Paksa warga pindah ke Rusun Muara Baru, tahunya minim air
Merdeka.com - Warga Rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, tengah gelisah. Sebab sejak Oktober 2014 lalu, mereka mulai kekurangan air bersih.
Mau tak mau, warga memanfaatkan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya yang dikirim melalui truk tangki berkapasitas 4.000 liter. Nantinya, pasokan air bersih tersebut dimasukkan ke dalam wadah air berkapasitas 85 ribu liter yang terletak di belakang Blok 12.
Petugas Administrasi Peralatan PAM Jaya, Fajri Taufik mengakui, bersama seorang rekannya, Sugiyanton, setiap harinya memasok air sebanyak enam truk berkapasitas 24 ribu liter. Namun bila arus lalu lintas padat, mereka hanya mampu mengirim empat truk tangki berkapasitas 16.000 liter.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Di mana warga berebut air bersih? Pemandangan serupa juga terjadi di Blora, Jawa Tengah. Warga Desa Jepangrejo berebut air bersih bantuan dari BBWS Pemali-Juwana.
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan air bersih? Dampak bencana kekeringan rupanya sangat dirasakan warga di Dusun Bisang. Di sana lahan-lahan kering kerontang. Sumur-sumur warga mengering. Satu-satunya sumber mata air berada di atas bukit. Warga berbondong-bondong untuk mengambil air dari sana.
-
Bagaimana cara warga Kampung Tongkol mendapatkan air bersih? Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga mengandalkan sebuah sumur resapan ala kadarnya. Kondisi airnya keruh tak layak.Bukan satu minggu atau dua minggu kampung ini kesulitan air, melainkan sudah tiga bulan lamanya warga menggunakan air sumur resapan yang keruh.
-
Bagaimana warga Lebak mendapatkan air bersih? Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kampung Rancabaok, Desa Tamanjaya, Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air. Walau kondisinya tidak jernih, aliran tersebut terpaksa digunakan karena tidak ada pilihan lain.'Nyari air ke kali sini, karena di rumah nggak punya air,' kata warga setempat bernama Sumiati, mengutip YouTube SCTV Banten, Rabu (31/7).
"Kayak hari ini, jalanan macet sekali. Biasanya jam 12 siang sudah dapat dua rit atau ngirim empat truk, sekarang baru satu rit," kata Taufik kepada wartawan di Rusun Muara Baru, Kamis (8/1).
Sementara itu, salah seorang warga Rusun Muara Baru Blok 12 lantai 1, Dwi Andriana (38), mengaku kecewa karena pasokan air bersih masih minim. Dwi mengungkapkan, di saat petugas mengirim enam truk air saja, ia masih kesulitan untuk mendapat air bersih. Sebab 24.000 liter air yang dipasok petugas, harus disalurkan ke 200 unit rusun yang terbagi dua blok di kawasan itu.
"Pas pasokan normal (enam truk) saja saya masih kesulitan dapat air. Paling hanya dapat empat ember berukuran sedang, apalagi sekarang hanya dipasok dua truk air saya bisa dapat setengah ember saja," kata Dwi.
Selain mengeluhkan minimnya pasokan air, Dwi juga menyayangkan lambatnya pendistribusian air oleh operator pompa. Menurut Dwi, air akan disuplai dari wadah ke unit warga saat pukul 16.00 WIB. Padahal, kata dia, warga membutuhkan air setiap saat.
"Kadang kalau air habis di pagi hari, saya beli air sebanyak satu tong seharga Rp 12.000. Kalau tidak begitu, yah saya mau membersihkan diri pakai air dari mana," keluhnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaPendistribusian air bersih ini, lanjut Twedi, dilakukan atas laporan warga Cibarusah yang kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat penjual air bersih keliling meraup keuntungan lebih.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaSaat ini sebagian warga mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaKekeringan melanda Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kondisi ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaAir Kali Cihoe kerap dijadikan sumber mata air andalan bagi Warga Cibarusah saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca Selengkapnya