KPU DKI Sebut 7.000 Penyandang Disabilitas dan 700 Warga Binaan Lapas Salemba Ikut Mencoblos Pilkada
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini dilakukan secara serentak di seluruh wilayah di Indonesia.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi DKI Jakarta, Astri Megatari menyebut, ada sebanyak 7.000 penyandang disabilitas di Jakarta yang ikut melakukan pencoblosan.
Diketahui, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini dilakukan secara serentak di seluruh wilayah di Indonesia.
"7.000-an, total disabilitas itu terbagi jadi kategori disabilitas netra, fisik, rungu, wicara dan juga mental," kata Astri kepada wartawan di Gedung KPUD DKI Jakarta, Rabu (27/11).
Kemudian, mereka itu didampingi oleh pihak keluarga maupun petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang ada di lokasi.
"Pendamping bisa dari keluarga, teman, kerabat, orang dipercaya. Atau nanti misal ada petugas KPPS yang bisa mendampingi itu juga diperbolehkan," ujarnya.
Pencoblosan di Rutan Lapas Salemba
Selanjutnya, untuk warga binaan yang melakukan pencoblosan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba sebanyak 700 orang.
"Ya, untuk di lapas rutan masing-masing di Lapas ada tiga TPS, di rutan ada empat TPS dan jumlah pemilih sekitar 700 ya untuk di lapas dan kemudian di rutan ada sekitar ya 700an juga pemilihnya. Jadi di Lapas Rutan Salemba," sebutnya.
"Cipinang enggak sempat, kami terakhir di Lapas Rutan Salemba," sambungnya.
Tidak Ada Laporan Masyarakat
Terkait dengan pelaksanaan pesta demokrasi ini, Astri memastikan belum adanya laporan dari masyarakat.
"Secara keseluruhan berjalan baik ya proses pemilihan pemungutan suara di DKI Jakarta, tidak ada laporan yang masuk ke kami, dalam artian tidak ada kendala-kendala berarti lah selama proses pemungutan suara ini," pungkasnya.