Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Faktor Genetik Penyebab Depresi, Ketahui Cara Mengatasinya

Faktor Genetik Penyebab Depresi, Ketahui Cara Mengatasinya Ilustrasi depresi. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/MitarArt

Merdeka.com - Seperti diketahui, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh. Bukan tanpa sebab, baik kesehatan mental maupun kesehatan fisik saling memengaruhi satu dengan yang lain. Sehingga ketika kondisi mental sedang bermasalah bisa menyebabkan gangguan kesehatan fisik, begitu juga sebaliknya.

Dengan begitu, bukan hanya kesehatan fisik saja yang perlu mendapatkan fokus, melainkan kondisi mental harus dikelola dengan baik. Dalam hal ini, segala gangguan mental yang bisa terjadi perlu diwaspadai. Salah satunya adalah gangguan depresi.

Depresi adalah salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Orang yang memiliki gangguan depresi biasanya mengalami suasana hati yang buruk, seperti menyebabkan perasaan sedih hingga kehilangan minat secara berkepanjangan. Dalam istilah medis, gangguan depresi disebut juga dengan gangguan depresi mayor atau depresi klinis.

Gangguan depresi bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Dikatakan, bahwa faktor lingkungan memberikan pengaruh cukup besar sebagai penyebab depresi. Di samping itu, faktor genetik juga turut memberikan kontribusi dalam hal ini.

Orang yang mempunyai garis keturunan penderita depresi, memiliki risiko yang lebih besar terhadap gangguan mental ini. Dalam hal ini, cara penanganan dan perawatan yang tepat harus dilakukan untuk membantu mengelola gejala dan mencegah risiko yang semakin parah.

Melansir dari Healthline, berikut kami merangkum penjelasan faktor genetik penyebab depresi serta berbagai alasannya, perlu Anda ketahui.

Faktor Genetik Penyebab Depresi

017 destriyana

©2015 Merdeka.com/shutterstock

Faktor genetik penyebab depresi memberikan pengaruh yang cukup besar pada orang yang mempunyai garis keturunan gangguan mental ini. Bagi orang yang mempunyai anggota keluarga, baik orang tua, saudara kandung, atau paman, dan yang lainnya, dikatakan memiliki risiko yang lebih rentan terkena gangguan depresi.

Menyaksikan anggota keluarga yang mengalami depresi juga semakin mempersulit keadaan. Berdasarkan penelitian, sebesar 10 persen orang yang mengalami depresi klinis cenderung memiliki anggota keluarga dengan gangguan mental yang sama. Selain itu, orang yang memiliki kerabat dengan depresi lebih dari lima kali, mungkin mengembangkan risiko yang lebih besar.

Penelitian lain juga menemukan bahwa anggota keluarga yang mengalami gangguan depresi dengan kromosom 3p25-26, mempunyai risiko depresi berulang. Dalam hal ini, ilmuwan mengatakan bahwa faktor genetik penyebab depresi mempunyai persentase sebanyak 40 persen, sedangkan 60 persen mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Faktor Pengaruh Lain

Selain faktor genetik penyebab depresi, terdapat faktor lain yang memberikan pengaruh. Dikatakan, orang yang tumbuh dengan keluarga atau berada di lingkungan dengan penderita depresi, mungkin mempunyai kondisi yang lebih rentan.

Seorang anak yang melihat orang tua atau saudaranya yang depresi dapat belajar untuk meniru perilaku orang itu dalam kondisi tertentu. Misalnya, seorang anak yang melihat orang tuanya menghabiskan waktu berhari-hari di tempat tidur mungkin tidak menganggapnya suatu hal yang aneh.

Di samping itu, jenis kelamin juga menjadi salah satu faktor pengaruh. Berdasarkan studi, wanita memiliki peluang sebesar 42 persen terhadap depresi turun temurun, sedangkan pria hanya memiliki persentase sebesar 29 persen.

Bukan hanya jenis kelamin, tingkat serotonin juga dikaitkan dengan risiko depresi. Serotonin adalah bahan kimia otak yang membuat Anda merasa baik. Dalam hal ini, ketidakseimbangan serotonin dalam otak dapat menyebabkan gangguan mood dan masalah lain, seperti gangguan obsesif-kompulsif dan serangan panik. Ada banyak teori tentang hubungan serotonin-depresi. Para peneliti pun terus mempelajari serotonin sebagai kunci faktor genetik penyebab depresi.

Cara Mengatasi Depresi

ilustrasi depresi

©©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Daniel Schweinert

Setelah mengetahui penjelasan faktor genetik penyebab depresi dan pengaruh lainnya, terakhir perlu dipahami bahwa gangguan depresi perlu ditangani dan dirawat dengan baik. Dengan perawatan yang baik dapat membantu mengelola gejala dan mencegah kondisi yang semakin parah.

Jika Anda bertanya-tanya, apakah kondisi depresi yang sedang dialami dapat disembuhkan. Tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan ini. Perlu diketahui bahwa depresi adalah gangguan mental yang cukup kompleks baik gejala maupun pola kondisinya. Beberapa orang mungkin mengalami depresi klinis dan sembuh dengan perawatan obat selama 12 bulan. Namun sebagian orang lain, mungkin lebih dari ini.

Bagi orang yang harus hidup berdampingan dengan gangguan depresi, perlu memahami bahwa kondisi gejala dapat memuncak dari waktu ke waktu. Untuk mengatasi hal ini, dapat dilakukan dengan terapi perilaku kognitif jangka panjang yang dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

Bentuk terapi lain, seperti terapi psikodinamik dan terapi penerimaan dan komitmen, juga dapat digunakan untuk membantu mengobati depresi. Meskipun tidak pasti dapat disembuhkan atau tidak, namun depresi dapat diobati.

Kuncinya adalah menyadari gejala dan memberi tahu dokter, jika menurut Anda perawatan yang sedang dijalani tidak begitu berhasil. Dengan begitu, dokter bisa memberikan perawatan lain sesuai kondisi untuk mempermudah penanganan. Selain itu, penting juga untuk mewaspadai gejala apa pun yang kembali muncul setelah Anda mengalami segala perawatan. (mdk/ayi)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi
10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi

Depresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.

Baca Selengkapnya
Jenis Kekurangan Nutrisi yang bisa Sebabkan Depresi, Penting Diketahui
Jenis Kekurangan Nutrisi yang bisa Sebabkan Depresi, Penting Diketahui

Kekurangan nutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik kita, tetapi juga memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan mental.

Baca Selengkapnya
9 Cara Ampuh untuk Menenangkan Kecemasan
9 Cara Ampuh untuk Menenangkan Kecemasan

Beberapa orang mengalami kecemasan yang mungkin menjadi berlebihan dan mengganggu. Lantas, bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut? Yuk, simak caranya!

Baca Selengkapnya
Depresi Klinis adalah Jenis Depresi Paling Akut, Berikut Penyebab dan Gejalanya
Depresi Klinis adalah Jenis Depresi Paling Akut, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.

Baca Selengkapnya
6 Perbedaan yang Tampak pada Pria dan Wanita saat Mengalami Depresi
6 Perbedaan yang Tampak pada Pria dan Wanita saat Mengalami Depresi

Depresi bisa menunjukkan tanda yang berbeda pada pria dan wanita.

Baca Selengkapnya
13 Penyebab Rambut Rontok, Nomor 8 Sering Diabaikan
13 Penyebab Rambut Rontok, Nomor 8 Sering Diabaikan

Rambut rontok dapat berpengaruh oleh cara yang beragam, bergantung pada faktor genetika, perubahan hormonal, atau kesehatan.

Baca Selengkapnya
Sering Terpapar Polusi Udara Ternyata Bikin Depresi, Begini Penjelasan Psikolog
Sering Terpapar Polusi Udara Ternyata Bikin Depresi, Begini Penjelasan Psikolog

Ternyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental

Baca Selengkapnya
Biaya Hidup dan Trauma Disebut Jadi Penyebab Gangguan Mental di Jakarta
Biaya Hidup dan Trauma Disebut Jadi Penyebab Gangguan Mental di Jakarta

Jarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik.

Baca Selengkapnya
Ternyata Orang Kaya Rentan Kena Penyakit kanker, Sementara Orang Miskin Diabetes
Ternyata Orang Kaya Rentan Kena Penyakit kanker, Sementara Orang Miskin Diabetes

Prediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Gen Z, Lansia juga Berpotensi Mengalami Gangguan Mental, Ini Gejalanya
Tak Hanya Gen Z, Lansia juga Berpotensi Mengalami Gangguan Mental, Ini Gejalanya

Meskipun tidak ada cara pasti, cara mencegah gangguan mental pada lansia dengan, mengelola stres, menjalani pengobatan secara rutin, & menjaga hubungan sosial.

Baca Selengkapnya
Penelitian Temukan Sering Pindah Rumah Saat Kecil Bisa Picu Depresi di Kemudian Hari
Penelitian Temukan Sering Pindah Rumah Saat Kecil Bisa Picu Depresi di Kemudian Hari

Banyak anak yang harus berpindah-pindah di masa kecil karena mengikuti tugas orangtua yang bisa berdampak pada kesehatan mental mereka saat dewasa.

Baca Selengkapnya
6 Penyebab Seseorang Mudah Merasa Gelisah dan Kehilangan Motivasi
6 Penyebab Seseorang Mudah Merasa Gelisah dan Kehilangan Motivasi

Rasa gelisah dan kehilangan motivasi merupakan hal yang wajar, tapi jangan biarkan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya