Berlokasi Dekat dengan Mesin ATM, Agen BRILink Tetap Ramai Peminat
Agen BRILink tetap ramai pelanggan meski lokasi mesin ATM BRI hanya berjarak 90 meter dari kios tersebut.
Berbagai strategi perlu dilakukan untuk mewujudkan layanan keuangan yang inklusif. Di mana setiap masyarakat harus mempunyai akses layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar dan aman dengan biaya yang terjangkau sesuai kebutuhan.
Agen BRILink hadir untuk memberikan kemudahan akses perbankan kepada masyarakat di berbagai daerah. Berdasarkan informasi dari laman bri.co.id, per 25 Juli 2024 total agen BRILink di seluruh wilayah Indonesia mencapai 1 juta agen.
Jumlah tersebut menjadi milestone sejarah inklusi keuangan di Indonesia dan menjadi salah satu pencapaian besar bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Satu juta agen BRILink tentu saja akan memperluas cakupan layanan keuangan dari kota besar hingga daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).
Menariknya minat masyarakat untuk mengunjungi agen BRILink tidak hanya dari masyarakat pedesaan yang jauh dari fasilitas perbankan. Sebagian masyarakat yang tinggal di kota kabupaten seperti Kudus tetap memilih untuk melakukan transaksi di agen BRILink. Padahal kantor pusat maupun cabang BRI yang menyediakan fasilitas ATM letaknya tak jauh dari rumah mereka.
Para pelanggan setia BRILink bahkan rela membayar biaya admin untuk transaksi tertentu dibanding harus bersahabat dengan mesin ATM yang bisa bebas biaya admin. Sutarno (57) warga desa Mlati Norowito Kudus mengaku hampir setiap minggu mengunjungi agen BRILink di sekitar rumahnya untuk tarik tunai hingga bayar tagihan listrik.
Lebih Tenang saat Transaksi di Agen BRILink
Menurut Sutarno, melakukan transaksi keuangan lebih aman dan tenang jika dilakukan di agen BRILink, bukan di mesin ATM. "Saya pilih ke agen biar tenang aman, biar atm-nya gak ilang (tertelan) kalo salah pencet" ungkap Sutarno yang memilih mengunjungi agen BRILink dibanding ke mesin ATM BRI yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya.
Kondisi seperti itu dibenarkan oleh Nadia, pemilik agen BRILink Media Cell yang berlokasi di tengah kota Kudus tepatnya di Jalan HOS Cokroaminoto 107, Mlati Norowito, Kota Kudus, Jawa Tengah. "Rame di sini (agen BRILink milik Nadia) karena mungkin pada males antre di bank atau ATM, terus pada takut ATM-nya ketelen" jelasnya, Selasa (26/11).
Kios BRILink yang berdekatan dengan Rumah Sakit Aisyiyah Kudus itu juga ramai dikunjungi berbagai kalangan. Tak hanya warga sekitar seperti Sutarno, warga dari daerah lain yang sedang berobat ke rumah sakit juga turut meramaikan agen BRILink milik Nadia tersebut.
"Di sini tu bermacem-macem ya yang mampir, gak cuma warga sekitar, ada pasien-pasien Aisyiyah yang lagi berobat pada ambil uang. Anak muda juga ke sini" ungkap Nadia menjelaskan kondisi kios agen BRILink miliknya.
Yaa, benar saja menurut pantauan, agen BRILink milik Nadia tersebut memang ramai pengunjung dari berbagai usia tua hingga muda. Padahal tak jauh dari agen BRILink Media Cell terdapat mesin ATM BRI yang jaraknya hanya 90 meter dari kios.
Muda-mudi Datang untuk Transaksi di Agen BRILink
Selain Medina Cell, Nadia juga memiliki kios BRILink lainnya yang juga ramai pelanggan meski dekat dengan layanan perbankan. Agen BRILink milik Nadia yang kedua berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kerjasan bertepatan di kios Gallery Cell Kudus milik suaminya.
Berbeda dengan kios BRILink yang letaknya berdekatan dengan rumah sakit, kios BRILink kedua milik Nadia ini berada di komplek Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Kudus. Di mana lokasi tersebut, ramai oleh anak-anak pondok yang mendapat kiriman uang saku dari orang tua dan memanfaatkan fasilitas BRILink untuk tarik tunai hingga transfer ke dompet digital.
"Kalau yang satunya (Agen BRILink kios Gallery Cell) ramai cah-cah pondok ambil sangu (uang saku)" tutur Nadia menjelaskan.
Kondisi tersebut turut menjadi bukti bahwa ternyata tak hanya orang tua yang mempunyai keterbatasan akses teknologi perbankan saja yang memanfaatkan fasilitas BRILink. Banyak anak muda yang turut memilih melakukan transaksi keuangan melalui agen BRILink dibanding harus ke mesin ATM atau datang langsung ke bank.
“Bisa sih (bisa pakai mesin ATM) tapi lebih praktis ke sini (agen BRILink) kalo mau isi shopee pay (salah satu dompet digital). Males antre terus kadang diburu-buru juga kalo pakai ATM hehe” alasan Damar, perempuan 19 tahun yang memilih mengunjungi agen BRILink untuk melakukan transaksi perbankan.
Agen BRILink Jadi Solusi Praktis Bagi Seluruh Lapisan Masyarakat
Keberadaan agen BRILink memang menjadi solusi praktis bagi seluruh lapisan masyarakat dari berbagai rentan usia muda hingga lanjut usia. Hal tersebut sejalan dengan tujuan diluncurkannya layanan BRILink oleh BRI pada 2014 lalu.
Dalam siaran pers peluncuran BRILink yang diterbitkan pada 12 Desember 2014, tertulis jika layanan keuangan tanpa kantor (nirkantor) yang digagas oleh BRI adalah sebagai sebuah inovasi dalam perbankan agar masyarakat mudah mengaksesnya.
“Layanan BRILink ini, merupakan sebuah inovasi dalam dunia keuangan khususnya perbankan untuk mempermudah akses kepada masyarakat yang belum memiliki layanan perbankan,” ungkap Corporate Secretary BRI yang kala itu dijabat oleh Budi Satria.
Sejak sepuluh tahun lalu, BRILink hadir dan dikenal banyak masyarakat di berbagai daerah. Keberadaan agen tidak hanya mempermudah para pelanggan atau nasabah untuk melakukan transaksi perbankan, melainkan juga membawa berkah bagi para pemilik agen BRILink.
Agen BRILink Meraup Cuan hingga Apresiasi
Sebagai pemilik, Nadia mengakui jika omzet yang didapat dari membuka agen BRILink cukup mendukung keuangan bisnisnya. Dalam sehari perputaran transaksi di satu lokasi bisa mencapai Rp10 juta. Meski tidak menjelaskan secara eksplisit, jumlah pendapatan tersebut tentu saja cukup untuk membayar gaji para karyawan dan memenuhi biaya operasional lainnya.
"Transaksi harian satu agen itu bisa mencapai tujuh hingga sepuluh juta. Ya kalau dikumpulkan cukup alhamdulillah bisa dibilang mendukung keuangan hehe" jawab Nadia penuh senyum saat ditanya berapa pendapatan yang diperoleh dari membuka dua agen BRILink di wilayah kota Kudus.
Tak hanya Nadia, ada ribuan cerita sukses para pemilik usaha yang mengaku "tertolong" usai menjadi agen BRILink. Omzet yang diperoleh pun melejit setelah menjadi perpanjangan tangan dari BRI untuk melayani masyarakat dalam transaksi perbankan.
Seperti informasi dari laman resmi BRI, pendapatan dari menjadi agen BRILink memang cukup menggiurkan. Dengan sistem sharing fee setiap transaksi yang dilakukan di agen BRILink maka pemilik usaha akan mendapatkan komisi. Jumlah fee yang diperoleh sekitar Rp1.500 hingga Rp6.000 tergantung jenis transaksi keuangan yang dilakukan pelanggan.
Selain itu sebagai bentuk apresiasi karena telah mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan, pihak BRI juga turut memberikan penghargaan untuk para agen BRILink berprestasi melalui program Super Agen BRILink.
Sharing Knowledge Para Pemilik Agen BRILink di Kudus
Program Super Agen BRILink merupakan reward dari BRI diberikan kepada para agen yang berhasil mencapai ratas Fee Based Income (FBI) tertinggi selama periode program. Berdasarkan informasi, per Maret 2024, untuk area Kudus sendiri diketahui terdapat 1.867 agen BRILink yang tersebar di berbagai wilayah. Setiap agen tentu mencapai FBI masing-masing yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Ribuan agen tersebut juga tergabung dengan BRILinkers Kudus. Menghimpun informasi dari akun instagram @agen.brilink.kudus, tak jarang komunitas para pemilik agen BRILink di Kudus ini juga mengadakan pertemuan atau gathering membahas kendala, perkembangan hingga strategi dalam menjalankan bisnis.
Sharing knowledge yang dilakukan tentu saja dapat membantu pemilik agen BRILink untuk mencapai FBI yang ditentukan agar dapat mengikuti program Super Agen BRILink. Hadiah utama dari program apresiasi ini di antaranya mobil mewah hingga logam mulia.