Digelar Saat Pandemi, Begini 5 Perayaan Malam 1 Suro di Berbagai Daerah
Merdeka.com - Peringatan malam satu suro pada tahun ini berbeda dibandingkan malam satu suro pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, merebaknya pandemi Virus Corona membuat beberapa ritual terpaksa tidak dilaksanakan.
Meski beberapa ritual tetap dilaksanakan, namun acara digelar secara tertutup dan sesuai protokol kesehatan. Seperti di tempat ziarah Gunung Kemukus.
Di sana ritual Kirab Larap Selambu yang biasa dilaksanakan tiap 1 Suro digelar secara tertutup. Lain halnya dengan peringatan di Kraton Yogyakarta.
-
Bagaimana ritual malam 1 suro? Cara yang biasa digunakan masyarakat Jawa untuk berintrospeksi dengan lelaku, yaitu mengendalikan hawa nafsu.
-
Dimana ritual malam 1 suro? Lokasi ini disebut memilki nilai sisi spiritual kuat.
-
Apa yang dirayakan di malam 1 suro? Malam 1 Suro jadi momentum bagi sejumlah warga untuk melakukan ritual di lokasi-lokasi tertentu.
-
Bagaimana tradisi malam satu suro dirayakan di Cirebon? Di malam itu, para abdi dalem keraton beserta warga bersama-sama melakukan tradisi mengelilingi keraton sembari mengarak makanan tumpeng beserta lauk pauknya.
-
Di mana tradisi Malam 1 Suro dirayakan? Seperti yang telah disebut sebelumnya, sejarah malam 1 Suro saat ini tak bisa lepas dari tradisi perayaan yang dilakukan oleh keraton. Yang paling terkenal adalah perayaan malam 1 Suro oleh Keraton Ngayogyakarta dan Keraton Surakarta.
-
Mengapa malam 1 Suro dianggap istimewa? Malam ini memiliki makna simbolis sebagai awal tahun baru Islam, yang diperingati dengan berbagai kegiatan spiritual dan refleksi.
Topo Mbisu Mubeng Beteng yang biasa diadakan tiap tanggal 1 Suro terpaksa ditiadakan guna menghindari penularan Virus Corona. Berikut selengkapnya:
Mubeng Beteng Ditiadakan
©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Pengageng Tepas Dwarapura Kraton Ngayogyakarta KRT Jatiningrat mengatakan peniadaan Tapa Bisu Mubeng Beteng bukanlah didasari atas perintah Sultan. Melainkan inisiatif dari para abdi dalem sendiri.
Pria yang akrab disapa Romo Tirun itu mengatakan kalau lampah budaya itu tetap diadakan maka akan banyak warga yang berdatangan. Hal tersebut tentu sangat berisiko terhadap penularan virus.
Sebagai gantinya, pihak abdi dalem tetap menggelar peringatan malam 1 Suro dengan menggelar doa bersama di Keben Kraton pada pukul 21.30.
“Keputusan peniadaan itu mutlak inisiatif abdi dalem. Di Yogyakarta ini kan wisata sudah dibuka. Biasanya wisatawan luar ikut bergabung. Itu yang tidak bisa dikendalikan,” kata Romo Tirun dikutip dari ANTARA pada Rabu (19/8).
Kirab Pusaka Kebo Kyai Slamet Ditiadakan
©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Sama halnya dengan di Yogyakarta, di Solo, kirab Kebo Kyai Slamet juga ditiadakan. Menurut Wakil Pangageng Sasana Wilapa Kraton Surakarta peniadaan kirab budaya itu dikeluarkan langsung atas perintah raja.
Kendati demikian pihaknya tetap akan menggelar upacara adat di dalam kraton. Upacara itu rencananya hanya akan dihadiri para abdi dalem dengan jumlah yang terbatas. Saat acara juga akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kawasan Gunung Tidar Ditutup
©Magelangkota.go.id
Dari Kota Magelang, kawasan Gunung Tidar yang biasanya ramai didatangi peziarah ditutup pada malam 1 Suro. Penutupan itu dilakukan Pemkot Magelang guna mencegah terjadinya penularan COVID-19. Walau begitu obyek wisata tetap dibuka pada pagi hingga sore hari.
“Hasil rapat koordinasi, sementara kegiatan malam 1 Muharram (1 Suro) ditangguhkan terlebih dahulu. Apalagi mengingat akhir-akhir ini terjadi penambahan klaster COVID-19 di Kota Magelang,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang O.T Rostrianto dikutip dari ANTARA pada Rabu (19/8).
Warga Gunung Kidul tetap Gelar Kirab Pusaka
Sementara itu warga Padukuhan Pengkol, Kalurahan Pengkol, Kapanewon Nglipar, Gunung Kidul, DIY tetap menggelar kirab adat di malam 1 Suro. Dengan menggunakan obor, empat kirab pusaka yang ada di desa itu diarak dari rumah budaya ke Makam Ki Ageng Damar Jati yang merupakan pengikut Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.
Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi Kuras Gentong Kiai Sobo yang berada di Rumah Budaya Desa Pengkol. Lokasi itu kemudian dikerumuni warga yang ingin mendapatkan “air berkah” dari gentong tersebut.
Ritual Larap Selambu Digelar Tertutup
©2014 merdeka.com/fariz fardianto
Sementara itu dari Kompleks Gunung Kemukus, Desa Pendem, Sumberlawang, Sragen, ritual Kirab Larap Selambu digelar dengan peserta yang terbatas. Saat ritual dimulai, pintu gerbang ditutup demi mencegah masuknya pengunjung. Upacara itu kemudian hanya diikuti oleh prajurit dan sebagian juru kunci makam.
Saat ritual dimulai, sembilan tumpeng ikut dikirab. Tumpeng itu selanjutnya dibagikan kepada para tamu undangan.
Suparno, salah satu pengelola wisata Gunung Kemukus mengungkapkan, meski malam 1 Suro terjadi di tengah pandemi, warga tidak akan menghilangkan tradisi. Acara tetap digelar dengan sederhana.
“Ritual Larap Selambu tetap kami selenggarakan demi nguru-uri kebudayaan,” kata Suparno dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (20/8). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kumpulan amalan malam 1 suro ini memiliki keberkahan yang luar biasa apabila dikerjakan.
Baca SelengkapnyaTak sekedar menyambut Tahun Baru Islam, tradisi Malam 1 Suro ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang sudah mengakar di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaMalam satu Suro ini merupakan bagian dari perayaan tahun baru Islam atau yang disebut dengan "Hijriah".
Baca SelengkapnyaDalam kepercayaan masyarakat Jawa, bulan Safar dikenal memiliki energi yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.
Baca SelengkapnyaRebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar, di mana banyak mitos yang berkembang tentangnya.
Baca SelengkapnyaTradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar.
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaPenting bagi umat muslim memahami pandangan hukum Rebo Wekasan menurut islam.
Baca SelengkapnyaMalam 1 Suro menjadi pergantian tahun Hijriah dalam agama Islam.
Baca Selengkapnya