Penusuk Plt Kadis Parekraf Seorang Sekuriti, Minta Kontrak Diperpanjang
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menjelaskan, insiden penusukan yang dialami Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya dilakukan oleh pegawai satpam kontrak di Dinas Parekraf, Jakarta Selatan.
"Pertama pelaku adalah pegawai satpam di situ, pegawai satpam di situ, pegawai kontrak yang selama ini bekerja di dinas akademi pariwisata yang memang sudah habis kontraknya," kata Riza saat diwawancara KompasTv, Rabu (10/2).
Riza menjelaskan, alasan pelaku menemui Gumilar, karena ingin meminta masa kontrak kerjanya diperpanjang sebagai satpam di kantor tersebut. Namun karena sedang penghematan anggaran, maka Dinas Parekraf tidak memperpanjang kontrak keria pelaku
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
"Karena ada penghematan anggaran belum dimungkikan untuk diperkerjakan kembali singkatnya demikian. Namun mungkin karena yang bersangkutan mungkin emosi dan ternyata sudah mempersiapkan di luar dugaan dalam tasnya ada senjata tajam, dikeluarkan langsung ketika berdiri ingin pamit pulang langsung menusukan ke Plt, Pak Gumilar di bagian paha," kata Riza.
Riza manambahkan, jika pelaku bisa masuk dengan membawa senjata tajam karena telah memahami kondisi dan situasi di kantor tersebut. Termasuk telah mengenal para pegawai disana.
"Karena yang bersangkutan mengenal situasi kondisi, sudah mengenal pegawai disana, jadi orang tidak ada yang curiga sama sekali tidak curiga. Namun demikian kita harus hati-hati kami, akan menindaklanjuti bagaimana kedepan menjaga kemanan agar tidak bisa lagi orang membawa senjata tajam," katanya
Sesaat insiden penusukan tersebut, lanjut Riza pelaku langsung diamankan dan ditangkap petugas yang saat ini sedang diproses di Polres Metro Jakarta Selatan.
Tidak Saling Kenal
Lebih lanjut, Riza menambahkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, antara Gumilar dan pelaku tidak saling kenal. Oleh karena itu, tidak ada unsur dendam dalam kejadian penusukan ini.
"Tidak kenal, kan pegawai kan banyak ya. Bukan sakit hati, tapi yang bersangkutan ingin bekerja kembali diperpanjangan. Karena kontraknya habis dan tidak mungkin diperpanjang karena anggaran tersebatas dan lain sebagainya. Namun yang bersangkutan emosi kemudian langsung mengambil senjata tajam dan menusukkan."
"Nah kedepan kita harus mengantisipasi ke depan, ini menjadi contoh dimana masa pandemi ini ada dampak kesehatan, dampak ekonomi, yang sekarang mulai terasa ada dampak sosial yang berujung pada dampak kemanan," tambahnya.
Sedangkan untuk kondisi Gumilar, Riza menyampaikan, saat ini telah dirawat di rumahnya dan mendapatkan tiga jahitan pada bagian luka tusukan di sekitar paha.
"Tadi saya langsung telepon yang bersangkutan, bersangkutan baru selesai dijahit tiga jahitan dan langsung kembali ke rumah. Jadi kondisinya baik," jelasnya.
Atas kejadian ini, Riza menegaskan jika pihaknya akan memperketat kemanan di lingkungan Dinas Pemerintah Provinsi Jakarta. Termasuk dalam merekrut para pekerjanya.
"Iya tentu kedepan kita bakal lebih hati-hati melakukan rekrutmen dan kita proses kita teliti kembali agar tidak ada kejadian seperti ini kembali," pungkasnya.
Detik-Detik Insiden Penusukan
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadis Parekraf), Gumilar Ekalaya ditusuk seseorang di Kantor Dinas Pariwisata DKI, Mampang, Jakarta Selatan. Kejadian itu terjadi pada Rabu (10/2) sekitar pukul 10.39 WIB.
Berdasarkan sebuah rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV), sebelum terjadinya penusukan tersebut. Gumilar lebih dulu berbincang dengan pria penusuknya tersebut yang diketahui berinisial RH.
Saat itu, nampak terlihat ada lima orang termasuk Gumilang. Beberapa saat setelah melakukan perbincangan, RH tiba-tiba saja berdiri dan langsung menghampiri Gumilang sambil mengeluarkan barang dari dalam tas yang ia gunakan untuk menusuk korban.
Melihat RH mengeluarkan barang dari dalam tas, Gumilang sontak langsung berdiri dan coba untuk menghindar dengan cara berjalan mundur. Namun, pelaku langsung menusukkan benda tersebut ke Gumilang.
Melihat kejadian tersebut, salah seorang pria terlihat langsung coba untuk melawan RH. Namun, pelaku saat itu langsung juga melakukan perlawanan hingga akhirnya dia pergi dengan menggunakan tangga. Setelahnya, sejumlah orang dari dalam ruangan yang ada di lantai tersebut langsung keluar dan mencoba untuk mengejar pelaku.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Azis Adriansyah menyampaikan, pelaku berinisial RH datang ke kantor Gumilar bermaksud melakukan pembicaraan.
"Pada saat pelaku bertemu dengan Plt di Kantor Dinas Pariwisata di lantai dua, pelaku mengeluarkan pisau yang dibawa di dalam tasnya. Selanjutnya menusuk Plt Pariwisata di bagian paha atas," tutur Azis dalam keterangannya.
Menurut Azis, pelaku lantas langsung berupaya melarikan diri. Namun saat tiba di bawah, petugas keamanan melihatnya membawa pisau dan berupaya menangkap pelaku.
"Namun pelaku malah menusuk sekuriti di bagian dada atas sebelah kiri dan mengalami luka," jelas dia.
Petugas keamanan lainnya yang bergegas membantu langsung menghubungi pihak kepolisian. RH pun kini sudah diamankan petugas. "Pelaku berhasil ditangkap," kata Azis.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan Kapolda Sumbar agar AKP Dadang dihukum seberat-beratnya.
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Irwasum Komjen Dedi Prasetyo untuk ikut turun menangani perkara polisi tembak polisi
Baca SelengkapnyaPeran kedua tersangka adalah mengadang mobil Kajari Kediri.
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaDua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaAksi penembakan terjadi di Kantor Polres Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang bahkan dijerat pasal pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca Selengkapnya