Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Hidup Kartosoewirjo, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dihukum Mati

Kisah Hidup Kartosoewirjo, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dihukum Mati kartosoewirjo. blogspot.com

Merdeka.com - Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo merupakan salah satu tokoh Sumpah Pemuda yang lahir di Blora, 7 Januari 1905. Semasa mudanya, dia mengenyam pendidikan di sekolah Holland Inlandsche School (HIS) di Rembang.

Semasa menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi Kedokteran Nederlands Indische Artsen School sejak tahun 1923, ia bergabung dengan organisasi Syarikat Islam yang dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto. Saat itulah ia tinggal di rumah Tjokroaminoto dan menjadi murid sekaligus sekretarisnya.

Di sanalah Kartosoewiryo tumbuh dengan integritas keislaman yang kuat serta kesadaran politik yang tinggi. Sayangnya hidupnya berakhir tragis.Lalu bagaimana perjalanan hidupnya? Berikut selengkapnya:

Seorang Aktivis

kartosoewirjo

blogspot.com

Pada tahun 1923, Kartosoewirjo banyak terlibat dengan organisasi pergerakan nasionalisme Indonesia di Surabaya. Saat itu, di Surabaya memang muncul banyak pergerakan kaum nasionalis yang berkumpul dan berdebat tentang cita-cita bagaimana bentuk Indonesia di masa depan.

Pada awalnya, Kartosoewirjo bergabung dengan gerakan pemuda Jong Java. Saat itu ia terpilih menjadi Ketua Jong Java Cabang Surabaya. Pada tahun 1925, ia terpilih menjadi ketua organisasi Jong Islamieten Bond (JIB). Melalui gerakan inilah ia berkenalan dengan tokoh-tokoh utama pergerakan seperti Agus Salim dan HOS Tjokroaminoto.

Saat itu, awalnya ia akrab dengan pemikiran “kiri” sosialisme karena banyak membaca buku-buku pamannya, Kartodikromo. Namun sejak menikah dengan Siti Dewi Kalsum, seorang putri tokoh terkemuka PSII, ia memperdalam pengetahuannya tentang agama Islam.

Guru Kartosoewirjo

mulan kartosoewirjo

©©2012 Merdeka.com/ilusrasi

Dilansir dari uin-alauddin.ac.id, pengetahuan Kartosoewirjo tentang Islam ia pelajari secara otodidak lewan buku-buku berbahasa Belanda dan pertemuannya dengan sejumlah kiai. Guru ngaji pertamanya adalah Notodiharjo, seorang aktivis Partai Sarikat Islam Indonesia sekaligus Muhammadiyah di Bojonegoro.

Sementara itu, gurunya di dunia pergerakan sekaligus guru Islam terbesarnya adalah Tjokroaminoto. Terpesona oleh wibawa pria yang dijuluki Belanda “raja tanpa mahkota” itu, Kartosoewirjo melamar jadi muridnya dan mondok di rumahnya di Surabaya. Untuk membayar uang pondokan, ia bekerja sebagai redaktur surat kabar Fadjar Asia. Di sanalah ia bertemu dan berteman akrab dengan Soekarno yang juga sama-sama tokoh pergerakan.

Menolak Jadi Menteri

kartosoewirjo

Handout/Hari Terahir Kartosoewirjo/Fadli Zon

Saat masa perang kemerdekaan 1945-1949, Kartosoewirjo terkenal dengan sikap kerasnya yang sering bertentangan dengan pemerintah, termasuk saat ia menolak perintah dari pemerintah pusat agar seluruh Divisi Siliwangi mundur ke Jawa Tengah sebagai konsekuensi dari Perjanjian Renville. Bahkan ia pun menolak posisi menteri yang ditawarkan Amir Sjarifuddin yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri. Pada waktu itu, Sugondo Djojopuspito yang kenal baik dengan Kartosoewirjo saat peristiwa Sumpah Pemuda membujuk Kartosoewirjo untuk jadi menteri. Namun Kartosoewirjo menolak kalau dasar negaranya bukan Islam.

Kematian Kartosoewirjo

kartosoewirjo

Handout/Hari Terahir Kartosoewirjo/Fadli Zon

Kekecewaan Kartosoewirjo terhadap pemerintah pusat semakin membulatkan tekadnya untuk membentuk Negara Islam Indonesia (NII). Ia kemudian mempoklamirkan NII pada 7 Agustus 1949. Tercatat beberapa daerah menyatakan menjadi bagian dari NII terutama Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.

Pemerintah Indonesia kemudian bereaksi dengan menjalankan operasi untuk menangkap Kartosoewirjo. Gerilya NII melawan pemerintah ini berlangsung lama. Pemberontakan Kartosoewirjo baru berakhir ketika aparat keamanan menangkapnya setelah melalui perburuan panjang di wilayah Gunung Rakutak, Jawa Barat pada 4 Juni 1962.

Kartosoewirjo kemudian dihukum mati pada 5 September 1962 di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu. Sebagai presiden, Soekarno pun mengaku berat saat harus menandatangani vonis mati sahabatnya itu.

“Pada 1918, ia adalah seorang sahabatku yang baik. Kami bekerja bahu membahu bersama Pak Tjokro demi kejayaan Tanah Air. Pada Tahun 20-an di Bandung kami tinggal bersama, makan bersama, dan bermimpi bersama-sama. Tetapi ketika aku bergerak dengan landasan kebangsaan, dia berjuang semata-mata menurut azas agama,” kata Soekarno mengenai sosok Kartosoewirjo diambil dari buku “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat”. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Januari Lahirnya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Tokoh Pemberontakan DI/TII
7 Januari Lahirnya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Tokoh Pemberontakan DI/TII

Pemberontakan DI/TII terjadi pada tahun 1948 hingga 1949.

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman

Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menilik Kehidupan Tokoh Islam Indonesia Kartosoewirjo di Bojonegoro, Bertemu Guru Rohani yang Berpengaruh Sepanjang Hidupnya
Menilik Kehidupan Tokoh Islam Indonesia Kartosoewirjo di Bojonegoro, Bertemu Guru Rohani yang Berpengaruh Sepanjang Hidupnya

Sosoknya dikenal sebagai tokoh islam sekaligus tokoh politik yang cerdas.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun

Gubernur Jenderal Van Mook menggambarkan bahwa Amir merupakan orang yang tak mengenal kata takut.

Baca Selengkapnya
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis

Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok HOS Tjokroaminoto, Raja Jawa Tanpa Mahkota
Sosok HOS Tjokroaminoto, Raja Jawa Tanpa Mahkota

Tjokroaminoto dikenal sebagai Ksatria Piningit oleh para pribumi karena melakukan kebaikan bagi orang banyak

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata Bijak dari Tokoh Sumpah Pemuda & Para Pahlawan, Bisa jadi Bahan Introspeksi Diri
30 Kata-kata Bijak dari Tokoh Sumpah Pemuda & Para Pahlawan, Bisa jadi Bahan Introspeksi Diri

Lantas, apa saja kata-kata bijak dari tokoh Sumpah Pemuda dan para pahlawan tersebut?

Baca Selengkapnya
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat
Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat

Sosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.

Baca Selengkapnya
Sejarah 17 Desember 1938: Kelahiran Soe Hok Gie, Aktivis yang Berpengaruh di Masa Peralihan
Sejarah 17 Desember 1938: Kelahiran Soe Hok Gie, Aktivis yang Berpengaruh di Masa Peralihan

Meskipun hidupnya singkat, Soe Hok Gie mewarisi semangat perubahan dan keberanian untuk bersuara yang menginspirasi banyak orang.

Baca Selengkapnya
Mengenal SK Trimurti, Pejuang Pers Wanita Pertama Indonesia
Mengenal SK Trimurti, Pejuang Pers Wanita Pertama Indonesia

SK Trimurti adalah salah satu tokoh pergerakan bangsa. Sejak muda, ia konsisten dalam menyuarakan perlawanan terhadap penjajah Belanda maupun Jepang.

Baca Selengkapnya