Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Penyakit Kekurangan Protein, Kenali Gejala yang Umum Dirasakan

5 Penyakit Kekurangan Protein, Kenali Gejala yang Umum Dirasakan Ilustrasi lemas. ©shutterstock.com/Jochen Schoenfeld

Merdeka.com - Protein merupakan salah satu asupan penting yang sangat dibutuhkan tubuh. Protein biasanya dibutuhkan untuk membantu pembentukan tulang, otot, tulang rawan, regenerasi kulit hingga darah. Bukan hanya itu, asupan protein juga sangat berguna untuk membangun, memperkuat dan memperbaiki jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.

Selain digunakan untuk membantu pembentukan organ dan jaringan tubuh, protein juga bermanfaat sebagai sumber energi yang dibutuhkan tubuh. Sumber energi dari protein biasanya digunakan ketika asupan karbohidrat dan lemak tidak tercukupi dengan baik. Bisa dikatakan bahwa asupan protein mempunyai peranan penting untuk kinerja tubuh sehari-hari.

Pentingnya protein dalam tubuh, membuat kebutuhan asupan protein dalam tubuh pun harus tercukupi dengan baik. Jika hal ini tidak dipenuhi, bukan tidak mungkin tubuh akan mudah terserang berbagai penyakit. Mulai dari turunnya berat badan secara drastis, melemahnya otot hingga terjadi gangguan pada organ hati.

Maka dari itu, setiap orang perlu mengetahui berbagai penyakit kekurangan protein yang bisa mengancam siapa saja. Bukan hanya itu, gejala-gejala yang umum dirasakan sebagai tanpa terjadinya penyakit kekurangan protein juga perlu dikenali sejak dini. Dilansir dari Liputan6.com, berikut beberapa penyakit kekurangan protein beserta gejalanya yang perlu Anda ketahui.

Protein Energy Malnutritition (PEM)

019 tantri setyorini

©2018 Merdeka.com/Pixabay

Penyakit kekurangan protein yang pertama adalah Protein Energy Malnutrition atau sering disebut dengan singkatan PEM. Penyakit ini biasanya dikenal dengan busung lapar, yang umum terjadi pada anak-anak atau bayi. PEM dibagi menjadi dua, yaitu marasmus dan kwashiorkor.

PEM jenis marasmus biasanya terjadi dengan gejala penurunan berat badan drastis, denyut nadi yang melemah, berkurangnya turgor kulit, susah buang air besar, serta suhu badan yang tidak normal. Sedangkan pada tipe kwashiorkor biasanya ditandai dengan munculnya pembengkakan pada tangan dan kaki, bercak putih dan munculnya ruam kulit, timbul lemak pada hati, kebotakan, lemahnya otot, anemia, hingga anorexia.

Mengetahui dua jenis penyakit PEM maka dapat dipahami bahwa asupan protein pada bayi dan anak-anak harus dapat tercukupi dengan baik. Dalam hal ini, orang tua bisa mulai memberikan berbagai makanan berprotein tinggi seperti sayuran, kacang-kacangan, gandum, daging, telur, susu, dan produk olahannya.

Edema

Penyakit kekurangan protein selanjutnya adalah Edema. Edema diketahui sebagai penyakit yang mengakibatkan penumpukan cairan sehingga beberapa anggota tubuh mengalami pembengkakan. Biasanya hal ini terjadi pada bagian tubuh tangan, kaki, dan perut.

Kondisi ini bisa terjadi ketika asupan protein untuk aliran darah tidak tercukupi dengan baik. Kondisi ini kemudian bisa menyebabkan terjadinya gejala tekanan darah tinggi. Hal ini akan berpengaruh pada munculnya rasa nyeri kaki dan tangan, demam, serta terjadinya pembengkakan pada kulit. Ini menjadi salah satu penyakit kekurangan protein yang tidak boleh disepelekan.

Cachexia

ilustrasi otot bisep

©2012 Merdeka.com

Selanjutnya, penyakit kekurangan protein juga bisa berupa cachexia. Penyakit ini umumnya menyebabkan lemahnya otot rangka pada tubuh. Hal ini bisa terjadi ketika tubuh mulai mencari sumber lain saat kebutuhan protein tidak dapat tercukupi dengan baik. Dalam hal ini, otot menjadi tempat pertama yang menjadi tujuan untuk memperoleh sumber protein.

Penyakit cachexia ini juga bisa menyebabkan terjadinya kanker lambung. Pasalnya, cachexia akan memengaruhi penyerapan nutrisi ke dalam tubuh secara keseluruhan. Sehingga secara tidak langsung penyakit ini akan mengganggu sistem pencernaan pada organ lambung. Pada kondisi yang semakin parah, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian bagi penderitanya.

Gagal Hati

Gagal hati juga menjadi salah satu penyakit kekurangan protein yang cukup mengancam tubuh. Dikatakan bahwa tubuh yang kekurangan protein dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan kerusakan pada fungsi hati. Di mana organ hati tidak dapat bekerja secara normal akibat regenerasi sel-sel yang terdapat di dalamnya terhambat.

Orang yang menderita gangguan kesehatan ini biasanya akan kehilangan nafsu makan, mudah lelah, kulit dan mata yang menguning, terjadi pembengkakan pada perut, mengalami diare, hingga kulit mudah memar. Jika terjadi beberapa dari gejala di atas, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Apati

011 tantri setyorini

©2018 Merdeka.com/Pexels

Penyakit kekurangan protein yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah apati. Penyakit ini menyebabkan penderita mengalami emosi yang semakin tumpul. Biasanya penderita akan menunjukkan sikap ketidakacuhan seperti dapat ditemui pada penyakit skizofrenia dan depresi. Bukan hanya emosi, penyakit ini juga akan mempengaruhi fungsi kognitif dan tingkah laku pada penderita.

Umumnya, bagi para penderita apai akan muncul beberapa gejala yang dapat diamati. Seperti kurangnya usaha, ketergantungan, kurangnya motivasi dan kepedulian terhadap diri sendiri, serta kurangnya respon secara emosional terhadap berbagai kejadian, baik positif maupun negatif.

Gejala Penyakit Kekurangan Protein

Pada orang yang mengalami penyakit kekurangan protein, biasanya akan muncul beberapa gejala umum yang sering dirasakan. Gejala-gejala ini bisa diamati untuk deteksi dini dari penyakit kekurangan protein. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi pada penderita penyakit kekurangan protein:

  • Rambut mulai rontok dan menipis, serta warna semakin lama akan pudar
  • Kuku menjadi rapuh, terlihat garis putih dan bintik kecokelatan
  • Kulit menjadi kering, pecah-pecah, dan mudah terkelupas
  • Hilangnya massa otot dan nyeri sendi
  • Mengalami kesulitan tidur
  • Kinerja otak terganggu, ditandai ingatan buruk dan sulit mempelajari hal baru
  • Nafsu makan menjadi tinggi
  • (mdk/ayi)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    7 Tanda Tubuh Kekurangan Protein yang Nggak Boleh Disepelekan, Bisa Jadi Masalah Kesehatan!
    7 Tanda Tubuh Kekurangan Protein yang Nggak Boleh Disepelekan, Bisa Jadi Masalah Kesehatan!

    Jangan disepelekan, tanda tubuh kekurangan protein ini bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya lho!

    Baca Selengkapnya
    Gejala Awal Kanker yang Jarang Disadari, Perlu Diwaspadai
    Gejala Awal Kanker yang Jarang Disadari, Perlu Diwaspadai

    Mengetahui gejala awal kanker bisa segera mengambil tindakan untuk mengobatinya.

    Baca Selengkapnya
    Tak Selalu Berupa Perut Lapar, Ini 11 Tanda yang Kerap Terlewat Ketika Kamu Kurang Makan
    Tak Selalu Berupa Perut Lapar, Ini 11 Tanda yang Kerap Terlewat Ketika Kamu Kurang Makan

    Kondisi kurang makan yang kita alami bisa menunjukkan berbagai tanda berikut yang tak hanya sekadar munculnya rasa lapar.

    Baca Selengkapnya
    7 Tanda yang Kerap Terlewat ketika Diet dan Pola Makan Ternyata Tidak Sehat, Penting Disadari!
    7 Tanda yang Kerap Terlewat ketika Diet dan Pola Makan Ternyata Tidak Sehat, Penting Disadari!

    Diet dan pola makan yang berdampak tidak sehat di dalam tubuh kita bisa menunjukkan sejumlah tanda yang tidak boleh dilewatkan.

    Baca Selengkapnya
    7 Tanda Tubuh Kekurangan Gizi, Atasi dengan Segera
    7 Tanda Tubuh Kekurangan Gizi, Atasi dengan Segera

    Kekurangan gizi merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.

    Baca Selengkapnya
    Penyakit Sepele yang Mematikan, Salah Satunya biasa Dialami Banyak Orang
    Penyakit Sepele yang Mematikan, Salah Satunya biasa Dialami Banyak Orang

    Penyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.

    Baca Selengkapnya
    Kekurangan Protein pada Anak Bisa Timbulkan Masalah Gangguan Perkembangan
    Kekurangan Protein pada Anak Bisa Timbulkan Masalah Gangguan Perkembangan

    Kurangnya asupan protein pada anak bisa menjadi penyebab munculnya masalah gangguan tumbuh kembang.

    Baca Selengkapnya
    10 Penyakit yang Sebabkan Tubuh Mudah Lelah, Mulai dari Anemia hingga Jantung
    10 Penyakit yang Sebabkan Tubuh Mudah Lelah, Mulai dari Anemia hingga Jantung

    Kelelahan adalah masalah umum yang sering diabaikan, namun bisa menjadi indikator dari kondisi medis yang mendasarinya.

    Baca Selengkapnya
    Gejala Diabetes Biasanya Tidak Terlihat Hingga Stadium Lanjut Melalui Munculnya Kencing Manis
    Gejala Diabetes Biasanya Tidak Terlihat Hingga Stadium Lanjut Melalui Munculnya Kencing Manis

    Gejala awalnya kerap tidak terlihat, pasien diabetes sering baru merasakannya saat gejala sudah muncul.

    Baca Selengkapnya
    Tanda Salah Diet pada Tubuh, Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan
    Tanda Salah Diet pada Tubuh, Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan

    Meski semua diet dibuat untuk mencapai tujuan yang baik, namun kita tidak bisa asal memilih pola diet yang dianggap paling efektif.

    Baca Selengkapnya
    10 Pertanyaan tentang Malnutrisi yang Sering Muncul, Simak Jawabannya
    10 Pertanyaan tentang Malnutrisi yang Sering Muncul, Simak Jawabannya

    Malnutrisi dapat dialami oleh berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Berikut pertanyaan tentang malnutrisi dan jawabannya.

    Baca Selengkapnya
    Dampak Kekurangan Vitamin B yang Perlu Diketahui, Memengaruhi Mata hingga Saraf
    Dampak Kekurangan Vitamin B yang Perlu Diketahui, Memengaruhi Mata hingga Saraf

    Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang beragam, tergantung pada jenis vitamin B yang berkurang di dalam tubuh.

    Baca Selengkapnya