Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Lawang Ombo, Saksi Bisu Perdagangan Candu di Masa Lalu

Mengunjungi Lawang Ombo, Saksi Bisu Perdagangan Candu di Masa Lalu Lawang Ombo. ©Kesengsemlasem.com

Merdeka.com - Di salah satu gang jalan di Lasem, Rembang, ada sebuah rumah unik berarsitektur China Kuno. Dari depan, rumah ini memang tertutup oleh tembok besar yang membatasinya dari jalan desa. Ketika masuk ke dalam tembok ini, terhampar halaman luas dan rumah kuno di tengahnya.

Oleh masyarakat sekitar, rumah ini terkenal dengan sebutan Lawang Ombo. Konon, Lawang Ombo dibangun pada akhir abad ke-18. Pemiliknya merupakan seorang pejabat rendah asal China bernama Lim Cui Soon. Hingga kini, makamnya terdapat di salah satu bagian halaman utama yang letaknya berada di samping bangunan itu.

Dalam Bahasa Jawa, Lawang Ombo memiliki arti “pintu besar”. Dilansir dari laman Kesengsemlasem.com, kusen pintu utama rumah itu memang cukup besar. Tingginya hampir dua kali tinggi gawang sepak bola dan lebarnya sekitar tiga meter. Tak hanya soal pintunya, rumah Lawang Ombo menyimpan sebuah sejarah kelam di masa lalu.

Dulunya, tempat itu pernah menjadi gudang penyimpanan candu di mana perdagangan barang ilegal itu pernah menggurita pada abad ke-19. Berikut kisah Lawang Ombo yang melegenda:

Pemilik Lawang Ombo

Dilansir dari Kesengsemlasem.com, pemilik Lawang Ombo adalah seorang pejabat rendah asal China bernama Lim Cui Sun. Lim diduga berasal dari sebuah daerah bernama Hu Shan yang berada di Provinsi Shandong, China. Dari batu nisan makamnya yang terdapat di halaman, diketahui bahwa Lim lahir pada tahun 1778 dan meninggal pada tahun 1827 di usia 50 tahun.

Salah satu anak laki-lakinya yang bernama Lim Ki Siong merupakan Kapitan China pertama di Lasem yang menjabat dari tahun 1837 hingga 1855.

Tempat Penyelundupan Candu

lawang ombo

©2020 Brilio.net

Di dalam bangunan Lawang Ombo, terdapat sebuah sumur tua berdiameter kurang dari 1 meter. Konon, di dasar sumur ini terdapat sebuah terowongan yang menghubungkan rumah itu ke Pelabuhan Lasem. Dulunya terowongan itu sengaja dibangun untuk menyelundupkan candu.

Dari Pelabuhan Lasem, candu-candu yang datang dari luar negeri itu diselundupkan di Lawang Ombo terlebih dahulu sebelum kemudian diedarkan ke berbagai tempat di Pulau Jawa.

Pada saat itu, candu memang marak dikonsumsi berbagai kalangan, mulai dari kaum ningrat hingga rakyat jelata. Karena proses alam, kini akses menuju Pelabuhan Lasem itu sudah tidak terlihat lagi.

Masih Digunakan untuk Sembahyang

lawang ombo

©Kesengsemlasem.com

Saat ini, Lawang Ombo digunakan oleh salah satu keturunan Lim Cui Sun dari generasi keempat bernama Boe Hong. Dia membeli rumah itu dari pamannya. Di rumah itu, terdapat altar pemujaan yang juga bisa dimanfaatkan Boe Hong dan keluarganya untuk sembahyang.

“Masih ada altar pemujaan keluarga. Saya biasa sembahyang di sana. Saya sembahyang untuk keluarga mama dan juga sembahyang untuk keluarga papa,” ujar Boe Hong dikutip dari Kesengsemlasem.com.

Salah Satu Tujuan Wisata

lawang ombo

©2020 Brilio.net

Kini, Lawang Ombo menjadi salah satu destinasi wisata di Lasem yang dijuluki Kota China Tua. Tak hanya berkunjung, bahkan wisatawan juga bisa menginap di tempat itu. letaknya juga tak jauh dari Kelenteng Cu An Kiong yang konon menjadi kelenteng tertua di Pulau Jawa. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rumah Ong Boen Tjit, Peninggalan Saudagar Tionghoa di Palembang yang Kini Jadi Destinasi Wisata
Rumah Ong Boen Tjit, Peninggalan Saudagar Tionghoa di Palembang yang Kini Jadi Destinasi Wisata

Selain bangunan yang bernilai sejarah tinggi, rumah Ong Boen Tjit juga menjadi saksi bisu perkembangan Kota Palembang dari waktu ke waktu.

Baca Selengkapnya
Menjelajahi Kota Tua Gresik Kampungnya Para Crazy Rich, Banyak Rumah Megah Bergaya Eropa dan China
Menjelajahi Kota Tua Gresik Kampungnya Para Crazy Rich, Banyak Rumah Megah Bergaya Eropa dan China

Rumah-rumah ini rata-rata berusia 50 hingga 100 tahun

Baca Selengkapnya
Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat
Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat

Rumah persegi empat ini memiliki ciri khas berbentuk panggung dengan tinggi kurang lebih 1 hingga 2 meter yang terletak di Desa Kenali.

Baca Selengkapnya
Bangunan Sejak Tahun 1700-an yang Hijau Banget, Berikut Potret Rumah Anies Baswedan Ala Joglo dan Nggak Ada Pagar
Bangunan Sejak Tahun 1700-an yang Hijau Banget, Berikut Potret Rumah Anies Baswedan Ala Joglo dan Nggak Ada Pagar

Berikut ini foto-foto rumah Anies Baswedan yang banyak dibahas lagi di media sosial.

Baca Selengkapnya
Museum Sadurengas, Wisata Sejarah Kesultanan Paser
Museum Sadurengas, Wisata Sejarah Kesultanan Paser

Museum Sadurengas merupakan bekas rumah kediaman salah seorang Sultan Pasir.

Baca Selengkapnya
Menilik Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Dioles Rempah agar Tetap Kokoh
Menilik Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Dioles Rempah agar Tetap Kokoh

Rumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.

Baca Selengkapnya
Rumah Kuno Ini Dulunya Tersimpan Harta Karun dan Sempat Jadi Lokasi Film Suzzanna, Begini Kondisinya Kini
Rumah Kuno Ini Dulunya Tersimpan Harta Karun dan Sempat Jadi Lokasi Film Suzzanna, Begini Kondisinya Kini

Cagar budaya ini kini masih ditempati oleh seorang purnawirawan TNI.

Baca Selengkapnya
Dua Rumah Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Salah Satunya Seperti Istana Megah
Dua Rumah Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Salah Satunya Seperti Istana Megah

Para ahli arkeologi memperkirakan bangunan ini dibangun sekitar tahun 250 M hingga 500 M.

Baca Selengkapnya
Dibangun 200 Tahun Lalu, Ini Potret Megah Rumah Crazy Rich di Pasuruan dan Kisah di Baliknya
Dibangun 200 Tahun Lalu, Ini Potret Megah Rumah Crazy Rich di Pasuruan dan Kisah di Baliknya

Bangunan rumah ini merupakan perpaduan arsitektur khas Belanda, Cina, dan Jawa

Baca Selengkapnya
Kisah Rumah Tua Klangenan di Cirebon, Dulu Milik Pejabat Kolonial Kini Jadi Tempat Instagenik
Kisah Rumah Tua Klangenan di Cirebon, Dulu Milik Pejabat Kolonial Kini Jadi Tempat Instagenik

Letak rumah ini berada di pinggir jalan Cirebon-Bandung.

Baca Selengkapnya
Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang
Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang

Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.

Baca Selengkapnya
Mengenal Omo Hada Laraga, Rumah Adat dari Nias Berbentuk Oval
Mengenal Omo Hada Laraga, Rumah Adat dari Nias Berbentuk Oval

Omo Hada Laraga, rumah adat berbentuk oval yang lahir di daerah Nias Utara. Kini langka dijumpai.

Baca Selengkapnya