Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Hidup Ratu Sanjaya, Raja Pertama Kerajaan Mataram Kuno

Kisah Hidup Ratu Sanjaya, Raja Pertama Kerajaan Mataram Kuno Candi Borobudur. ©Pixabay/saesherra

Merdeka.com - Ratu Sanjaya adalah raja pertama Kerajaan Medang atau yang saat itu lebih terkenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Namanya diketahui melalui prasasti Canggal, yang ditemukan di Kecamatan Salam, Magelang, dan prasasti Mantyasih, yang ditemukan di Kampung Manteseh, Magelang Utara.

Prasasti Canggal merupakan prasasti yang dikeluarkan atas perintah Ratu Sanjaya pada 6 Oktober 732 Masehi. Prasasti itu berisi tentang pendirian sebuah lingga serta bangunan candi untuk memuja Siwa di atas sebuah bukit.

Sementara itu, Prasasti Mantyasih menceritakan seorang raja bernama Sanna yang memerintah sebelum Ratu Sanjaya. Setelah Sanna gugur karena diserang musuh, suasana kerajaan yang dipimpinnya menjadi kacau. Kemudian tampil Sanjaya yang disebut dalam prasasti itu sebagai raja pertama Kerajaan Medang.

Lantas seperti apa sepak terjang Ratu Sanjaya pada masa awal-awal berdirinya peradaban Mataram Kuno yang tercatat sejarah itu? Berikut selengkapnya:

Nama Ratu Sanjaya dalam Prasasti

di candi kedulan

©2015 merdeka.com/kresna

Pada Prasasti Mantyasih, disebutkan bahwa Ratu Sanjaya merupakan raja pertama Kerajaan Medang yang terletak di Pohpitu. Dengan demikian, Pohpitu merupakan ibu kota Kerajaan Medang yang dibangun Sanjaya. Namun hingga saat ini belum diketahui persis di mana letak tempat yang dulunya dinamakan Pohpitu itu.

Melansir dari Wikipedia.org, seorang keturunan Sanjaya bernama Daksottama, memperkenalkan pemakaian Kalender Sanjaya dalam prasasti-prasastinya antara lain prasasti Taji Gunung tahun 910 M, prasasti Timbangna Wungkal tahun 913 M, dan prasasti Tihang tahun 914 M.

Selain itu, nama Sanjaya juga terdapat dalam Prasasti Pupus yang ditemukan di daerah Semarang pada tahun 822 M. Dalam prasasti itu disebutkan kalau Sanjaya telah meninggal dunia.

Ratu Sanjaya dalam Cerita Parahyangan

pembatas kerajaan sunda

Wikipedia ©2020 Merdeka.com

Selain pada prasasti, nama Ratu Sanjaya juga tercatat dalam Cerita Parahyangan. Dalam cerita itu, dikisahkan bahwa Sanjaya merupakan raja Mataram. Namun cerita yang ditulis sekitar abad ke-16 itu dinilai terlalu berlebihan dalam memuji kekuatan Sanjaya.

Dalam cerita itu, dikisahkan bahwa Sanjaya selalu menang dalam setiap pertempuran, seperti saat melawan pemberontakan di Sunda dan Galuh. Bahkan dalam cerita itu dikisahkan kalau Sanjaya berhasil menaklukkan Melayu, Kamboja, dan Cina. Padahal menurut catatan sejarah penaklukkan atas Kamboja dan Sumatra saja baru terjadi pada masa pemerintahan Dharanindra, raja ketiga kerajaan Medang.

Hubungan Ratu Sanjaya dengan Rakai Panangkaran

001 dru

©wikimedia.org

Rakai Panangkaran merupakan raja Kerajaan Medang kedua setelah Ratu Sanjaya. Semasa pemerintahannya, Rakai Panangkaran mendirikan sebuah bangunan Buddha yang saat ini dikenal dengan nama Candi Kalasan. Namun ada beberapa teori tentang hubungan Rakai Panangkaran dengan Ratu Sanjaya.

Teori pertama mengatakan bahwa Rakai Panangkaran merupakan putra Sanjaya yang beragama Hindu. Sedangkan teori kedua mengatakan bahwa Rakai Panagkaran merupakan putra Sanjaya dan mereka berdua merupakan anggota Wangsa Sailendra yang beragama Buddha. Sementara itu, teori ketiga mengatakan bahwa Rakai Panangkaran bukanlah putra Sanjaya, melainkan anggota Wangsa Sailendra yang berhasil merebut tahta Kerajaan Medang.

Namun dengan ditemukannya prasasti Wanua Tengah III pada tahun 1983, hubungannya menemui titik terang. Berdasarkan analisis dari prasasti itu, Rakai Panangkaran merupakan keponakan dari Ratu Sanjaya. Dia memerintah Kerajaan Medang pada tahun 746 M. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya

Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.

Baca Selengkapnya
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan

Akibat tindakannya ini, kerajaan Pajajaran saat itu mulai mengalami kemunduran hingga memasuki zaman pralaya atau jahiliyah.

Baca Selengkapnya
Prasasti di Temanggung Ini Memuat Nama 12 Raja Mataram Kuno, Begini Temuan Faktanya
Prasasti di Temanggung Ini Memuat Nama 12 Raja Mataram Kuno, Begini Temuan Faktanya

Prasasti Wanua Tengah ditemukan pertama kali pada tahun 1890. Keberadaannya menjadi penting karena memuat 12 nama raja yang pernah bertahta di Mataram Kuno

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kental dengan Nuansa Kerajaan Kuno, Intip Pemandian yang Dibangun oleh Sultan Pakubuwono X Suasananya Asri
Kental dengan Nuansa Kerajaan Kuno, Intip Pemandian yang Dibangun oleh Sultan Pakubuwono X Suasananya Asri

Pemandian yang kini dibuka untuk publik itu ternyata dulunya menjadi tempat mandi raja Surakarta.

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran

Kabarnya, tanah di Kampung Cisungsang merupakan titipan dari Raja Sunda yang bersahaja bernama Pangeran Walasungsang.

Baca Selengkapnya
Raja-raja Mataram Islam dan Tahunnya, Tambah Wawasan Sejarah
Raja-raja Mataram Islam dan Tahunnya, Tambah Wawasan Sejarah

Kerajaan Mataram Islam adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah berdiri di Pulau Jawa, Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10

Dulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.

Baca Selengkapnya
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui

Aksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.

Baca Selengkapnya