Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Ritual Sidekah Kupat, Jejak Kerajaan Pasundan di Provinsi Jateng

Mengenal Ritual Sidekah Kupat, Jejak Kerajaan Pasundan di Provinsi Jateng Ritual sidekah kupat. ©jatengprov.go.id

Merdeka.com - Bulan Sapar diperingati warga di Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap sebagai masa di mana raja-raja Pasundan melakukan ziarah rohani. Saat itu, mereka melakukan perjalanan melewati jalan-jalan kampung. Demi memperingati perjalanan para raja-raja Pasundan, warga di sana menggelar ritual “Sidekah Kupat”. Ritual itu masih berjalan hingga kini.

Dilansir dari Jatengprov.go.id, ritual Sidekah Kupat biasanya dilaksanakan pada hari terakhir di Bulan Sapar. Menurut penuturan warga desa setempat, ritual itu sudah berumur 494 tahun. Ketua Lembaga Adat Desa Hanum, Ceceng Rusmana mengatakan, ada berbagai versi terkait sejarah ritual itu.

Salah satunya adalah peristiwa yang terkait dengan sejarah raja-raja Pasundan dan Kerajaan Mataram, baik Mataram Kuno maupun Mataram Islam. Lalu bagaimana keseruan ritual tersebut? Berikut selengkapnya:

Jalur Kuno

ritual sidekah kupat

©jatengprov.go.id

Ceceng mengatakan, Mataram merupakan tempat ziarah bagi raja-raja Pasundan. Apalagi di tempat itu ada bangunan rohani seperti candi maupun tempat-tempat ziarah lainnya.

“Dulu di sini dipercaya sebagai alur puraga atau jalur darat kuno sebelum adanya Jalan Daendles. Pada zaman Mataram Kuno itu banyak Raja Pasundan yang berziarah ke Candi Dieng dan Prambanan lewat sini. Begitu pula saat Mataram Islam, banyak yang ziarah. Kalau lewat utara dan selatan kan kebanyakan masih rawa-rawa,” kata Ceceng dikutip dari Jatengprov.go.id pada Rabu (21/9).

Bekal Bagi Para Raja

ritual sidekah kupat

©jatengprov.go.id

Sebagai rasa bakti penduduk kepada para raja-raja Pasundan, mereka mempersembahkan ketupat para rombongan itu. Ketupat itu disajikan dengan digantung pada sebuah tongkat melintang di perbatasan-perbatasan desa.

“Warga menyediakan bekal pada iring-iringan raja. Selain itu zaman dulu pada bulan Sapar, warga juga membersihkan jalan desa sebagai persiapan iring-iringan raja yang melakukan perjalanan,” lanjut Ceceng.

Masih Dilestarikan

ritual sidekah kupat

©jatengprov.go.id

Meskipun saat ini kerajaan Pasundan telah tiada, tradisi itu masih dilestarikan warga di zaman modern ini. Setiap Rabu Wekasan Bulan Sapar pukul 06.00, warga berkumpul di batas desa. Mereka membawa ketupat yang disajikan di sebuah tiang melintang.

Nantinya, siapapun yang melintas di jalan itu bebas mengambil ketupat. Sebelum ritual dimulai, sesepuh desa membacakan riwayat tentang tetirah para raja Pasundan menggunakan bahasa Sunda lengkap beserta sesajen dan bebakaran dupa.

“Yang warga kampung lain bisa mengambil ketupat itu. Sedangkan warga desa setempat membawa bekal ketupat sendiri dan dimakan bersama-sama di perbatasan desa,” kata Ceceng.

Geliatkan Ekonomi Warga

ritual sidekah kupat

©jatengprov.go.id

Pada tahun 2022 ini, Pemprov Jateng bekerja sama dengan Pemkab Cilacap turut memeriahkan Sidekah Kupat dengan menggelar festival budaya. Selain karena pandemi COVID-19 telah mereda, adanya acara ini diharapkan menggeliatkan perekonomian warga setempat.“Gotong royong bersama dari semua pemangku kebijakan, termasuk perekonomian perlu bicara. Dari Pemprov memberikan triger, berharap bisa menjadi spirit. Berharap seperti Dieng Culture Festival yang sudah 13 tahun. Ini baru sekali, tentu butuh pondasi elementer yakni masyarakat. Nanti kemajuan itu akan direngkuh oleh masyarakat sendiri,” kata Kabid Pembinaan Kebudayaan Disdikbud Jateng, Eris Yunianto, dikutip dari Jatengprov.go.id. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat

Acara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Ngirab, Perayaan Rebo Wekasan Khas Masyarakat Cirebon
Mengenal Tradisi Ngirab, Perayaan Rebo Wekasan Khas Masyarakat Cirebon

Tradisi ngirab selalu dilaksanakan untuk memperingati hari Rebo Wekasan.

Baca Selengkapnya
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menilik Prosesi Adat Seumuleung Raja, Tradisi Menyuapi Sang Raja Khas Aceh Jaya yang Masih Eksis
Menilik Prosesi Adat Seumuleung Raja, Tradisi Menyuapi Sang Raja Khas Aceh Jaya yang Masih Eksis

Tradisi unik dari Aceh Jaya ini sudah menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah setempat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning

Tradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Uniknya Serak Gulo, Tradisi Melempar Gula Warga Keturunan India di Kota Padang
Uniknya Serak Gulo, Tradisi Melempar Gula Warga Keturunan India di Kota Padang

Acara tersebut dihelat di depan masjid Muhammadan pada Minggu (1/11) sore.

Baca Selengkapnya
Mengenal Jamasan Jimat Kalisalak, Ritual Tahunan Warisan Nenek Moyang Masyarakat Banyumas
Mengenal Jamasan Jimat Kalisalak, Ritual Tahunan Warisan Nenek Moyang Masyarakat Banyumas

Ritual itu diharapkan bisa menjadi festival budaya yang mengundang lebih banyak wisatawan

Baca Selengkapnya
Tradisi Unik Warga Trenggalek Menghitung Jumlah Saudara Dipercaya Berikan Keselamatan dan Keberkahan Hidup Dunia Akhirat, Begini Caranya
Tradisi Unik Warga Trenggalek Menghitung Jumlah Saudara Dipercaya Berikan Keselamatan dan Keberkahan Hidup Dunia Akhirat, Begini Caranya

Warga Trenggalek percaya menghitung jumlah saudara bisa memberi keselamatan dan keberkahan hidup dunia akhirat. Begini caranya.

Baca Selengkapnya
Potret Kepala BPIP Kirab Alit dan Jamasan Pusaka di Sumedang
Potret Kepala BPIP Kirab Alit dan Jamasan Pusaka di Sumedang

Berbagai kegiatan budaya, seperti pertunjukan tari tradisional, pameran seni, dan bazar makanan, turut memeriahkan suasana.

Baca Selengkapnya
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit

Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.

Baca Selengkapnya
Festival Junjung Pusako Kenduri Swarnabhumi: Lestarikan Tradisi, Hidupkan Ekosistem Kebudayaan
Festival Junjung Pusako Kenduri Swarnabhumi: Lestarikan Tradisi, Hidupkan Ekosistem Kebudayaan

Keunikan junjung pusako adalah sebuah kain panjang yang membungkus di dalamnya berisikan tulisan kuno.

Baca Selengkapnya
Melihat Momen Sakral Malam 1 Suro Mangkunegaran, Diakhiri Rebutan Sisa Air Jamasan Pusaka
Melihat Momen Sakral Malam 1 Suro Mangkunegaran, Diakhiri Rebutan Sisa Air Jamasan Pusaka

Bagi masyarakat Jawa, malam pergantian tahun baru ini merupakan ajang perenungan diri.

Baca Selengkapnya