Juara 1 BRIncubator Jogja, Ngumpulin Uang Jajan Kuliah Omzetnya Puluhan Juta Rupiah
Merdeka.com - Tak harus punya modal besar untuk memulai usaha. Untuk bisa mewujudkan cita-cita, mengumpulkan modal dari sisa-sisa uang jajan kuliah pun bisa terlaksana. Asal ada kemauan, pasti ada jalan.
Jalan itu terbuka kian lebar saat Denayu, salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terpilih sebagai pemenang pertama dari 25 UMKM yang lolos sebagai peserta BRIncubator lokal Yogyakarta. Tak cuma ilmu yang didapat, jalan luas untuk mengembangkan usaha kian terbuka di depan mata.
"Waktu itu saya kuliah jurusan ekonomi akuntansi. Di masa itu dengan modal hanya mengumpulkan uang jajan," cerita owner UMKM Denayu, Rifqi Amanullah beberapa waktu lalu saat ditemui usai menerima penghargaan sebagai pemenang pertama BRIncubator lokal Yogyakarta.
-
Bagaimana RuBY mengolaborasikan mahasiswa dengan UMKM? Ada program khusus mahasiswa dan pelaku UMKM yang dibuat dalam bentuk inkubasi bisnis. Di sini isinya adalah mahasiswa yang belajar teori dari pemateri dan langsung mengaplikasikannya ke UMKM yang jadi salah satu unggulan Bank BRI.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Bagaimana Dewi Perssik menghasilkan uang saat awal karir? Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia pernah mencoba mengamen di jalan-jalan utama Jakarta.
-
Bagaimana cara UMKM dikelola? UMKM umumnya memiliki karakteristik usaha yang berskala kecil atau menengah, baik dari segi jumlah tenaga kerja, pendapatan, maupun aset yang dimiliki.
-
Bagaimana Ibu Dewi memulai bisnisnya? 'Awalnya budhe di Semarang yang ngasih ide kenapa tidak jualan bawang goreng, dia jualan di sana laris. Terus saya pergi ke Semarang, diajari budhe caranya menggoreng bawang, nginep sana tiga hari,' ungkap ibu tiga anak ini saat ditemui Merdeka.com, Kamis (18/4/2024).
Rifqi terkejut terpilih sebagai pemenang pertama di program BRIncubator 2023 lokal Yogyakarta. Menurutnya, dari segi omzet, produk yang dia hasilkan sebenarnya masih jauh di bawah peserta yang lainnya.
"Saya terus terang kaget. Banyak yang lebih hebat, punya saya belum apa-apa," kata Rifqi.
Ditanya berapa omzetnya, alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini mengaku omzetnya belum besar, masih sekitar Rp30.000.000. "Omzet sekitar Rp25.000.000-Rp30.000.000 kotor per bulan," ungkap Rifqi.
Di bawah Denayu yang bertengger sebagai pemenang pertama, pemenang kedua diraih oleh UMKM Coffetime Leathergoods, dan pemenang ketiga diraih oleh UMKM Bambu Tresno. Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah Rp2.500.000 untuk pemenang pertama, Rp1.500.000 untuk pemenang kedua, dan Rp1.000.000 untuk pemenang ketiga.
Memilih Tenun
Sebagai UMKM yang bergerak di bidang fashion, khususnya fashion ready to wear, Denayu memilih tenun sebagai produk utamanya. Diawali dari tahun 2018 dimana saat itu masih belum banyak pelaku fashion yang memilih tenun sebagai produk utama.
"Dulu awal-awal jualan kerudung dan suvenir. Mulai tahun 2018 jualan tenun. Pada saat itu masih jarang yang jualan tenun," cerita Rifqi.
Tak cuma menjual secara offline, Rifqi juga menjual produknya secara online. "Lumayan hasilnya bisa buat biaya nikah dan bangun rumah," imbuhnya.
©2023 Merdeka.com
Namun Covid-19 membuat penjualan baik secara online maupun offline jadi seret. Akhirnya sambil terus berusaha mengembangkan Denayu, Rifqi mulai mencari peluang-peluang baru termasuk mengikuti berbagai macam pelatihan. Tujuannya, agar semakin memperluas jaringan.
"Akhirnya mulai ikut kegiatan-kegiatan seperti ini (BRIncubator)."
Adapun produk-produk yang dikeluarkan oleh Denayu di antarannya dress, outer, gamis, hijab, dan juga aneka marchandise. "Yang paling laris outer cewek, karena untuk ke kantor bisa, hang out pun bisa," kata pria asal Pontianak, Kalimantan Barat tersebut.
Alasan Terjun ke Dunia Bisnis UMKM
Memilih terjun ke dunia bisnis UMKM menurut Rifqi bukan tanpa sebab. Dia terinspirasi memilih jalan usaha lantaran jaman kecil sering ditinggal orang tuanya sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
"Orang tua kan PNS. Kalau kerja kantoran anak-anak sering ditinggal terus," katanya.
Dengan berwira usaha, dia berharap bisa lebih memberi waktu luang untuk keluarga.
Rifqi menambahkan, tantangan ke depan yang Denayu hadapi adalah konsistensi, baik dari segi pengembangan bisnis atau pun dari segi finansial. Dengan mengandalkan usaha yang dia geluti saat ini, Rifqi mengaku masih butuh tambahan 'amunisi'.
"Apalagi setiap tahun setidaknya saya sekali mengajak keluarga jalan-jalan ke luar negeri," ujarnya.
©2023 Merdeka.com
Sementara Koordinator Rumah BUMN Yogyakarta, S. Condro Rini mengatakan, BRIncubator lokal Yogyakarta yang diikuti oleh Denayu dan 25 UMKM lain di Jogja ini adalah program reguler tahunan yang dilaksanakan secara nasional dan juga lokal. Tahun ini, BRIncubator lokal Yogyakarta diikuti 25 UMKM yang terpilih dari sekitar 100 lebih pendaftar yang terdiri dari UMKM bidang kuliner, fashion dan kerajinan tangan.
"Program inkubasi ini berlangsung mulai tanggal 3 sampai 13 Mei 2023," imbuhnya.
Setelah program inkubasi ini selesai, lanjut Condro, selain peserta terbaik mendapatkan hadiah uang tunai dan berkesempatan ikut kegiatan lanjutan, akan dibuatkan semacam e-katalog untuk kemudian diikutkan ke pameran-pameran atau pun program-program lain.
"Misalnya jika ada kunjungan-kunjungan dari VIP, kita akan rekomendasikan," lanjut Condro. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia memulai usaha Kue Lumpur Bakar Fayakun terhitung sejak pertengahan bulan Maret 2024, dengan modal sekitar Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaMemulai usaha tak harus menunggu lulus kuliah. Pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur ini bertekad memiliki penghasilan sendiri sedini mungkin.
Baca SelengkapnyaDedi bercerita bahwa awal mula usahanya berjualan baju secara online pada 2016, namun harus tutup.
Baca SelengkapnyaPanji mulai menyadari efek buruk tidak serius sekolah. Ia sulit mendapatkan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaSetelah satu tahun usaha sambal bakarnya berjalan, modal awal yang Rizal gunakan untuk membuka usaha tersebut telah kembali.
Baca SelengkapnyaAjang menyadari bahwa gengsi tidak akan membuatnya sukses.
Baca SelengkapnyaOmzet penjualan siomaynya kini tembus Rp100 juta per bulan. Begini kisah inspiratifnya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pengusaha muda, Wiguna Igi yang berhasil berjualan siomay hingga beromzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaUmmi Salamah mengungkapkan bahwa resep minuman rempah diperoleh dari ibu mertua yang berprofesi sebagai penjual jamu.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan seorang wanita dari kecil berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup. Hingga kini telah sukses memiliki toko sendiri.
Baca Selengkapnya