Siswa SD di Kota Tasikmalaya Meninggal Usai Divaksin, Begini Penjelasan Kadinkes
Merdeka.com - Seorang siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia pada Senin (17/1) usai mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Sebelum meninggal anak berinisial D itu sempat alami kejang-kejang.
Berdasarkan keterangan di lokasi, D tidak menunjukkan gejala apapun saat menjalani vaksin Sabtu (15/1). Bahkan ia sempat bermain bersama teman-temannya usai disuntik. Berselang satu hari, D mengalami penurunan kesadaran dan pihak keluarga langsung membawanya ke puskesmas, kemudian merujuknya ke RSUD dr. Soekardjo.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan siswa yang meninggal dunia usai disuntik vaksin sedang mengalami sakit dan tidak diketahui saat pemeriksaan kesehatan.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
Alami Demam Berdarah Dengue
Ilustrasi ©2016 Merdeka.com
Berdasarkan hasil laboratorium yang diperoleh dari pihak rumah sakit, D meninggal dunia karena penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang dideritanya.
Uus mengatakan, saat penyakit itu menyerang, menyebabkan kegagalan hati akut hingga berujung hilangnya kesadaran dan meninggal dunia saat menjalani perawatan. Sampai saat ini, Uus menduga tidak ada penyebab lain kematian D selain karena demam berdarah.
"Sampai dengan hari ini, yang diduga menjadi penyebab fatalitas atau meninggalnya yakni expand dengue syndrome dan ada kegagalan akut pada fungsi hatinya," terang Uus, melansir dari YouTube Liputan6 SCTV.
Sempat Diduga Akibat Vaksin
Kematian yang dialami D sebelumnya sempat diduga karena KIPI (kejadian pasca imunisasi), namun setelah melakukan pengecekan bersama tim dokter serta ketua KIPI, ditemukan penyakit demam berdarah yang tengah masuk masa inkubasi.
Dugaan itu turut didukung hasil pengecekan sampel dari NS1 (pengetesan demam berdarah), dan dinyatakan positif. Kegagalan hati juga disebut Uus berasal dari peningkatan enzim SGOT dan SGPT secara signifikan.
"Saat pasien masuk, dari hasil tes NS1 dinyatakan positif, kemudian SGOT (Serum glutamic oxaloacetic transaminase) dan SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase) mengalami peningkatan yang signifikan," lanjut Uus. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib
Baca SelengkapnyaKepolisian menegaskan penyebab tewasnya korban tidak terkait ‘bullying' atau perundungan.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal sesaat setelah tiba di rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
Baca SelengkapnyaPolisi yakin video dalam CCTV tak ada bukan karena dihapus. Sebab jika rekaman CCTV itu sengaja dihapus atau terhapus, maka akan terjejak di Log file.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan satu orang sebagai Anak Berhadapan Hukum dalam kasus dugaan bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaKPAI juga memberikan catatan kepada pihak sekolah terkait mekanisme belajar mengajar. Termasuk pada pada saat jam istirahat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penembakan yang diduga terjadi pada Minggu (24/11) dinihari itu.
Baca SelengkapnyaKorban diduga memegang bagian bawah etalase konter pulsa kemudian terjatuh dan tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPenerapan PJJ guna mempermudah kepolisian menyelidiki kasus kematian D.
Baca SelengkapnyaJarak sungai dengan sekolah tidak sampai satu kilometer.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca Selengkapnya