Buntut Pengeroyokan di Menara Kadin, Stafsus Arsjad Rasjid Polisikan Umar Kei
Arif yang melapor Umar Kei ke Polda telah teregister dengan nomor STTLP/B/5591/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada Rabu (17/9) kemarin.
Staff khusus Arsjad Rasyid, Arif Rahman laporkan Umar Kei ke Polda Metro Jaya atas dugaan pengeroyokan dirinya yang terjadi di Gedung Menara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada Sabtu (14/9) kemarin.
Arif yang melapor Umar Kei ke Polda telah teregister dengan nomor STTLP/B/5591/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada Rabu (17/9) kemarin.
"Iya betul (melaporkan Umar Kei). (Terkait) Pengeroyokan sebenarnya. Jadi di Gedung Menara Kadin," kata Arief saat dikonfirmasi, Rabu (18/9).
Arif mengatakan telah menyewa secara sah untuk acara Kadin di Gedung Menara Kadin, Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pada saat dilakukan pengecekan, ia mengaku melihat sekumpulan orang tak dikenal datang ke gedung tersebut.
"Di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang tidak kami kenal. Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang. Ternyata, di situ ada saudara Umar Kei, salah satunya. Dia sedang mem-breafing sekuriti kami yang ada di sana," kata Arif.
Acara Kadin yang diselenggarakan di Menara Kadin tersebut merupakan acara tandingan dari pihak yang bersebrangan melengserkan Arsjad dan memilih ketua baru yakni Anindya Bakrie.
Arif beralasan, acara yang diselenggarakan di Menara Kadin merupakan hak mereka karena masih berpedoman dengan Keputusan Presiden (Kepres) dimana Arsjad terpilih sebagai Ketum Kadin masa bakti 2021-2026 berdasarkan keputusan bersama pada Munas VIII.
"Saya bilang dengan Pak Taufan, saya sampaikan ke Pak Taufan, 'Pak Taufan kan versi Munaslub Pak Anin, saya versi Pak Arsjad Rasjid, dan kita berpedoman kepada Keppres tentang pengangkatan Ketua Kadin. Jadi, kami merasa, kami berhak di sini, dan di sini kami menyewa, bukan kantor orang lain. Kami atas nama Pak Arsjad, Direktur Eksekutif Hotasi Nababan, dan ada tanda bukti kontrak sewa menyewa dengan pengelola gedung. Artinya ini kan kantor kami, dan kami berpedoman pada Keppres. Saat ini, Keppres masih atas nama Bapak Arsjad Rasjid'," terang dia.
Arief pun sempat menegaskan kepada Umar Kei yang merasa tidak memiliki kepentingan di acara Arsjad Rasjid untuk segera meninggalkan lokasi acara. Sontak Umar Kei yang sudah kepalang naik hitam melemparkan sebuah kaleng minuman ke arah wajah Arif.
Kericuhan pun terjadi hingga salah seorang anak buah Umar Kei mendaratkan pukulan ke arah Arif. Selain dia, ada dua orang lagi yang menjadi korban pengeroyokan.
"Di pukul kepala, kemarin memar diatas kepala saya lah," ujar staffaus Asrjad itu.
"Korban ada dua di kami satu orang melindungi saya akhirnya dia yang kena pukul banyak. Setelah itu kejadian tidak menentu lagi pada akhirnya meraka ada pasukan dan akhirnya saya undang teman-teman kita untuk ke Kadin akhirnya terjadi bentrokan," sambungnya.
Menurutnya, kedatangan Umar Kei ke acara Kadin tersebut karena diundang oleh Taufan yang merupakan pendukung Anindya Bakrie. Pun Umar Kei sendiri bukan bagian dari anggota Kadin.
Dia juga menambahkan keberadaan Taufan yang juga mengundang Umar Kei karena ingin mengambil alih acara Kadin yang diselenggarakan versi Arsjad.
"Iya kan enggak ada esensi urusan Kadin mengundang preman gitu," Arif menegaskan.
"Dia merasa, dia kadin yang sah dengan munaslub terpilihnya anin dia merasa sebagai Kadin yang sah jadi pak Taufan selain dia pengurus Kadin yang lama dia juga adik ipar pak Anindya Bakrie menantu pak Aburizal Bakrie. Jadi dia merasa dia yang sah sedangkan kami merasa belum digantikan keppresnya jadi kami merasa kami yang sah makanya kami ingin berkantor ternyata di kantor kami banyak puluhan preman," kata Arif.