Apa Itu Frustasi dan Depresi? Ketahui Perbedaan dan Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Apa itu frustasi dan depresi? Banyak orang mengaitkan antara frustasi dan depresi adalah kondisi yang sama. Padahal, frustasi dan depresi memiliki pengertian yang berbeda.
Apa itu frustasi dan depresi? Frustasi dan depresi merupakan gangguan mental yang dialami oleh banyak orang. Orang yang mengalami kondisi ini akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, dan akhirnya mengarah pada perilaku buruk.
Apabila kondisi ini tidak segera diatasi akan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Biasanya, orang yang mengalami frustasi dan depresi juga akan merasa kesepian, sulit berhubungan dengan orang lain, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Oleh karena itu, apa itu frustasi dan depresi perlu dipahami.
-
Bagaimana ciri depresi yang muncul karena stres? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
-
Apa yang diartikan dengan kata depresi? Depresi adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam.
-
Siapa yang bisa terkena depresi? Dalam banyak kasus, depresi pada orang yang lebih tua sering kali tidak terdeteksi karena gejalanya yang lebih halus atau disalahartikan sebagai bagian dari proses penuaan alami.
-
Masalah kesehatan apa yang bisa terjadi akibat depresi? Sejumlah kondisi mungkin dialami seseorang sebagai dampak dari depresi atau juga sebaliknya.
-
Apa itu depresi klinis? 'Depresi klinis adalah suasana hati yang rendah yang dapat berlangsung lama atau terus kembali, memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda,' menurut definisi dari NHS.
Lantas, apa itu frustasi dan depresi? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Healthline:
Apa Itu Frustasi dan Depresi?
©Shutterstock
Apa itu frustasi dan depresi? Frustasi adalah adalah kondisi yang berkaitan dengan rasa putus asa, kecewa, marah, dan sering kebingungan. Seseorang yang mengalami kondisi ini pikiran dan kehidupannya menjadi kacau jika dibiarkan berlarut-larut.
Rasa frustasi bisa dialami oleh siapa saja. Biasanya, kondisi ini biasanya terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan realita. Adapun faktor yang bisa menjadi penyebab munculnya rasa frustasi, antara lain kegagalan yang berulang, situasi kerja yang membuat stres, dan lingkungan yang tidak nyaman.
Sementara itu, depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, seseorang yang mengalami depresi juga tidak bisa membina hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti mengalami kesedihan yang mendalam dan memiliki pengalaman traumatis.
Kondisi traumatis ini dapat bersifat objektif maupun subjektif, baik itu karena kekerasan fisik, emosional, hingga kejadian yang bisa mengancam nyawa. Gangguan depresi jika tidak segera diatasi maka dapat memicu penderita melakukan tindakan bunuh diri.
Meski nampak sama, namun pengertian apa itu frustasi dan depresi memiliki arti yang berbeda.
Perbedaan Frustasi dan Depresi
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/ollyy
Apa itu frustasi dan depresi? Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa frustasi dan depresi adalah kondisi yang sama. Padahal, keduanya memiliki pengertian yang cukup berbeda. Frustasi sendiri merupakan perasaan marah dan kecewa yang timbul karena ketidakmampuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Sedangkan, depresi diartikan sebagai perasaan sedih dan putus asa yang mendalam karena banyak hal. Apabila hal ini tidak segera diatasi, akan memberi dampak buruk bagi kehidupan sehari-hari.
Selain itu, perbedaan frustasi dan depresi juga terletak pada jangka waktunya. Yang mana frustasi cenderung sesaat, sementara, atau jangka pendek. Sedangkan, depresi bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan lebih.
Cara Mengatasi Frustasi dan Depresi
Setelah mengetahui apa itu frustasi dan depresi, kenali juga cara mengatasinya. Meski memiliki pengertian yang berbeda, tetapi cara mengatasi frustasi dan depresi hampir sama.
Namun, depresi berat harus melibatkan bantuan medis profesional dari psikolog atau psikiater. Hal ini perlu dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang sebenarnya terjadi. Berikut cara mengatasi frustasi dan depresi, antara lain:
Bersikap Terbuka
Cara mengatasi frustasi dan depresi, yaitu berusaha untuk selalu bersikap terbuka. Semakin menghindari masalah dan mencoba menutup-nutupi peristiwa, dapat membuat keadaan kian memburuk. Oleh karena itu, mencoba untuk memaafkan diri sendiri dan menumbuhkan kepercayaan diri menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah depresi.
Selain itu, bersikap terbuka terhadap orang-orang terdekat seperti sering mencurahkan perasaan dan isi hati bisa menjadi obat psikologis agar suasana hati lebih tenang dan tentram. Mencurahkan isi hati ini juga bisa dilakukan dengan cara-cara lain seperti menulis, melukis, dan melakukan berbagai aktivitas yang bisa membuat hati lega.
Aktif Mengikuti Kegiatan Sosial
Seseorang yang mengidap gangguan mental pada fase tertentu kerap merasa kesepian. Hal ini dipicu akibat perasaan sensitif yang meningkat, sehingga rentan merasa tersingkirkan.
Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mengatasi gangguan mental adalah dengan mengikuti kegiatan sosial di lingkungan sekitar. Dengan mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar, akan membuat Anda semakin terbuka dan diterima oleh lingkungan sekitar. Sehingga hal ini dapat mencegah Anda dari perasaan terisolasi dan tentunya bisa mengatasi gangguan mental.
Meditasi
Salah satu cara mengatasi frustasi dan depresi yang paling mudah ialah rutin melakukan meditasi. Kegiatan relaksasi ini dapat menumbuhkan pikiran positif dan membangkitkan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Pasalnya, pikiran negatif yang sering muncul dapat menyebabkan seseorang menjadi cemas, stres, bahkan mengalami depresi obsesif.
Oleh karena itu, berpikir positif diperlukan untuk menghindari gangguan mental yang bisa terjadi. Pasalnya, berpikir positif dapat memberi pengaruh baik untuk keadaan psikologis.
Selalu Bersyukur kepada Tuhan
Sudah kita ketahui bersama bahwa manusia di dunia tentu tidak akan pernah lepas dari permasalahan hidup. Hampir dapat dipastikan setiap orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Hal inilah yang kemudian harus disadari bahwa kita tidak hidup sendiri dan masih banyak orang di luar sana yang mengalami masalah lebih besar.
Salah satu puncak kebahagiaan ialah ketika seseorang mampu bersyukur dengan apa yang dimiliki. Selalu percaya bahwa semua masalah yang kita hadapi sekarang adalah upaya mendewasakan diri agar ke depan dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, masih banyak hal di dunia ini yang patut kita syukuri seperti memiliki sahabat, keluarga, dan pekerjaan.
(mdk/jen)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eustress dan distress merupakan dua jenis stres yang bisa terjadi di tubuh kita. Kenali perbedaan di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaBipolar depression adalah episode depresi pada penderita bipolar.
Baca SelengkapnyaDepresi bisa menunjukkan tanda yang berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaDepresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.
Baca SelengkapnyaSebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengenali perbedaan apa itu kecemasan dan panik untuk menemukan cara mengatasi yang tepat.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.
Baca SelengkapnyaDepresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaDelusi dan halusinasi merupakan masalah yang kerap tertukar di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaBurnout dan kelelahan kerap keliru dikenali karena gejala yang sama.
Baca SelengkapnyaDepresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Baca SelengkapnyaKondisi depresi dan kecemasan juga bisa terjadi pada anak dan perlu dipahami tanda serta gejalanya oleh orangtua.
Baca Selengkapnya