Mengenal Batik Tiga Negeri Khas Rembang, Angkat Semangat Akulturasi Ragam Budaya
Merdeka.com - Kebudayaan Jawa, khususnya yang berada di daerah pesisir, tak bisa lepas dari pengaruh akulturasi budaya. Batik misalnya, beberapa motif yang dihasilkan juga merupakan bentuk akulturasi dengan budaya lain.
Salah satu bentuk akulturasi itu terwujud dalam batik Tiga Negeri. Telah dikenal sejak akhir abad ke-19, batik tiga negeri disebut merupakan hasil daya cipta dari para pembatik peranakan Cina di wilayah pesisir utara Jawa dan Solo. Bahkan batik ini diyakini pernah berjaya pada masa itu.Berikut cerita selengkapnya:
Pewarnaannya Dilakukan di Tiga Tempat Berbeda
-
Bagaimana batik Jetis berkembang? Seiring berjalannya waktu, motif batik yang diproduksi warga Jetis semakin beragam. Perajin batik juga menyesuaikan keinginan konsumen.
-
Siapa yang menciptakan "Batik Indonesia"? Saat tahu Go Tik Swan berasal dari keluarga pengusaha batik, Soekarno memintanya untuk menciptakan 'Batik Indonesia'.
-
Bagaimana motif Batik Pring berkembang? Seiring berjalanya waktu, Batik Pring di Desa Sidomukti mengalami perkembangan dalam segi warna dan motif. Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya inovasi batik yang ada.
-
Siapa yang dikenal sebagai Raja Batik? Haji Bilal Atmajoewana nama lengkapnya. Banyak orang menjulukinya 'Raja Batik'.
-
Kapan batik Betawi mulai dikenal? Sejak 1970-an batik Betawi motif pucuk rebung sudah menjadi seragam wajib None Jakarta karena dianggap sudah lama ada dan dikenal masyarakat Betawi.
-
Di mana Batik Pring dibuat? Motif Batik Pring terinspirasi dari asal batik tersebut yaitu Dusun Papringan yang merupakan tempat pembuatan Batik Pring.
©jatengprov.go.id
Nama “Tiga Negeri” pada batik itu salah satunya merujuk pada tempat pewarnaan batik itu yang dilakukan di kota yang berbeda. Pewarnaan pertama dilakukan di Lasem, Rembang untuk mendapatkan warna merah. Lalu batik itu dibawa ke Pekalongan untuk mendapatkan warna biru. Terakhir batik itu dibawa ke Solo untuk mendapatkan warna Cokelat Soga. Dilansir dari Kemdikbud.go.id, pengiriman batik dari Solo ke Lasem, lalu ke Pekalongan, lalu ke Solo lagi, membutuhkan waktu tiga bulan.
Di samping pewarnaan, masih banyak tahapan lainnya mulai dari penyiapan kain hingga pemalaman. Maka tak dapat dibayangkan lagi berapa banyak energi yang harus dihasilkan untuk memproduksi kain batik itu.
Mengejar Kesempurnaan
©jatengprov.go.id
Pewarnaan batik yang harus dilakukan di tiga kota bukannya tanpa alasan. Alasan mereka harus repot-repot melakukan itu semua salah satunya didasari pada keyakinan bahwa kandungan mineral pada air di satu daerah berbeda dengan daerah lainnya.
Selain itu, pada pembuat batik tiga negeri meyakini jika pencelupan batik tidak dilakukan di tempat yang seharusnya, maka hasilnya tidak akan sempurna. Misalnya jika warna merah tidak dilakukan di Lasem, maka tidak akan muncul warna merah khas Lasem. Dan begitu pula dengan tempat-tempat lainnya.
Apalagi bahan-bahan yang digunakan para pembatik saat itu merupakan pewarna alami. Warna merah khas Lasem dihasilkan dari mengkudu yang dicampur minyak jarak. Warna biru khas Pekalongan dihasilkan dari daun indigo. Serta warna cokelat soga khas Solo dihasilkan dari kayu pohon soga.
Akulturasi Tiga Budaya
©kemdikbud.go.id
Selain itu, nama “tiga negeri” juga merujuk pada tiga kebudayaan berbeda. Warna merah dari Lasem cerminan budaya Tionghoa. Warna biru dari Pekalongan cerminan budaya Belanda. Sedangkan warna cokelat soga dari Solo cerminan budaya Jawa.
Akulturasi tiga budaya juga tampak dari motifnya. Motif burung hong, naga, bunga teratai, bunga mawar, atau koin uang adalah representasi budaya Tionghoa. Motif bunga tulip cerminan budaya Belanda. Lalu motif parang atau kawung cerminan budaya Jawa. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batik ini konon sudah ada sejak 1800-an menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBatik-batik ini sarat nilai sejarah dan budaya. Batik Madiun masih terus dilestarikan hingga kini.
Baca SelengkapnyaBatik Betawi dikenal dengan corak khasnya yang penuh warna dan mencerminkan kekayaan budaya masyarakat asli Jakarta.
Baca SelengkapnyaBatik merupakan kesenian yang terkenal di Nusantara. Hingga saat ini batik masih dikenakan dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaAda satu lagi kekayaan budaya yang dimiliki Trenggalek, yakni batik tulis. Ornamen utama dalam motif batik tulis khas Trenggalek ini adalah cengkeh.
Baca SelengkapnyaSelain rempah, Banten rupanya punya kisah tentang kerajinan gerabah yang kala itu turut mendunia.
Baca SelengkapnyaBatik yang dibuat dengan cara tradisional ini masih eksis hingga sekarang
Baca SelengkapnyaAsal-usul batik jadi perbincangan usai live-streamer asal Amerika Serikat dapat hadiah batik dari penggemar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBatik encim merupakan batik yang telah mendapat pengaruh dari kebudayaan Tiongkok.
Baca SelengkapnyaBatik ini punya motif otentik khas Jakarta, mulai dari buah sampai kesenian.
Baca SelengkapnyaMotif Perahu Naga sampai Gambang Kromong Tehyan jadi andalan produsen batik khas Tangerang Ini
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampung Batik Jetis Sidoarjo yang sudah eksis lebih dari 300 tahun silam. Munculnya para pembatik andal berawal dari komunit jemaah masjid.
Baca Selengkapnya