Seren Taun, Bentuk Harmonisasi Tertinggi Masyarakat Sunda Kepada Alam dan Manusia
Merdeka.com - Banyak cara yang dilakukan untuk mengucap syukur atas keberhasilan para petani dalam mengelola sawahnya, salah satunya dengan mengadakan upacara adat. Di Jawa Barat para petani selalu melaksanakan syukuran tahunan tersebut melalui prosesi Seren Taun.
Seren Taun merupakan ungkapan kebahagiaan para masyarakat agraris di tanah pasundan dalam memaksimalkan komoditas taninya, terutama padi sebagai makanan pokok bangsa Indonesia. Upacara tersebut selalu merata dilaksanakan setiap tahunnya ketika masa panen tiba melalui prosesi yang mirip dengan tradisi sedekah Bumi.
Prosesi Upacara Seren Taun
-
Bagaimana pupuk organik membantu hasil panen? Saat masih menggunakan pupuk urea, produktivitas panen dalam satu hektare lahan padi sebesar 7 ton. Sedangkan saat menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang, produktivitas hasil panen mencapai 9,6 ton.
-
Bagaimana cara masyarakat Desa Kemuja menunjukkan rasa syukur dalam Mauludan? Dalam tradisi ini, masyarakat menunjukkan suka cita mereka terhadap tauladan Nabi Muhammad SAW dengan saling berbagi dan bersilaturahmi saling berdampingan dan saling mengasihi.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan syukur dalam konteks ini? 'Ucapan syukur Tuhan bisa menjadi cara kita berterima kasih dengan Tuhan. Ucapan syukur alhamdulillah kepada Allah ini bisa diucapkan setiap hari.
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
-
Bagaimana masyarakat mendapatkan berkah dari Kirab Kebo Bule? Beberapa orang percaya, sisa makanan, bunga, dan kotoran kerbau yang keluar saat kirab dianggap bisa membawa berkah.
-
Apa hasil panen petani milenial ini? Dari lahan tani seluas 8 hektare, dalam sekali panen ia bisa memproduksi 3 ton pepaya.
kuningankab.go.id ©2020 Merdeka.com
Dikutip via Humas Pemkab Kuningan, upacara Seren Taun biasanya akan dilangsungkan selama beberapa hari. Dimulai pada 18 Rayagung (bulang perhitungan masyarakat Sunda), yang diawali dengan melangsungkan ngajayak atau prosesi penjemputan tanaman padi yang dibawa menuju tempat penumbukan (lesung).
Pada pelaksanaannya, suara riuh menyeruak dari tumbukan lesung yang khas. Dengan irama khusus warisan turun-temurun yang dilakukan oleh kaum perempuan maupun pria, di lokasi dekat lahan pertanian.
Secara filosofis, prosesi awal Ngajayak merupakan prosesi penyerahan atau penyambutan hasil panen yang melimpah ruah. Dengan penyesuaian tanggal 18 yang selalu dimaknai sebagai ungkapan welas asih atau cinta kasih Tuhan, karena menganugerahkan kemurahannya melalui hasil panen.
Menyerahkan Hasil Panen ke Ketua Adat
Secara keseluruhan prosesi Seren Taun merupakan upaya pemberkatan tanaman padi yang didoakan oleh sesepuh adat. Dalam hal ini, ada pola komunikasi vertikal antara masyarakat setempat, kepada Tuhan, sehingga padi yang diperoleh bisa berkah dan bermanfaat bagi banyak orang.
Setelah pemberkatan selesai, padi tersebut akan dimasukkan ke dalam dua buah leuit atau tempat penyimpanan lumbung padi untuk selanjutnya diberikan indung pare (induk padi/bibit padi) yang dianggap bertuah kepada pemimpin desa.
kuningankab.go.id ©2020 Merdeka.com
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, indung pare tersebut dipercaya bisa menyuburkan hasil panen berikutnya sehingga hasil panen tersebut tidak kalah banyak dari waktu prosesi Seren Taun yang telah dilaksanakan.
Di beberapa tempat, upacara seren taun biasanya diawali dengan mengambil air suci dari beberapa sumber air yang dikeramatkan.
Biasanya air yang diambil berasal dari tujuh mata air yang kemudian disatukan dalam satu wadah dan didoakan dan dianggap bertuah dan membawa berkah. Air ini dicipratkan kepada setiap orang yang hadir di upacara untuk membawa berkah.
Berbagi Keberkahan dari Alam
Selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang maha pencipta, upacara Seren Taun juga merupakan bentuk rasa syukur kepada masyarakat sekitar yang turut serta menjaga serta mengelola lahan pertanian secara maksimal. Bentuk tersebut ditampilkan dengan prosesi sedekah kue.
Dalam prosesi tersebut warga yang hadir berhak mengambil kue di sebuah tempat yang dipercaya membawa keberkahan bagi yang mendapatkannya.
Kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan hewan kerbau untuk dibagikan dagingnya kepada warga yang tidak mampu, serta sebagai pendamping dari makanan tumpeng yang sudah disediakan oleh masyarakat.
Ungkapan Sikap Toleransi
kuningankab.go.id ©2020 Merdeka.com
Di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan sendiri sebagai salah satu wilayah yang rutin mengadakan upacara Seren Taun. Kegiatan tersebut juga bentuk ungkapan toleransi yang kuat antar umat beragama.
Pada acara pucak sebelum melaksanakan pawai kesenian daerah, para tokoh agama dari beberapa agama yang hidup rukun di sana juga ikut membacakan doa secara bergantian. "Ini merupakan sebuah puncak rasa syukur masyarakat agraris Sunda. Setiap tahunnya, upacara ini dilaksanakan setiap tanggal 18 - 22 Rayagung, Tahun Saka Sunda, dan salah satu yang ditampilkan adalah bentuk harmonisasi toleransi, walaupun berbeda, masyarakatnya bisa hidup rukun dan guyub" ungkap pegiat upacara adat Seren Taun, Ratu Dewi Kanti Setianingsih di Cigugur beberapa waktu lalu via liputan6. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi ini dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan karunianya dalam bentuk melimpahnya hasil panen.
Baca SelengkapnyaTradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Kasepuhan Cisungsang
Baca SelengkapnyaIni merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaMengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian.
Baca SelengkapnyaAcara Damar Sewu tak bisa dipisahkan dari kearifan lokal masyarakat Kuningan yang sarat makna
Baca SelengkapnyaTradisi Taber Laut sendiri hampir dilakukan berbagai Suku Melayu di Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaTradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Sendang, Semarang
Baca SelengkapnyaSelain memohon doa untuk kelancaran pertanian, tradisi ini juga digelar sebagai cara memupuk keguyuban dan persaudaraan petani.
Baca SelengkapnyaTradisi ini digelar setiap perayaan Hari Raya Karo yang jatuh pada tanggal 15 bulan Karo dalam kalender Saka.
Baca SelengkapnyaDengan berbekal ribuan buah tomat, para peserta yang jumlahnya mencapai 700 orang ini saling menyerang satu sama lain.
Baca Selengkapnya