Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Sindrom Kaki Gelisah, Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya

Mengenal Sindrom Kaki Gelisah, Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya Ilustrasi kaki. ©Shutterstock

Merdeka.com - Sebagian dari Anda mungkin memiliki kebiasaan menggerak-gerakkan kaki secara berulang saat sedang duduk atau berbaring. Jika iya, maka bisa jadi Anda mengalami gangguan restless leg syndrome, atau yang bisa disebut dengan sindrom kaki gelisah.

Sindrom kaki gelisah merupakan salah satu gangguan yang umum terjadi di masyarakat. Biasanya, seseorang yang mengalami gangguan ini sering menggerakkan kaki secara otomatis untuk mengurangi perasaan tidak nyaman. Umumnya, gejala ini sering terjadi di malam hari, seperti saat bersantai atau menjelang tidur.

Meskipun umum terjadi, namun gangguan sindrom kaki gelisah bisa mempengaruhi kualitas tidur sehari-hari. Bahkan gangguan ini juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, jika Anda termasuk salah satu orang yang sering mengalami hal ini, maka penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gangguan sindrom kaki gelisah.

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan gejala serta faktor apa saja yang menyebabkan gangguan sindrom kaki gelisah. Bukan hanya itu, kelompok orang tertentu perlu berhati-hati karena dinilai mempunyai risiko lebih tinggi terhadap gangguan ini. Seperti orang dengan kondisi neuropati perifer, kekurangan zat besi, hingga orang yang mengalami gagal ginjal. Dilansir dari Mayoclinic, berikut kami merangkum berbagai informasi mengenai sindrom kaki gelisah, perlu diketahui.

Mengenal Sindrom Kaki Gelisah

ilustrasi tidur menggunakan guling

©europeanbedding.sg/

Restless Legs Syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah adalah suatu kondisi yang menyebabkan dorongan untuk menggerakkan kaki dengan tidak terkendali. Biasanya dorongan ini muncul karena sensasi yang tidak nyaman.

Sehingga gejala ini umumnya terjadi di malam hari, baik sedang duduk atau berbaring. Dengan menggerakkan kaki, penderita bisa mengurangi perasaan tidak nyaman yang sedang dialami.

Sindrom kaki gelisah, juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom. Gangguan ini dapat dimulai pada usia berapapun dan umumnya memburuk seiring bertambahnya usia. Bahkan gangguan ini dapat mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari.

Gejala dan Penyebab

ilustrasi kaki

©Shutterstock

Gejala sindrom kaki gelisah

Setelah mengetahui pengertian umum, berikutnya Anda perlu memahami gejala apa yang mungkin terjadi. Secara umum, gejala yang dirasakan penderita gangguan ini adalah dorongan atau keinginan untuk menggerakkan kaki. Selain itu, karakteristik umum dari sindrom kaki gelisah juga meliputi:

  • Sensasi dimulai saat istirahat. Sensasi tidak nyaman biasanya muncul setelah Anda berbaring atau duduk untuk waktu yang lama, seperti di dalam mobil, pesawat terbang atau bioskop.
  • Merasa lega dan nyaman saat menggerakkan kaki. Sensasi tidak nyaman akan berkurang dengan gerakan, seperti meregangkan, menggoyangkan kaki, mondar-mandir atau berjalan.
  • Memburuknya gejala di malam hari. Biasanya dorongan untuk menggerakkan kaki kerap terjadi terutama pada malam hari.
  • Kaki berkedut di malam hari. Sindrom kaki gelisah dapat dikaitkan dengan kondisi lain yang lebih umum seperti gerakan tungkai periodik saat tidur, yang menyebabkan kaki berkedut dan menendang. Gejala ini dapat terjadi sepanjang malam, saat Anda tidur.
  • Penyebab sindrom kaki gelisah

    Setelah mengenal berbagai gejalanya, Anda juga perlu memahami faktor apa saja yang menyebabkan gangguan sindrom kaki gelisah. Sering kali, penyebab sindrom kaki gelisah tidak diketahui secara pasti. Dalam hal ini, para peneliti menduga kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan dopamin kimia otak, yang mengirimkan pesan untuk mengontrol gerakan otot.

    Selain itu, penyebab sindrom kaki gelisah juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:

  • Keturunan
  • Kadang-kadang gangguan sindrom kaki gelisah diturunkan dalam keluarga, terutama jika kondisinya dimulai sebelum usia 40 tahun. Para peneliti telah mengidentifikasi situs-situs pada kromosom di mana mungkin terdapat gen-gen yang mengacu pada kondisi restless leg syndrome.

  • Kehamilan
  • Kehamilan atau perubahan hormonal sementara juga dapat memperburuk tanda dan gejala gangguan sindrom kaki gelisah. Beberapa wanita mengalami gangguan ini untuk pertama kalinya selama kehamilan, terutama selama trimester terakhir mereka. Namun, gejala biasanya hilang setelah melahirkan.

    Faktor Risiko

    ilustrasi tidur menggunakan guling

    ©europeanbedding.sg/

    Setelah memahami gejala dan penyebabnya, terdapat beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan. Seperti disebutkan sebelumnya, gangguan ini dapat terjadi pada usia berapa pun, bahkan bisa dimulai dari usia anak. Namun biasanya, kondisi ini lebih sering terjadi dengan bertambahnya usia dan wanita memiliki risiko lebih tinggi daripada pria.

    Selain itu, kelompok orang yang mempunyai kondisi medis tertentu juga dinilai memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan ini. Berikut beberapa faktor risiko kesehatan yang perlu diwaspadai:

  • Neuropati perifer. Kerusakan saraf di tangan dan kaki terkadang disebabkan oleh penyakit kronis seperti diabetes dan alkoholisme. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi dorongan untuk menggerakkan kaki.
  • Kekurangan zat besi. Bahkan tanpa anemia, kekurangan zat besi dapat menyebabkan atau memperburuk gejala sindrom kaki gelisah. Jika Anda memiliki riwayat pendarahan dari perut atau usus, mengalami periode menstruasi yang berat, atau berulang kali mendonorkan darah yang mungkin membuat Anda kekurangan darah, maka perlu mewaspadai gangguan ini.
  • Gagal ginjal. Jika Anda mengalami gagal ginjal, Anda mungkin juga mengalami kekurangan zat besi, bahkan sering disertai dengan anemia. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, simpanan zat besi dalam darah bisa berkurang. Kondisi ini dan perubahan lain dalam kimia tubuh dapat menyebabkan atau memperburuk gejala sindrom kaki gelisah.
  • Kondisi sumsum tulang belakang. Lesi pada sumsum tulang belakang sebagai akibat dari kerusakan atau cedera telah dikaitkan dengan gangguan sindrom kaki gelisah. Mendapatkan anestesi pada sumsum tulang belakang, seperti blok tulang belakang, juga meningkatkan risiko mengembangkan RLS.
  • Penyakit Parkinson. Orang yang memiliki penyakit Parkinson dan konsumsi obat khusus seperti agonis dopaminergik memiliki peningkatan risiko mengembangkan gangguan sindrom kaki gelisah yang lebih tinggi.
  •  

    (mdk/ayi)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Cara Mengatasi Sindrom Kaki Gelisah dengan Efektif, Tingkatkan Kualitas Tidur
    Cara Mengatasi Sindrom Kaki Gelisah dengan Efektif, Tingkatkan Kualitas Tidur

    Lakukan salah satu cara berikut ini jika Anda menderita sindrom kaki gelisah.

    Baca Selengkapnya
    8 Hal yang Bisa Menyebabkan Kita Sulit Tidur, dari Kurang Olahraga hingga Akibat Stres
    8 Hal yang Bisa Menyebabkan Kita Sulit Tidur, dari Kurang Olahraga hingga Akibat Stres

    Masalah sulit tidur yang kita hadapi sehari-hari bisa muncul dan terjadi akibat sejumlah hal berikut:

    Baca Selengkapnya
    10 Gangguan Tidur yang Perlu Diwaspadai, Bisa Mengganggu Istirahat Malammu
    10 Gangguan Tidur yang Perlu Diwaspadai, Bisa Mengganggu Istirahat Malammu

    Sejumlah gangguan tidur rawan kita alami. Terdapat 10 jenis gangguan tidur yang rentan kita alami.

    Baca Selengkapnya
    Kaki Sering Kram di Malam Hari, Apa Sih Penyebabnya? Intip Juga Tips Mengatasinya Yuk!
    Kaki Sering Kram di Malam Hari, Apa Sih Penyebabnya? Intip Juga Tips Mengatasinya Yuk!

    Supaya nggak berkepanjangan, kenali apa saja faktor penyebab kram saat tidur berikut ini yuk!

    Baca Selengkapnya
    Jenis Gangguan Tidur pada Lansia, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
    Jenis Gangguan Tidur pada Lansia, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Ada beberapa jenis gangguan tidur yang lebih rentan dialami oleh lansia.

    Baca Selengkapnya
    Waspadai 7 Tanda Kolesterol Tinggi di Malam Hari yang Tampak pada Pria
    Waspadai 7 Tanda Kolesterol Tinggi di Malam Hari yang Tampak pada Pria

    Sejumlah tanda adanya masalah kolesterol tinggi bisa tampak dan dikenali pada pria.

    Baca Selengkapnya
    Kram Otot Terjadi saat Tidur, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya dengan Tepat
    Kram Otot Terjadi saat Tidur, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

    Kram otot bisa terjadi bahkan saat sedang tidur. Kenali penyebab serta cara mengatasinya:

    Baca Selengkapnya
    Ternyata Ketindihan Saat Tidur Tak Ada Kaitan dengan Mistis, Begini Penjelasan Dokter
    Ternyata Ketindihan Saat Tidur Tak Ada Kaitan dengan Mistis, Begini Penjelasan Dokter

    Ketindihan merupakan kondisi ketika seseorang tidak mampu berbicara atau bergerak saat tidur atau bangun tidur.

    Baca Selengkapnya
    Ini Dia Penyebab Anda Sering Mengantuk di Pagi dan Siang Hari yang Perlu Diketahui
    Ini Dia Penyebab Anda Sering Mengantuk di Pagi dan Siang Hari yang Perlu Diketahui

    Penyebab kantuk berlebih bervariasi, mulai dari kondisi mental dan kebiasaan hidup yang kurang sehat hingga masalah medis yang serius

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Telapak Kaki Sakit saat Bangun Tidur, Kenali Tanda-Tandanya
    Penyebab Telapak Kaki Sakit saat Bangun Tidur, Kenali Tanda-Tandanya

    Telapak kaki sakit saat bangun tidur adalah keluhan yang sering dialami oleh banyak orang. Meski umum, penting untuk tahu apa penyebabnya agar dapat dihindari.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Kaki Linu saat Dingin dan Cara Mengatasinya
    Penyebab Kaki Linu saat Dingin dan Cara Mengatasinya

    Merdeka.com merangkum informasi penjelasan tentang mengapa kaki terasa linu ketika udara dingin.

    Baca Selengkapnya
    11 Gangguan Kesehatan yang Sebabkan Kantuk, Penting Diwaspadai
    11 Gangguan Kesehatan yang Sebabkan Kantuk, Penting Diwaspadai

    Kantuk bukan sekadar rasa lelah yang biasa, kondisi ini bisa menjadi sinyal dari tubuh kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

    Baca Selengkapnya