FOMO adalah Perasaan Takut Tertinggal, Ketahui Dampaknya bagi Kesehatan Mental
FOMO termasuk istilah populer yang sering diucapkan dalam keseharian.
FOMO termasuk istilah populer yang sering diucapkan dalam keseharian.
FOMO adalah Perasaan Takut Tertinggal, Ketahui Dampaknya bagi Kesehatan Mental
Media sosial menjadi wadah yang selalu menyajikan perkembangan informasi dan tren di era modern saat ini. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok secara konstan menyajikan konten terbaru yang mencerminkan perubahan budaya hingga gaya hidup masyarakat masa kini. Tak jarang, setiap informasi dan tren yang berkembang menjadi perbincangan tersendiri di masyarakat. Sehingga secara tidak langsung hal ini menuntut setiap masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan yang ada. Bahkan, jika tidak mengikuti perkembangan, sebagian orang sering mengalami FOMO yang membuatnya tidak nyaman. FOMO adalah suatu perasaan takut tertinggal akan sesuatu. Seperti ketika Anda tidak membuka media sosial beberapa jam saja, mungkin muncul perasaan tidak nyaman karena melewatkan kebiasaan tersebut. Ternyata, perasaan ini bisa memberikan dampak pada kesehatan mental jika tidak dikelola dengan baik. Bagi Anda yang sering mengalami kondisi ini, penting untuk mengetahui lebih lanjut pengertian FOMO, penyebab, dan dampak yang ditimbulkan. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui cara apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi FOMO. Kami merangkum penjelasan tentang FOMO adalah sebagai berikut.Pengertian FOMO
Pertama akan dijelaskan terlebih dahulu arti FOMO. FOMO adalah singkatan dari istilah Fear of Missing Out.
-
Apa arti FOMO? FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang menggambarkan perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menyenangkan yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial.
-
Apa itu FOMO? FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out. Istlah ini merujuk pada perasaan cemas atau khawatir yang dirasakan seseorang ketika mereka merasa bahwa mereka sedang melewatkan pengalaman sosial atau kegiatan yang menyenangkan yang sedang terjadi pada orang lain.
-
Apa arti dari istilah FOMO? FOMO adalah rasa takut ketinggalan atau merasa bahwa orang lain memiliki pengalaman yang lebih baik atau lebih menyenangkan.
-
Apa akibat FOMO? FOMO dapat mempengaruhi kesehatan mental dan memicu ketidakpuasan terhadap kehidupan sendiri, terutama ketika seseorang membandingkan diri dengan orang lain yang terlihat lebih bahagia atau lebih sukses.
Sejarah Istilah FOMO
Setelah mengetahui arti FOMO adalah sebuah rasa takut akan ketertinggalan, berikutnya akan dijelaskan sejarah istilah FOMO bermula.
Istilah FOMO (Fear of Missing Out) pertama kali diperkenalkan oleh Patrick J. McGinnis dalam esainya yang diterbitkan pada tahun 2004 di majalah Harvard Business School bernama "The Harbus". Dalam esai tersebut, McGinnis membahas dampak yang dirasakan oleh mahasiswa MBA yang merasa "ketakutan ketinggalan" terhadap kegiatan atau peluang yang dapat membentuk jalur karir mereka. McGinnis memperkenalkan istilah FOMO sebagai cara untuk menggambarkan perasaan tersebut, dan istilah ini kemudian merambat ke budaya populer.Seiring berkembangnya waktu, istilah ini digunakan secara lebih luas untuk menggambarkan kecenderungan manusia yang takut melewatkan momen-momen penting atau tren yang sedang berlangsung, terutama dalam era media sosial dan digital.
Penyebab FOMO
Setelah mengetahui arti FOMO adalah perasaan takur tertinggal, selanjutnya akan dijelaskan penyebab dari FOMO.
Perasaan FOMO secara biologis dihasilkan oleh amigdala, yaitu bagian dari otak yang mendeteksi ancaman dari suatu hal. Amigdala bisa memunculkan kesan bahwa ketinggalan atau tertinggal dalam suatu hal sebagai sebuah ancaman. Perasaan ini kemudian menyebabkan stres dan kecemasan yang terjadi pada seseorang. Terlebih, pada orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan mental tertentu, seperti kecemasan sosial, perilaku obsesif kompulsif, atau kondisi trauma emosional.Peran teknologi dengan keberadaan media sosial yang semakin beragam, telah meningkatkan potensi FOMO di masyarakat. Di mana sebagian masyarakat merasa takut jika tertinggal informasi atau perkembangan tren yang ada di masyarakat.
Dampak FOMO pada Kesehatan Mental
Setelah mengetahui arti FOMO, tak kalah penting untuk dipahami berbagai dampak FOMO bagi kesehatan mental.
Mungkin ini merupakan suatu perasaan yang sepele, namun jika tidka dikelola dengan baik maka bisa memberikan dampak kerugian bagi kesehatan mental. Beberapa dampak FOMO adalah sebagai berikut: • FOMO dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berhubungan dengan perasaan tertinggal atau tidak bisa "mengikuti" perkembangan yang terjadi di media sosial. • Orang yang terlalu khawatir karena merasa ketinggalan dapat merasa tidak puas dengan diri sendiri dan hidupnya. • FOMO dapat menyebabkan isolasi sosial di dunia nyata. Orang yang terlalu fokus pada media sosial mungkin mengabaikan interaksi langsung dengan teman dan keluarga. • FOMO dapat memperburuk ketergantungan pada teknologi, di mana seseorang mungkin merasa terjebak dalam siklus penggunaan perangkat digital tanpa henti. • Pada kasus yang lebih parah, FOMO dapat berkontribusi pada perkembangan gejala depresi dan masalah kesehatan mental lainnya. Perasaan konstan bahwa kebahagiaan atau kesuksesan tergantung pada apa yang dilihat di media sosial bisa merusak keseimbangan emosional.Cara Mengatasi FOMO
Setelah mengetahui arti FOMO dan dampaknya bagi kesehatan mental, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi FOMO.
Pertama, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu istilah FOMO, bagimana sejarah asalnya, hingga berbagai dampak yang ditimbulkan. Selanjutnya, Anda bisa mengambil langkah agar tidak mengalami kondisi FOMO. Langkah yang bisa dilakukan bisa dengan mengambil istirahat atau jeda rehat sementara dari media sosial. Selama jeda, manfaatkan waktu untuk menikmati momen yang sedang terjadi secara nyata di sekitar Anda.Dengan memberikan kesadaran penuh pada waktu kini, maka Anda bisa lebih menghargai setiap hal yang sedang dikerjakan. Selain itu, cara mengatasi FOMO lainnya adalah dengan mengubah fokus. Ubah fokus untuk tidak membandingkan diri dengan ornag lain. Bahwa setiap orang memiliki pengalaman unik yang berbeda satu dengan yang lain. Terakhir, Anda bisa menulis hal-hal yang disyukuri dalam jurnal harian. Sebutkan tiga atau lima hal yang Anda syukuri setiap hari. Ini bisa dalam bentuk apa pun, selama hal tersebut memberikan kebahagiaan dan kenyamanan bagi Anda