Lagi Musim, Ini 4 Potret Keseruan Nelayan Pekalongan Panen Udang Rebon
Merdeka.com - Walaupun masa pandemi belum berakhir, akhir Bulan Maret ini menjadi masa yang dinantikan masyarakat nelayan di Pekalongan. Pasalnya pada masa inilah, mereka mulai panen udang rebon.
Dilansir dari Wikipedia, udang rebon (acetes) merupakan udang berukuran kecil yang banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara. Udang jenis itu pun juga banyak ditemukan di perairan utara Pulau Jawa, tak terkecuali di daerah Pekalongan.
Bagi para nelayan Pekalongan, udang rebon memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Biasanya, udang itu diolah menjadi terasi. Terasi yang diolah masyarakat ini kemudian dipasarkan sendiri dan sebagian diambil oleh pengepul untuk dibawa ke kota-kota lainnya seperti Jakarta.
-
Di mana biasanya udang masak mentega dijual? Udang masak mentega adalah salah satu menu favorit di banyak kedai seafood, terutama di pinggir jalan.
-
Apa komoditas utama di Banten? Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
-
Mengapa petani udang di Kebumen merugi? Hal ini membuat para petani tambak rugi puluhan juta rupiah. Mesin sirkulasi yang seharusnya berfungsi kini dibiarkan karena tak ada lagi air. Sejumlah kolam memang masih beroperasi.
-
Bagaimana ikan di Pasar Ikan Tawang didapat? Di sana pula terdapat aktivitas bongkar muat para nelayan yang habis melaut, dan aktivitas pelelangan ikan dari nelayan ke para tengkulak atau juragan.
-
Bagaimana perdagangan rempah dilakukan di Palembang? Melalui Sungai Musi inilah perdagangan mulai terjalin, bahkan hingga terjadi percampuran budaya dengan masyarakat setempat.
-
Kerang apa yang paling sering diolah? Hidangan laut jadi salah satu menu yang banyak diincar orang, salah satunya masakan kerang.
Berikut ini adalah potret keseruan para nelayan Pekalongan panen udang rebon:
Lagi Musim
©Instagram/@pekalonganinfo
Salah seorang nelayan Pekalongan, Zaenal Abidin mengungkapkan jika akhir bulan Maret merupakan waktunya untuk memanen udang rebon. Selain karena cuacanya yang mendukung, di akhir musim penghujan biasanya udang rebon berada di dekat garis pantai.“Ini lebih mudah kami tangkap tanpa harus ke tengah laut,” kata Zaenal dikutip dari kanal Instagram @pekalonganinfo pada Selasa (30/3).
Terlambat
©Instagram/@pekalonganinfo
Zaenal mengatakan, saat musim kemarau, hasil tangkapan udangnya hanya belasan kilo per harinya. Di akhir Maret ini, hasil tangkapannya lebih dari puluhan kilogram.
“Harusnya ini sudah sejak dari Bulan Februari tapi baru bulan Maret ini panen raya karena kelewat gelombang kemarin,” ungkap Zaenal.
Diolah Jadi Terasi
©Instagram/@pekalonganinfo
Para nelayan itu kemudian mengolah hasil tangkapan mereka sendiri menjadi terasi agar bisa meningkatkan harga jualnya. Salah seorang perajin terasi asal Pantaisari, Kota Pekalongan, Mugiono mengatakan bahwa udang rebon mentah biasanya dihargai Rp25.000 per kilogram, namun setelah diolah menjadi terasi harganya menjadi Rp50.000 per kilogram.
“Dalam sehari saya rata-rata bisa membuat terasi sebanyak 5 kilogram,” kata Mugiono dikutip dari kanal Instagram @pekalonganinfo.
Cara Pembuatan Terasi
©Instagram/@pekalonganinfo
Mugiono mengatakan, untuk membuat terasi, udang rebon mentah dijemur terlebih dahulu. Setelah itu disortir. Baru kemudian ditumbuk dan dicetak jadi terasi.
“Keunggulan terasi di sini yaitu lezat, tidak kasar, lembut, dan tidak ada campuran apapun. Asli dari udang rebon,” ungkap Mugiono. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rebon Kamal dikenal dengan cita rasanya yang gurih.
Baca SelengkapnyaSelain dinikmati segar, udang sering diolah menjadi berbagai bentuk penyedap untuk memberikan cita rasa gurih pada masakan.
Baca SelengkapnyaDi sana telah dibangun sebuah jembatan gantung yang menghubungkan antara pasar dengan desa di sebelahnya.
Baca SelengkapnyaPanen durian khas petani Badui sangat menguntungkan para pedagang, sehingga bisa menopang ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaMenjelang Idulfitri, pedagang ikan asap Tuban bisa mengantongi omzet penjualan lebih dari Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaOleh-oleh khas Cirebon tak selalu kerupuk melarat ataupun sirup Tjampolay, tapi salah satnya ada yang mirip bakpia namun jarang diketahui
Baca SelengkapnyaPara nelayan mengaku ikan semar tangkapannya semakin melimpah di tengah fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaIkan yang diasap bervariasi, mulai dari ikan air laut hingga ikan air tawar
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi keluarga nelayan amat ditentukan oleh hasil tangkapan ikan
Baca SelengkapnyaTradisi warisan nenek moyang ini masih dipertahankan oleh masyarakat nelayan Jepara.
Baca SelengkapnyaUdang hidup yang dilelang tersebut tergolong premium.
Baca Selengkapnya