Fakta Sejarah Panggung Sangga Buwana, Menara Tempat Meditasi Raja Solo
Merdeka.com - Kota Solo banyak memiliki cagar budaya. Rasanya julukan “Spirit Of Java” pantas disematkan pada kota itu. Apalagi di sana ada istana kerajaan Keraton Surakarta.
Salah satu bangunan cagar budaya yang menarik diulik adalah Panggung Sangga Buwana. Bangunan ini adalah sebuah menara yang berada di kompleks Kedhaton Kasunanan Surakarta.
Letak bangunan ini persis segaris lurus dengan jalan keluar Kota Solo yang menuju ke Wonogiri.Lantas seperti apa fakta sejarah di balik kemegahan bangunan ini? Berikut selengkapnya:
-
Apa yang dibangun di Surakarta oleh Kemenaker? Demi mendukung berkembangnya sektor pariwisata, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meresmikan Gedung Workshop Pelatihan Pariwisata Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta.
-
Dimana letak Keraton Surakarta Hadiningrat? Ini merupakan tempat bersejarah yang menyimpan beragam budaya kerajaan yang masih berjalan hingga detik ini.
-
Apa bentuk Segarayasa di Keraton Surakarta? Saat pindah ke Keraton Surakarta, pihak keraton juga mendirikan danau buatan yang dinamakan Tamansari Bandengan. Lokasinya berada di barat Sasana Narendra atau Ndalem Nganjrah Sari. Tamansari Bandengan dibangun pada tahun 1750. Bentuknya persegi panjang dengan kolam air di tengahnya.
-
Dimana menara abad pertengahan itu berada? Reruntuhan menara tersebut ditemukan pada fragmen tembok pertahanan kota yang masih ada, di sebuah rumah susun di Ulica Jezuicka.
-
Siapa yang membangun gedung tua di Semarang? Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
-
Dimana bangunan tua itu berada? Keberadaan bangunan tua itu tersembunyi di balik keriuhan pertokoan di kawasan Kranggan.
Sejarah Panggung Sangga Buwana
©Surakarta.go.id
Bangunan Panggung Sangga Buwana didirikan oleh Sri Susuhan Paku Buwono III pada tahun 1708 Jawa atau 1728 Masehi. Bangunan ini sempat terbakar pada tanggal 19 November 1954, lalu kemudian dibangun kembali dan selesai pada tanggal 30 September 1959.
Sebelum terbakar, atap bangunan itu berbentuk persegi delapan yang dikenal dengan nama “hasto wolu”. Namun setelah direnovasi, bentuk atapnya dibentuk seperti payung yang terbuka.
Dilansir dari Surakarta.go.id, Panggung Sangga Buwana dulunya digunakan untuk mengintai musuh dari ketinggian. Selain itu, tempat tersebut juga digunakan oleh raja untuk bermeditasi.
Selain itu, terdapat fungsi lain dari Panggung Sangga Buwana di antaranya sebagai tempat menaruh sesaji, tempat bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul, dan tempat untuk mengintai tentara Belanda.
Punya Makna Filosofis
©2022 Merdeka.com
Panggung Sangga Buwana berasal dari kata “panggung” yang berarti panggung atau tempat yang lebih tinggi, lalu “sangga” yang berarti diangkat atau ditahan dari bawah, dan “buwana” yang berarti jagad atau dunia alam semesta.
Dilansir dari Surakarta.go.id, wujud dari bangunan itu disebut “Hasto Wolu” atau segi delapan dan terdiri dari empat tingkat. Bagian paling atas dari bangunan itu disebut tudung saji. Di sana ada lambang berbentuk manusia mengendarai naga di puncak menara atau sengkalan tahun yang berbunyi “Naga Muluk Tinitihan Jalma”.
Pada bagian ketiga, terdapat sebuah jam besar yang dapat berbunyi dengan sendirinya. Lalu di atasnya adalah tempat yang digunakan untuk bermeditasi dan berinteraksi dengan sukma ksatria atau Ratu Roro Kidul. Dari sini kita dapat digunakan untuk melihat pemandangan kota sekitar. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaTerletak di dekat telaga yang airnya sangat bening
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki arsitektur unik karena memadukan gaya Jawa-Eropa
Baca SelengkapnyaHingga kini, masih banyak orang yang melakukan pertapaan di sana.
Baca SelengkapnyaDanau buatan itu dibangun untuk berbagai macam keperluan, mulai dari tempat rekreasi hingga latihan perang.
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca SelengkapnyaAda sejak tahun 1782 Masehi, Kori Brajana Lor berusia sekitar 3 abad lebih.
Baca SelengkapnyaDenny Caknan ngotot dekorasi acara ngunduh mantu di Ngawi harus ada Candi Brahu. Ini fakta tentang Candi Brahu yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaSolo terkenal dengan nuansa budaya jawanya yang kental, menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.
Baca SelengkapnyaMasjid ini jadi sisa peninggalan Kesultanan Banten yang masih tersisa.
Baca Selengkapnya