Mengulik Asal Es Semanggi Magelang, Sudah Ada Sejak Tahun 60-an
Merdeka.com - “Es semanggi ini rasanya seperti wedang yang dikasih roti dan susu, enak rasanya,” ungkap Yepe, pemuda berkupluk yang tengah mencicipi segarnya Es Semanggi.
Minuman ini memang terkenal lezat dan menyegarkan sehingga menjadi kuliner khas buruan di wilayah Kota Magelang, Jawa Tengah. Usut punya usut, keberadaannya legendaris karena sudah eksis sejak 1960-an.
Keberadaan kedainya mudah dijangkau, yakni berada persis tak jauh dari alun-alun kota. Namun, kedainya tersembunyi dan berada di gedung parkir sebuah pusat perbelanjaan di sana. Walau demikian, pengunjung silih berganti datang untuk menikmati kesegarannya. Daya tarik lainnya minuman otentik ini juga memiliki harga terjangkau sehingga makin memancing masyarakat untuk datang.
-
Kapan Gudeg Manggar mulai populer? Namun kondisi itu tidak berlangsung lama terlebih semenjak nangka menjadi bahan pangan yang relatif murah dan mudah ditemukan. Karena Gudeg Nangka semakin menjamur, Gudeg Manggar menjadi makanan langka.
-
Kenapa nasi lesah populer di Magelang? Magelang menjadi salah satu saksinya mengenai cita rasa khas yang memiliki keterkaitan dengan umat Buddha. Sebab, Magelang memang menjadi tempat yang seringkali disinggahi umat Buddha mengingat Candi Borobudur merupakan lokasi sakral untuk beribadah.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Apa kuliner khas yang dijual di warung legendaris ini? Warung legendaris yang hanya menjual nasi sambal dengan lauk tongkol ini tak pernah sepi pembeli.
-
Dimana tempat makan Mangut Belut di Magelang? Untuk menikmati satu porsi mangut belut, pencinta kuliner bisa mendatangi sebuah tempat makan bernama Nalendro Café, yang berlokasi di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
-
Apa yang terkenal dari wisata Magelang? Salah satu daya tarik utama di Magelang adalah Candi Borobudur, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang menjadi salah satu candi Buddha terbesar di dunia.
Mencicipi Es Semanggi tak afdol rasanya jika tidak mengulik asal usul keberadaannya di kota berjuluk sejuta bunga itu. Kisah tentang kuliner es ini cukup unik, karena namanya diberikan oleh seorang tentara di masa silam. Penasaran seperti apa Es Semanggi ini? Berikut selengkapnya dirujuk dari Kanal YouTube Brilio News, Minggu (14/5).
Isiannya Susu Coklat, Sirup dan Kelapa Muda
©2023 Tangkapan layar YouTube Brilio News/ Merdeka.com
Kesegaran Es Semanggi memang tak diragukan lagi. Komposisinya dijamin langsung menggoyangkan lidah dan membasahi tenggorokan di tengah cuaca Kota Magelang yang cukup panas di siang hari. Minuman ini terdiri dari susu coklat, sirup serta kelapa muda.
Saat tercampur di dalam satu buah gelas, ragam rasanya berpadu sempurna mulai dari manis, segar dan sedikit asam. Bagi pengunjung kedai, rasa satu porsi Es Semanggi begitu sempurna dan nikmat tiada tara.
“Es Semanggi ini recommended banget buat sedang main ke Magelang,” katanya lagi, sembari menyeruput minuman tersebut.
Eksis Sejak 1960-an
©2023 Tangkapan layar YouTube Brilio News/ Merdeka.com
Sempat disinggung sedikit di awal, kepopuleran Es Semanggi memang sudah kesohor di kalangan warga lokal sejak medio 60-an. Ketika ini penjualnya belum membuka tempat khusus, dan masih menjajakannya di atas gerobak yang mangkal di bawah pohon daerah alun-alun kota.
Ketika itu generasi pertama menjualnya dan langsung memikat banyak pelanggan. Tak ayal minuman ini langsung memiliki banyak penggemar.
Selain potongan roti tawar, isian pleret atau adonan tepung bercita rasa tawar juga menambah sensasi nikmatnya Es Pleret. Selain mengobati haus, minuman ini juga mampu mengenyangkan penikmatnya.
“Di tahun 60-an itu, Es Semanggi ini dijajakan dengan memakai gerobak dan berhenti di bawah pohon asem. Kalau rasanya masih tetap sama dari dulu sampai sekarang,” kata penjualnya
Nama Semanggi Berasal dari Tentara
Penjual juga mengisahkan bahwa penamaannya berasal dari seorang pembeli yang merupakan anggota TNI. Di tahun itu, minuman ini belum memiliki nama. Kemudian ia memberikan nama Semanggi.
Semanggi sendiri diketahui berasal dari nama daerah di Jakarta. Ini merupakan markas dari anggota TNI yang kebetulan sedang pulang kampung dan menikmati segelas kesegarannya.
“Jadi ini dulu gak ada namanya. Nama ini dikasih pembeli, seorang anggota tentara yang dinas di Jakarta. Terus berinisiatif karena saat itu belum ada nama, jadi dikasih nama Semanggi saja,” ujar penjual yang sekarang sudah masuk generasi ketiga ini.
Varian Es SemanggiJika dilihat dari daftar menu, Es Semanggi ini memiliki sejumlah varian yang sayang untuk dilewatkan. Jenis-jenisnya yaitu Es Semanggi Original, Es Pleret, Es Coklat Roti, Es Tape Pleret, hingga Es Soda Gembira.
Tak perlu resah dengan harganya. Minuman ini tak bikin kantong penikmatnya bolong. Cukup merogoh kocek sebesar Rp5.000 - Rp10.000, kesegaran Es Semanggi sudah bisa dirasakan.
Selain minuman, beberapa jajanan seperti tahu bacem, aneka gorengan hingga kue tradisional seperti onde-onde wangun untuk disandingkan bersama Es Semanggi. Untuk jam bukanya, mulai pukul 8.00 WIB pagi hingga ludes sekitar pukul 16. 00-17.00 WIB sore. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap pelanggan punya menu favoritnya masing-masing
Baca SelengkapnyaSate ini sudah terkenal hingga Istana Negara menjadi menu favorit Presiden Soeharto dan Presiden Habibie pada masanya.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris itu sudah ada sejak tahun 1964.
Baca SelengkapnyaLontong kari Kebon Karet selalu jadi incaran masyarakat umum sampai para pejabat. Resepnya otentik sejak 1966
Baca SelengkapnyaEs Semlo, sajian khas Keraton Yogyakarta yang segar dan melegakan dahaga.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris ini konon sudah ada sejak era Presiden Soekarno
Baca SelengkapnyaProses pembuatan kuliner ini masih dilakukan secara tradisional, namun cita rasanya tak kalah dengan es krim modern.
Baca SelengkapnyaJus buah dan es campur jadi varian menu yang paling banyak diminati. Resepnya tak diubah sejak pertama buka di tahun 1960 silam.
Baca SelengkapnyaRumah makan ini menghadirkan menu bakso dan nasi tim jadul sejak 1960-an.
Baca SelengkapnyaDi daerah lain, kue sagon memiliki variasi bahan dan rasa yang sedikit berbeda.
Baca SelengkapnyaKecap khas Majalengka istimewa. Prosesnya masih tradisional sejak 1940 dan bisa tahan hingga dua tahun tanpa pengawet.
Baca SelengkapnyaDisebut nasi sampah karena bahan yang digunakan beragam serta diolah dalam porsi besar sehingga tampak menumpuk menyerupai tumpukan sampah.
Baca Selengkapnya