Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Butuh perawatan, bayi alami kelainan ditolak RSCM dan RS Koja

Butuh perawatan, bayi alami kelainan ditolak RSCM dan RS Koja Bayi. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Malang benar, bayi Muhammad Firdaus, yang baru dilahirkan dua hari lalu. Dia menderita kelainan kongentinal atau cacat bawaan lahir pada kepala, kaki juga tangannya.

Harusnya dia mendapatkan perawatan yang maksimal. Dia malah ditolak oleh RSUD Koja dan RSCM Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat.

Cerita sedih bayi Firdaus, diungkap tantenya, Dewi. Wanita 25 tahun itu mengatakan, pihak RSCM dan RSUD Koja menolak merawat keponakannya dengan alasan bayi sudah penuh. Alasan lainnya, rumah sakit berdalih si bayi yang baru lahir tak memiliki KJS, padahal si ibunya terdaftar.

"Bayinya ini dilahirkan di Puskesmas Koja, karena menderita kelainan, akhirnya dirujuk ke RSUD Koja, karena penuh akhirnya pihak RSUD Koja merujuk kembali ke RSCM. Ternyata di RSCM juga ditolak karena sang bayi tidak memiliki KJS, padahal ibunya punya KJS" beber Dewi di Puskesmas Kecamatan Koja, Jalan Walang Permai No 39 Tugu utara, Senin (1/12).

Tak sampai di situ, lanjut Dewi, orangtua Firdaus juga dimintai DP senilai RP 3 juta untuk perawatan bayi saat di RSCM. Namun karena faktor ekonomi, keluarga terpaksa membawa bayi tersebut kembali ke Puskesmas Koja.

"Mungkin itu penolakan secara halus, dari pihak RSCM," tuturnya.

Sementara sang ibu, Nurohmah (27), mengaku pasrah atas kejadian yang menimpa anak yang baru dilahirkannya, serta berharap anaknya segera mendapat perawatan medis.

"Saya cuma bisa berharap ada rumah sakit mau merawat anak saya" ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Koja, Lisbet Panjaitan, membenarkan ada pasien di puskesmas-nya yang ditolak RSUD Koja.

"Biasanya ruangan untuk perawatan bayinya penuh, kalau di RSCM, saya belum mendapatkan informasi apa-apa" katanya.

Lisbet melanjutkan, Puskesmas Koja memang memiliki ruangan anak untuk perawatan bayi, namun kondisi kelainan yang dimiliki Muhammad memang harus dirawat di rumah sakit yang memiliki alat yang jauh lebih baik. Lisbet juga mengatakan, saat ini kondisi bayi tersebut dalam keadaan baik.

"Untuk sementara ini bayi masih kita observasi, kondisi saat ini masih stabil, kabar baiknya sang bayi mau disusui" kata Lisbet. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk

Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Penjelasan RSAB Harapan Kita Penyebab Bayi Dua Bulan Sempat Kritis hingga Gizi Buruk
Penjelasan RSAB Harapan Kita Penyebab Bayi Dua Bulan Sempat Kritis hingga Gizi Buruk

RSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.

Baca Selengkapnya
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu

RSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KPAI Blak-blakan Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Jakpus, Saat Dikembalikan Meninggal
VIDEO: KPAI Blak-blakan Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Jakpus, Saat Dikembalikan Meninggal

Ada banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.

Baca Selengkapnya
Rauf dan Istri Merasa Janggal saat Balita MS Dinyatakan Meninggal karena Sakit Jantung
Rauf dan Istri Merasa Janggal saat Balita MS Dinyatakan Meninggal karena Sakit Jantung

Rauf mengungkapkan fakta baru dalam kasus dugaan anaknya tertukar di RS Islam Cempaka Putih.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih
Respons Menkes Soal Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih

Kejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta

Baca Selengkapnya
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Kronologi Bayi Diduga Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih, Dikembalikan Kondisinya Meninggal
Kronologi Bayi Diduga Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih, Dikembalikan Kondisinya Meninggal

Pria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Kronologi Bayi Dikembalikan Meninggal di RS Jakpus! Keluarga Curiga Ditukar, Ciri-Ciri Berbeda
VIDEO: Kejutan Kronologi Bayi Dikembalikan Meninggal di RS Jakpus! Keluarga Curiga Ditukar, Ciri-Ciri Berbeda

Namun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik

Ibu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.

Baca Selengkapnya
Viral Petugas Klinik di Tasik Main HP saat Tangani Ibu & Bayi Prematur Baru Lahir Berujung Meninggal, Ini Kronologinya
Viral Petugas Klinik di Tasik Main HP saat Tangani Ibu & Bayi Prematur Baru Lahir Berujung Meninggal, Ini Kronologinya

Pasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.

Baca Selengkapnya
Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus, Dikembalikan ke Orangtua Meninggal Dunia
Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus, Dikembalikan ke Orangtua Meninggal Dunia

Pihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.

Baca Selengkapnya