Angpao Artinya Bingkisan Amplop Merah, Ketahui Tradisinya
Merdeka.com - Memberi angpao merupakan salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Biasanya tradisi ini dilakukan di hari-hari perayaan tertentu, termasuk saat perayaan Tahun Baru China atau Imlek. Di mana orang yang lebih tua memberikan uang dalam amplop merah kepada saudara atau anggota keluarga yang lebih muda atau siapa saja.
Dalam hal ini, angpao artinya adalah bingkisan amplop merah. Tak heran jika amplop yang digunakan untuk tradisi ini harus berwarna merah. Bukan tanpa alasan, warna merah memang memiliki arti tersendiri bagi masyarakat Tionghoa, yaitu warna yang melambangkan keberuntungan.
Selain itu, warna merah juga dikaitkan dengan pengusiran roh jahat. Sehingga memberikan angpao di beberapa perayaan diyakini dapat memberikan keberuntungan dan dijauhkan dari hal-hal buruk dan negatif. Meskipun termasuk tradisi lama, namun kebiasaan ini masih dilestarikan dengan baik oleh masyarakat Tionghoa hingga saat ini.
-
Apa makna warna merah? Warna merah identik dengan keberanian dan tantangan. Terkadang makna tersebut juga diasosiasikan dengan aura seksi, cinta hingga gairah.
-
Kenapa warna merah penting di zaman kuno? Mengingat penggunaan pewarna yang dibuat dari serangga bersisik, seperti Kermes vermilio, adalah proses yang mahal dan memakan waktu, kemungkinan tekstil ini digunakan sebagai simbol status dan kekuasaan dalam masyarakat prasejarah.
-
Kenapa warna merah dipakai di Natal? Simbolisme warna merah dalam perayaan Natal memperlihatkan kehormatan bagi kelahiran Kristus, serta keberanian dalam menghadapi segala rintangan dalam kehidupan.
-
Bagaimana tradisi angpao lebaran di Indonesia? Tradisi Lebaran ini terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.
-
Bagaimana warna merah melambangkan Natal? Pemakaian warna merah dalam berbagai elemen dekoratif, seperti pakaian liturgi, ornamen, dan hiasan Natal, menjadi cara untuk memperingati makna Natal.
-
Kenapa tradisi angpao lebaran di Indonesia masih bertahan? 'Salam tempel' masih jadi bagian tradisi lebaran di tanah air, bahkan salah satu yang paling dinantikan.
Dalam tradisinya, pemberian angpao dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal. Mulai dari siapa yang diwajibkan memberi angpao, siapa yang berhak menerima angpao, berapa jumlah uang yang diberikan, hingga sikap yang dilakukan saat memberikan angpao. Ini menjadi beberapa hal dasar yang perlu diketahui, ketika Anda ingin mengikuti tradisi pemberian angpao.
Dilansir dari laman Modern Parenting, berikut penjelasan angpao artinya bingkisan amplop merah serta berbagai aturan tradisi yang perlu Anda ketahui.
Mengenal Angpao
©Pixabay
Seperti disebutkan sebelumnya, angpao artinya bingkisan amplop merah, yang menjadi salah satu tradisi masyarakat Tionghoa yang masih dilestarikan hingga saat ini. Kata angpao ini merupakan terjemahan dari bahasa China yaitu Hongbao, yang berarti amplop merah.
Biasanya, angpao yang berisi sejumlah uang, diberikan di berbagai acara atau perayaan tertentu, seperti saat pertemuan keluarga, acara sosial, acara khusus seperti pernikahan atau wisuda, hingga diberikan saat perayaan Tahun Baru China atau Imlek.
Amplop berwarna merah yang menjadi ciri khas angpao ini memiliki arti dan makna tersendiri. Bahwa warna merah dianggap sebagai warna yang melambangkan suatu keberuntungan. Bukan hanya itu, warna merah juga diyakini dapat mengusir roh jahat.
Sehingga, memberikan angpao di acara atau perayaan tertentu diharapkan dapat memberikan keberuntungan dan menghilangkan hal-hal negatif yang merugikan.Meskipun termasuk tradisi lama, pemberian angpao masih dilakukan oleh masyarakat Tionghoa hingga saat ini. Ini termasuk bukti, bahwa budaya dan tradisi dijunjung tinggi oleh masyarakat, tidak lain untuk mendatangkan kebaikan dan manfaat dalam kehidupan.
Siapa yang Memberi dan Menerima
©Pixabay
Setelah mengetahui angpao artinya bingkisan amplop merah, hal berikutnya yang perlu Anda pahami adalah siapa yang memberi dan menerima tradisi pemberian angpao. Angpao, biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah atau orang yang lebih tua dalam kelompok pertemanan atau kerabat. Termasuk, para tetua yang biasanya membagikan bungkusan merah selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Dalam hal ini, anak-anak tidak diperbolehkan untuk memberikan angpao. Sebab, anak-anak biasanya merupakan kelompok yang menerima angpao. Selain anak-anak, pihak yang menerima angpao juga bisa siapa saja, sesuai keinginan. Seperti penjaga manong, kasambahay, asisten, atau siapa saja yang ingin Anda berikan.
Selain harapan keberuntungan, tradisi pemberian angpao juga mengajarkan bahwa hidup harus saling peduli dan berbagi terhadap sesama. Dengan saling berbagi, kehidupan akan lebih damai dan berbagai kebaikan akan datang mengikuti. Ini juga termasuk kegiatan sosial yang perlu dilakukan karena dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Berapa Nominal Uang dan Bagaimana Tradisinya
©Pixabay
Selain mengetahui angpao artinya bingkisan amplop merah, terakhir aturan yang perlu Anda perhatikan dalam tradisi ini adalah besaran nominal uang dan sikap yang dilakukan. Perlu dipahami, bahwa pemberian angpao bukan merupakan tradisi yang wajib dilakukan. Melainkan, dapat dilakukan oleh siapa saja yang ingin berniat baik berbagi kepada sesama.
Karena memiliki hukum yang tidak wajib, maka besaran nominal uang yang diberikan pada angpao juga tidak ditentukan. Setiap orang berhak memberikan angpao dengan nominal yang diinginkan. Namun biasanya, masyarakat cenderung menghindari angka 4 karena dikaitkan dengan angka kematian atau keburukan.
Sementara angka yang dianggap melambangkan keberuntungan adalah angka delapan, sehingga ini bisa menjadi salah satu pilihan yang bisa Anda berikan. Meskipun begitu, tidak ada ketentuan baku besaran jumlah nominal yang harus diberikan.
Selain besaran nominal, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah bagaimana sikap atau tata cara dalam memberikan angpao. Dalam tradisinya, pemberian angpao dengan menggunakan dua tangan, dan jangan pernah memberi atau menerima dengan hanya menggunakan satu tangan.
Selain itu, orang yang memberi dan menerima angpao juga dilarang untuk membuka dan memeriksa jumlah uang yang terdapat di dalamnya. Sebab, ini termasuk sikap yang kurang sopan dan tidak menghormati orang yang memberi maupun orang yang menerima angpao. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Klenteng Hok Lay Kiong bersiap menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2024 M/2575 Kongzili dengan pemasangan 1.000 lampion.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Imlek tahun 2024, simak ragam tradisi warga Tionghoa di Medan yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaPesanan kue keranjang terus meningkat jelang Imlek. Apa sih makna di balik rasa manisnya?
Baca SelengkapnyaLontong Cap Go Meh juga menjadi lambang kebersamaan dan kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa.
Baca SelengkapnyaGong Xi Fa Cai adalah salah satu sapaan yang sering diucapkan saat Imlek.mJika diterjemahkan secara harfiah berarti "semoga kekayaan Anda melimpah".
Baca SelengkapnyaSelain berfungsi sebagai alat komunikasi antar sesama serumpun Suku Dayak, benda ini juga menyebabkan terjadinya rentetan peristiwa berdarah.
Baca SelengkapnyaKuliner Imlek, baik yang hasil akulturasi maupun yang autentik, selalu membawa makna simbolis dan filosofis, seperti kue keranjang, kue lapis legit dan lainnya.
Baca SelengkapnyaIkan bandeng punya makna khsuus bagi masyarakat Betawi dan Tionghoa. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaSelain kue keranjang dan jeruk, ikan bandeng ternyata juga menjadi sajian yang lekat dengan perayaan Imlek.
Baca SelengkapnyaPakaian adat dari Pakpak penuh dengan simbol dan tanda keagungan.
Baca SelengkapnyaWarga Tionghoa menyakini setiap makanan membawa keberuntungan hingga membuat panjang umur bagi yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaNama kue keranjang, atau Nian Gao, memiliki kisah sendiri yang menarik. Konon, kue ini dinamai setelah monster pemakan manusia bernama Nian.
Baca Selengkapnya