petani Banyuwangi Sambut Awal Musim Tanam

Selain memohon doa untuk kelancaran pertanian, tradisi ini juga digelar sebagai cara memupuk keguyuban dan persaudaraan petani.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur Masyarakat Suku Tengger di Lumajang
Melihat Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur Masyarakat Suku Tengger di Lumajang

Tradisi ini digelar setiap perayaan Hari Raya Karo yang jatuh pada tanggal 15 bulan Karo dalam kalender Saka.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Perang Tomat di Lereng Gunung Slamet, Wujud Syukur dari Panen Buah Melimpah
Mengenal Tradisi Perang Tomat di Lereng Gunung Slamet, Wujud Syukur dari Panen Buah Melimpah

Dengan berbekal ribuan buah tomat, para peserta yang jumlahnya mencapai 700 orang ini saling menyerang satu sama lain.

Baca Selengkapnya