Butuh perawatan, bayi alami kelainan ditolak RSCM dan RS Koja
Merdeka.com - Malang benar, bayi Muhammad Firdaus, yang baru dilahirkan dua hari lalu. Dia menderita kelainan kongentinal atau cacat bawaan lahir pada kepala, kaki juga tangannya.
Harusnya dia mendapatkan perawatan yang maksimal. Dia malah ditolak oleh RSUD Koja dan RSCM Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat.
Cerita sedih bayi Firdaus, diungkap tantenya, Dewi. Wanita 25 tahun itu mengatakan, pihak RSCM dan RSUD Koja menolak merawat keponakannya dengan alasan bayi sudah penuh. Alasan lainnya, rumah sakit berdalih si bayi yang baru lahir tak memiliki KJS, padahal si ibunya terdaftar.
-
Kenapa Kiki Fatmala tidak mau dirawat di rumah sakit? 'Dia gak mau dirawat di rs lagi. Dan kami ambil keputusan gak dirawat di rs dan dirawatnya di rumah sampai akhirnya,' jelas Christopher.
-
Kenapa Faisal Basri enggan ke dokter? 'Terus pulang hari Sabtu (31/8) sudah lemas tapi enggak mau ke dokter, abang saya agak malas kalau ke dokter kalau nggak sakit sekali,' kata Ramdan.
-
Kenapa bayi baru lahir gak boleh naik pesawat? Salah satu alasan utama adalah bahwa bayi yang baru lahir belum mendapatkan vaksinasi yang cukup. Vaksinasi ini sangat penting karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit dan infeksi yang mungkin dihadapi selama perjalanan.
-
Siapa yang ditolak visanya? Selain itu, ia pernah ditolak sebanyak delapan kali ketika ingin mengajukan permohonan visa ke Amerika serikat.
-
Apa derita anak pertama? Memang, menjadi anak pertama dalam keluarga seringkali dianggap sebagai posisi yang istimewa, namun banyak juga tantangan dan derita yang dirasakan oleh mereka.
-
Kenapa warga Baduy menolak dirujuk ke rumah sakit? Mereka menolak dirujuk ke RSUD Banten dengan berbagai alasan. Salah satunya karena takut mengeluarkan biaya perawatan medis cukup besar, karena mereka tidak memiliki BPJS Kesehatan.Alasan lainnya, takut terlalu lama menjalani perawatan medis di RSUD Banten. Apalagi, mereka biasanya lebih pada pengobatan tradisi ritual Kawalu.
"Bayinya ini dilahirkan di Puskesmas Koja, karena menderita kelainan, akhirnya dirujuk ke RSUD Koja, karena penuh akhirnya pihak RSUD Koja merujuk kembali ke RSCM. Ternyata di RSCM juga ditolak karena sang bayi tidak memiliki KJS, padahal ibunya punya KJS" beber Dewi di Puskesmas Kecamatan Koja, Jalan Walang Permai No 39 Tugu utara, Senin (1/12).
Tak sampai di situ, lanjut Dewi, orangtua Firdaus juga dimintai DP senilai RP 3 juta untuk perawatan bayi saat di RSCM. Namun karena faktor ekonomi, keluarga terpaksa membawa bayi tersebut kembali ke Puskesmas Koja.
"Mungkin itu penolakan secara halus, dari pihak RSCM," tuturnya.
Sementara sang ibu, Nurohmah (27), mengaku pasrah atas kejadian yang menimpa anak yang baru dilahirkannya, serta berharap anaknya segera mendapat perawatan medis.
"Saya cuma bisa berharap ada rumah sakit mau merawat anak saya" ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Koja, Lisbet Panjaitan, membenarkan ada pasien di puskesmas-nya yang ditolak RSUD Koja.
"Biasanya ruangan untuk perawatan bayinya penuh, kalau di RSCM, saya belum mendapatkan informasi apa-apa" katanya.
Lisbet melanjutkan, Puskesmas Koja memang memiliki ruangan anak untuk perawatan bayi, namun kondisi kelainan yang dimiliki Muhammad memang harus dirawat di rumah sakit yang memiliki alat yang jauh lebih baik. Lisbet juga mengatakan, saat ini kondisi bayi tersebut dalam keadaan baik.
"Untuk sementara ini bayi masih kita observasi, kondisi saat ini masih stabil, kabar baiknya sang bayi mau disusui" kata Lisbet. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca SelengkapnyaRauf mengungkapkan fakta baru dalam kasus dugaan anaknya tertukar di RS Islam Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaPria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaNamun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.
Baca Selengkapnya