Banjir di Demak Tak Kunjung Surut, Warga Mulai Terserang Penyakit
Merdeka.com - Dalam sepekan terakhir, banjir menggenangi wilayah Demak. Pada Senin siang (9/1), ketinggian air masih berkisar di antara 20-40 cm tergantung titiknya. Dan, hingga kini belum ada tanda-tanda banjir akan surut.
Karena tak kunjung surut, kondisi jalan desa mulai tumbuh lumut. Karena itu juga, warga mulai terserang penyakit. Dalam kondisi air yang menggenang itu, mereka terus bertahan tinggal di pengungsian.
Selama terdampak banjir, para korban banjir mengaku belum mendapatkan pengobatan gratis dari pihak mana pun. Begini kondisi para pengungsi banjir.
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Kenapa warga Kampung Teko tetap tinggal di kampung yang tenggelam? Masyarakat di kampung apung disebut tak ingin meninggalkan daerah tersebut karena merupakan tanah kelahiran. Selain itu, alasan lainnya adalah daerah tersebut merupakan tempat mencari nafkah sehingga sulit jika harus pindah ke tempat baru.
-
Bagaimana kondisi jalan yang membuat warga menanam padi? Kondisi Jalan Berlumpur Warga sendiri merasa jengkel karena kondisi jalan yang sudah lama sekali tidak diperhatikan. Kondisinya sungguh memprihatinkan karena dipenuhi lumpur dan kubangan air, terlebih saat ini masih masuk musim penghujan.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
Warga Mengeluh Sakit Kulit
©YouTube/Liputan6
Hidup di tengah genangan banjir selama berhari-hari, warga mulai terserang penyakit kulit. Pengobatan gratis belum dilakukan pemerintah. Penyedotan banjir dengan pompa juga belum dilakukan pemerintah.
“Ini lo, ajur semua kakinya ini. Ini gara-gara rumahnya kebanjiran. Makanya harus mengungsi di sini. Pengobatan juga belum ada,” kata Sumarni, salah seorang warga yang menjadi korban banjir dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (11/1).
Pembersihan Lumpur Terkendala Air Bersih
©YouTube/Liputan6
Penanganan banjir terus dilakukan petugas di Perum Arion Mas, Kecamatan Mranggen. Petugas gabungan bersama warga terus membersihkan sisa lumpur dan sampah endapan banjir bandang yang datang empat hari sebelumnya.
Namun, upaya itu terkendala sulitnya air bersih karena pompa sumur ikut terendam. Selain itu, petugas juga melakukan patroli keliling ke rumah-rumah yang ditinggal pengungsi untuk mencegah aksi pencurian.
“Untuk pengamanan kita berkoordinasi dengan koramol sekaligus bekerja sama dengan ormas terkait untuk mengamankan seluruh area di perumahan ini. Dan kita terapkan penghuni di perumahan ini tidak boleh masuk, termasuk pemulung juga tidak diperbolehkan masuk,” kata Kapolsek Mranggen AKP Nasoir.
Tanggul Longsor
©YouTube/Liputan6
Akibat hujan deras selama dua pekan, tanggul Sungai Cabean di dusun Karangmalang, Kecamatan Karangawen, Demak, longsor pada Senin (9/1) siang. Awalnya longsor hanya terjadi pada sisi kiri tanggul sepanjang 10 meter.
Namun selama sepekan terakhir, longsor meluas hingga ke sisi kanan tanggul sepanjang 40 meter. Warga berharap pemerintah desa bisa segera membangun penahan tanggul karena khawatir tanggul akan jebol jika hujan deras terus turun.
“Dengan kejadian ini, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait baik desa, kecamatan, dan kabupaten, untuk menanggulangi dengan adanya tanggul yang longsor tersebut,” kata Kapolsek Karangawen, Iptu Mujiono, dikutip dari YouTube Liputan6. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaDiketahui genangan banjir ini telah melanda kawasan tersebut selama lebih dari lima bulan.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca Selengkapnya