Cegah tahanan kabur, Polda Metro buat sistem sidik jari pengunjung
Merdeka.com - Mapolda Metro Jaya tak mau kasus kaburnya Anwar bin Kiman dari Rutan Salemba juga terjadi di rumah tahanan mereka. Oleh karenanya, polisi akan membuat sistem sidik jari dan foto bagi pembesuk tahanan.
"Kalau penjenguk laki-laki harus ada sidik jari dan foto. Kecuali perempuan yang mencurigai dari postur, baru di periksa, kalau enggak dicurigai ya tidak diperiksa," kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto, Mapolda Metro Jaya, Senin (18/7).
Diakui Budi, kurangnya personel yang berjaga di rutan membuat peluang tahanan kabur menjadi besar. Seperti yang terjadi di Rutan Salemba saat Anwar kabur, hanya 70 petugas yang berjaga.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap buron? 'Empat pelaku sampai sekarang masih buron,' ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Artutik, Jumat (15/3). Umi menyebut penyidik telah mendatangi rumah dan menemui keluarga masing-masing buron.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
"Biasanya kunjungan keluarga napi ke Lapas sudah rutin tiap tahun membeludak. Biasanya di hari Natalan, tahun baru, hari besar Idul Adha kan enggak bisa dilarang. Sehingga harus diubah, ditingkatkan dengan pola keamanan dimaksimalkan, ada kamera pemantau juga," papar Budi.
Selain itu, saat ini pihaknya tengah membentuk tim yang khusus memburu napi kabur.
"Kalau tahanan kabur ada satuan khusus, kalau ada napi kabur biar mereka yang mengejar pelaku itu. Kan banyak tahanan kabur. Mau ke Rutan nunggu sidang tiba tiba kabur," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, belasan tahanan kabur itu terjadi pada Senin (19/2) sekitar pukul 02.40 WIB setelah kedapatan laporan dari warga sekitar
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaCara tujuh tahanan Rutan Salemba kabur terbongkar. Mereka kabur dengan memotong teralis besi penjara.
Baca SelengkapnyaSejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaHal itu perlu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca Selengkapnya