IRT dihipnotis komplotan pencuri, uang di bank & perhiasannya raib
Merdeka.com - Tiga orang ini ditangkap karena menipu ibu rumah tangga dengan modus hipnotis. Mereka adalah Dodi Dana (64), Rudi Melalo (50) dan Teddy Setiawan (27).
"Sindikat ini sudah belasan kali melakukan penipuan, korbannya ibu-ibu dengan modus menghipnotis," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary Syam, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/8).
Peristiwa ini terjadi saat seorang ibu bernama Hannah melintas di Jalan Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat itu, tersangka bernama Dodi menghampiri korban, mengaku sebagai pengusaha minyak asal Singapura.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa yang menarik uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
"Kemudian (tersangka) menunjukkan uang mata uang Singapura. Dia bilang, saya sering membagi uang kepada janda dan kaum duafa," kata Ade menirukan pengakuan pelaku.
Kemudian, datanglah tersangka Rudi yang berperan meyakinkan korban, juga Teddy yang berpura-pura sebagai karyawan salah satu Bank BRI. Setelah korban teperdaya, tersangka mengajak ke Bank BRI cabang Cipulir untuk mengeruk uang dan perhiasan korban.
"Kemudian dua tersangka terus meyakinkan korban dengan metode hipnotis sehingga korban mau diajak masuk ke mobil. Kepada korban uang besar sekali nanti bisa ditukar, nanti saya tukarkan," katanya.
Sesampainya di lokasi, para tersangka kemudian membujuk korban agar mau mencairkan uangnya di bank dan ditukarkan secara personal dengan uang asing sebesar 500 Rubel sebanyak 14 lembar. Karena diimingi-imingi untung, akhirnya korban mau mencairkan uang sebesar Rp 40 juta untuk ditukar dengan uang Rubel yang sudah kedaluwarsa.
"Usai di sana para tersangka ini menyerahkan 14 lembar yang mereka katakan uang Singapura yang kalau ditukar Rp 140 juta, akhirnya ibu mengambil uang Rp 40 juta dan diserahkan ke tersangka dan tersangka kasih ke korban 14 lembar, (uang rubel)" kata Adi.
"Korban ini percaya, dan kembali diajak tukaran berupa perhiasan yang dipakai korban. Korban pun mau menukarkan perhiasan yang dipakai dengan 3 lembar uang Rubel milik para pelaku," sambungnya.
Setelah penukaran itu dilakukan, para pelaku membawa Hanah ke tempat awal mereka bertemu di kawasan Cidodol. Pelaku memberikan uang palsu senilai Rp 300 ribu kepada korban untuk ongkos pulang ke rumahnya. Hingga akhirnya, tiga orang itu ditangkap.
"Ketiga tersangka dijerat Pasal 378 KUHP tentang Tindak Pidana Penipuan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara," jelasnya.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti sejumlah uang Rubel palsu, uang Rupiah palsu, perhiasan, kartu nama karyawan BRI palsu, surat sumbangan, kartu nama WN Singapura atas nama Salim Anan Brother, dan satu unit mobil Daihatsu Xenia berwarna perak.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku yang ditangkap terdiri dari tiga pria berinisial AS, SA, RSKT dan DW.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, korban mampir ke ATM untuk mengambil sejumlah uang.Namun terjadi kendala pada saat memasukan kartu debit ke mulut mesin.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca Selengkapnya