Jadi Saksi Perjuangan Melawan Penjajah, Ini Sejarah Masjid Darussalam Temanggung
Merdeka.com - Masjid Agung Darussalam merupakan masjid yang berdiri di pusat Kota Temanggung. Lokasinya sangat strategis karena berada di sebelah barat alun-alun. Dilansir dari islamic-center.or.id, masjid tersebut dibangun oleh Bupati Temanggung Pertama, Raden Temanggung Joyonegoro, pada tahun 1835.
Pada masa perang kemerdekaan, masjid ini pernah menjadi saksi perjuangan rakyat melawan penjajah.
Selain digunakan untuk kegiatan keagamaan, konon dulunya masjid ini digunakan pula sebagai tempat berkumpulnya para pejuang di era kemerdekaan. Dilansir dari Temanggungkab.go.id, saat itu para pejuang Temanggung yang terkenal dengan pasukan bambu runcingnya sering melakukan musyawarah serta mengatur strategi di tempat ini.
-
Dimana letak Masjid Agung? Berada di kawasan Kota Kediri, Masjid Agung Kediri adalah salah satu destinasi yang banyak disinggahi oleh para wisatawan.
-
Dimana letak Masjid Agung Palembang? Secara geografis, masjid ini berdiri tepat di belakang Benteng Kuto Besak yang dekat dengan aliran Sungai Musi.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Dimana Masjid Agung Banten berada? Masjid megah ini belakangan dikenal lewat menara putih ikoniknya yang berdiri persis di samping bangunan.
-
Dimana Masjid Agung Bangkalan berada? Potret Masjid Agung Bangkalan, Masjid Pertama yang Didirikan Sultan Keraton untuk Masyarakat
-
Kenapa Masjid Raya Imanuddin jadi tempat strategi pejuang? Di masa penjajahan Belanda dan Jepang, masjid ini dijadikan sebagai tempat untuk merumuskan strategi. (Foto: Kesultanan Gunung Tabur/Wikipedia) Para ulama serta guru mengaji pun menjadikan masjid tersebut sebagai tempat mengobarkan semangat perlawanan.
Saksi Perjuangan
©kemenag.go.id
Ketua Pengurus Harian Masjid Agung Darussalam, SFK Kuntjoro mengatakan, pada tahun 1940-an pernah terjadi peristiwa memilukan di depan masjid. Saat itu para pejuang yang jumlahnya tak diketahui secara pasti ketahuan pasukan patroli Belanda secara tidak disengaja.
Sejurus kemudian, pertarungan tidak seimbang terjadi. Belanda menembaki mereka dengan senapan mesin sehingga banyak pejuang yang gugur di tempat.
Tidak Pernah BerubahSejak didirikan dua abad lalu, konstruksi Masjid Agung Darussalam tidak pernah berubah. Walaupun telah mengalami beberapa kali pemugaran, banyak bagian bangunan yang masih dipertahankan. Pengurus lainnya, Bambang Subagyo menjelaskan bahwa empat saka guru dengan tinggi delapan meter yang terbuat dari kayu jati belum pernah diganti sejak berdirinya.
Sementara itu, di belakang masjid ada pusara makam Bupati Ariyo Joyonegoro beserta istrinya. Masjid ini mampu menampung kurang lebih 2.000 jemaah. Tak hanya megah bangunannya, namun masjid itu juga aktif dengan berbagai kegiatan yang mewarnai hari-harinya. Lembaga Pemasyarakatan Temanggung bahkan sering memanfaatkan masjid ini untuk pembinaan kerohanian bagi narapidana. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut orang-orang tua yang menjadi saksi peristiwa itu, bom tepat jatuh di atas kubah masjid namun tidak hancur.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya jadi tempat rahasia bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulu sering mengadakan pengajian sebagai salah satu cara melawan kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaDulunya masjid ini menjadi salah satu rumah ibadah terbesar di Minangkabau dan menjadi sentra pengembangan dakwah Islam.
Baca SelengkapnyaPertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947
Baca SelengkapnyaMasjid itu sudah eksis bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaMasjid tersebut kabarnya tak pernah menjadi sasaran penghancuran, atau penyerangan dari pasukan militer Belanda maupun pendudukan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenurut kisahnya, Kecamatan Lemah Abang memiliki cerita sejarah yang kuat, namun sekarang terlupakan.
Baca SelengkapnyaSejumlah atlet PON Aceh-Sumut 2024 menyempatkan salat dan berdoa di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh sebelum bertanding.
Baca SelengkapnyaKebenaran bahwa masjid itu didirikan oleh pasukan Mataram masih diragukan.
Baca Selengkapnya