Ahok dinilai bisa mendongkrak popularitas partai yang mendukungnya
Merdeka.com - Calon petahana Basuki T Purnama memastikan untuk maju lewat jalur independen pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2007 mendatang dengan menggandeng Kepala BPKAD DKI Heru Budi Hartono. Namun, pria yang disapa Ahok ini tidak menutup pintu bagi partai yang ingin memberikan dukungan padanya.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan ada deal-deal politik setiap partai yang mendukung Ahok. Namun demikian, menurut analisa dia, hanya ada satu pendekatan ilmiah sehingga partai mendukung Ahok.
"Secara ilmiah coat tail effect. Itu adalah efek dongkrak elektabilitas partai pada calon yang berelektabilitas tinggi. Jadi setiap calon populer, maka imbasnya akan kena pada partai pendukung," ujar dia dalam acara survei 'Siapa Berani Lawan Ahok?' di kantor Charta PolitikaJalan Cisanggiri III, JakartaSelatan, Rabu (30/3).
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa yang menjadi ciri utama Pilkada di Indonesia? Pilkada langsung memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin daerah mereka secara langsung, memperkuat partisipasi publik dalam proses demokrasi dan meningkatkan akuntabilitas pemimpin daerah terhadap konstituen mereka.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Apa itu Coklit Pemilu? Coklit pemilu adalah singkatan dari pencocokan dan penelitian pemilihan umum bagi daftar pemilih tetap. Melalui kegiatan coklit, petugas akan melakukan pengecekan ulang terhadap data pemilih yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), untuk memastikan keakuratan dan keabsahan data.
Coat tail effect, kata dia, sering terjadi di Indonesia. Seperti sosok Joko Widodo yang memberikan elektabilitas pada PDI Perjuangan. Begitupun, figur Susilo Bambang Yudhoyono yang mendongkrak partai Demokrat pada saat partai tersebut tengah dilanda banyak kasus korupsi pada 2014 lalu.
"Elektabilitas partai Gerindra juga melonjak karena adanya sosok Prabowo. Jadi partai yang akan mendukung Ahok pada pilkada nanti juga akan terkena imbasnya," beber dia.
Apalagi, menurut dia, saat ini kepercayaan masyarakat pada partai politik tidak besar, mengingat tidak adanya partai yang dianggap benar-benar menjalankan fungsinya. Sehingga, akhirnya masyarakat lebih menyukai calon independen yang maju tanpa didukung oleh partai politik.
Oleh karena itu, setiap partai yang mendukung Ahok, maka masyarakat akan menilai bahwa masih ada partai yang berdiri bersama rakyat. "Ini adalah bagian dari otokritik dari partai yang selama ini tidak dipercayai masyarakat lagi. Artinya setiap partai yang mendukung calon independen akhirnya mendapatkan limpahan persepsi positif dari masyarakat," tandas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Coattail effect dari Gibran Rakabuming Raka adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaReal Count sementara KPU, Golkar meraih 15 persen suara
Baca SelengkapnyaElektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi gemuk, kemudian Pramono Anung dan Rano Karno calon dari PDIP.
Baca SelengkapnyaSelisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaBak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara terkait sindiran PDIP bahwa Bobby Nasution banyak didukung partai di Pilkada Sumut karena menantu presiden.
Baca Selengkapnya