Mengunjungi Pasar Kowen Sidokarto, Surganya Barang Antik di Pinggiran Jogja
Merdeka.com - Jam masih menunjukkan pukul enam pagi tatkala Merdeka.com berkunjung ke Pasar Kowen Sidokarto pada Senin (26/6). Saat itu suasana pasar masih sepi. Beberapa pedagang tampak mempersiapkan barang dagangan mereka. Sebuah angkringan menjadi tempat beberapa orang menyantap sarapan sambil membicarakan problematika hidup mereka.
Beranjak siang, suasana makin ramai. Pasar Kowen Sidokarto menjadi tempat para penjual dan pembeli bertemu. Yang dijual bukan kebutuhan pokok sehari-hari, melainkan barang-barang antik maupun barang-barang bekas yang dijual dengan harga murah.Pasar Kowen tidak buka tiap hari, melainkan hanya setiap hari pasaran Pon dalam penanggalan kalender Jawa, atau bisa dikatakan lima hari sekali.
©2023 Merdeka.com/Shani RasyidMaryono (57) sudah jualan di Pasar Kowen sejak tiga tahun yang lalu. Sudah berjualan sejak tahun 1990, ia tahu betul rasanya hidup sebagai pedagang keliling.
-
Di mana Pasar Klitikan Notoharjo berada? Pasar Klitikan Notoharjo berdiri sejak 2006.
-
Di mana Pasar Kangen diadakan? Pada 2023 ini, Pasar Kangen kembali hadir untuk masyarakat Jogja dan sekitarnya. Dengan mengusung tema “Gandeng Gendong“, Pasar Kangen digelar mulai 27 Juli-5 Agustus 2023 pukul 13.00-21.00 di Taman Budaya Yogyakarta.
-
Di mana Pasar Grosir Setono berada? Pasar ini dikenal menjual batik dengan harga yang murah.
-
Dimana Pasar Johar Kanjengan berada? Hingga saat ini, Pasar Johar Kanjengan yang berada di pusat kota Semarang tampak sepi pembeli.
-
Mengapa Pasar Klitikan Notoharjo menarik pengunjung? Daya tarik lain yang membuat pasar ini cukup ramai adalah karena harga barang yang dipatok relatif terjangkau.
-
Dimana Pasar Pakelan berada? Lokasinya berada di pinggiran desa.
Di Pasar Kowen, Maryono jualan barang-barang bekas seperti charger handphone, terminal listrik, tas, dan lain sebagainya. Ia mengaku memperoleh barang-barang tersebut dari orang-orang yang menawarinya karena sudah tidak dibutuhkan lagi.
“Saya beli barang-barang itu,” kata Maryono saat Merdeka.com menanyakan apakah barang-barang itu diperoleh secara cuma-cuma atau tidak.
“Saya dapatnya dari mahasiswa yang sudah selesai kuliah, mereka biasanya menawari. Beli ini semua mau nggak,” lanjutnya.
Maryono mengatakan, sebagai pedagang penghasilan per harinya tidak pernah menentu. Tapi setidaknya penghasilan tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Begitu pula dengan Bu Pratni (60), warga Bandut Lor, Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Ia sudah menjadi pedagang keliling sejak tahun 1986. Ia berkeliling dari pasar ke pasar di seluruh Sleman tergantung hari pasarannya.
Di Pasar Kowen, Pratni berjualan dompet. Dibandingkan dengan berjualan di dalam pasar, ia mengaku lebih suka jualan di pinggir jalan. Walaupun tempatnya kurang nyaman, namun ia mengaku saat berjualan di pinggir jalan jualannya lebih laris.
“Kalau di sini juga harus bayar biaya sewa. Setiap tahunnya Rp300 ribu. Kalau di jalan kan nggak. Cuma bayar retribusi,” kata Pratni.
©2023 Merdeka.com/Shani RasyidAda pula Rian (33), dia sudah dua tahun jualan di Pasar Kowen. Sebelumnya ia melanglang buana ke kota-kota besar menjajakan obat-obatan tradisionalnya.
Rian mengatakan bahwa ia meneruskan usaha ayahnya yang sudah berjualan obat-obatan tradisional sejak lama.
Selain menjual obat-obatan tradisional, Rian juga membuka pengobatan terapi bekam di tempat. Satu kali terapi ia kenakan tarif Rp50 ribu.
Berbeda dengan pedagang lain, dalam berjualan ia tidak menyewa tempat. Rian tinggal mencari tempat strategis di salah satu tepi jalan pasar lalu menggelar dagangannya secara lesehan. Ia pun cukup bayar seikhlasnya kepada pengelola.
“Mereka tempat dagang sudah dipilih. Kalau kita kan jualan pinggir jalan gini. Jadi kita pilih sendiri, mana yang kosong kita tempati,” ujar Rian.
Ketua Pasar Kowen Sidokarto, Sugito, mengatakan bahwa Pasar Kowen Sidokarto merupakan pindahan dari Pasar Pon Godean.
Pemindahan tempat dimulai pada tahun 2019. Namun seiring waktu ternyata tidak semua pedagang mendapat tempat berjualan. Tak hanya itu, jumlah paguyuban pedagang bertambah dari yang awalnya hanya berjumlah tiga jadi berjumlah enam.
©2023 Merdeka.com/Shani RasyidSeiring bertambahnya pedagang, Sugito membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memberikan bantuan pinjaman modal dengan rekomendasi dari pengelola pasar. Untuk mendapatkan pinjaman modal itu, para pedagang harus memiliki kartu identitas pedagang berupa kartu Brizzi yang dikeluarkan oleh BRI. Kini, pinjaman modal yang dikucurkan untuk Pasar Kowen Sidokarto mencapai hampir Rp2 miliar.
“Pinjamannya kalau hanya Rp2 juta tidak perlu pakai agunan. Tapi kalau lebih dari itu harus pakai agunan, baik itu STNK, BPKB, ataupun surat-surat berharga lainnya,” ujar Sugito. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di pasar itu, penduduk lokal menjual hasil sayur dengan harga murah. Banyak pula yang menjual beragam tanaman hias.
Baca SelengkapnyaSuasana pasar ini seolah mengingatkan kehidupan masyarakat saat era penyebaran agama Islam. Semakin kental terasa dengan pembayaran yang memakai koin kayu unik.
Baca SelengkapnyaPasar Kangen 2023 digelar mulai 27 Juli-5 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaAda banyak pasar ramadan yang bisa dikunjungi sambil menunggu bedug magrib
Baca SelengkapnyaAda beragam tempat wisata Solo dan sekitarnya yang memuaskan hati untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaNama Pasar Loak Kebayoran Lama menjadi surga bagi para pecinta barang-barang jadul.
Baca SelengkapnyaSuasana yang dihadirkan menjadi magnet bagi pencinta fotografi
Baca SelengkapnyaDi Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Dulunya rute yang melintas pasar itu merupakan rute Jenderal Soedirman
Baca SelengkapnyaSidoarjo memiliki ragam tempat wisata yang dapat menjadi alternatif tujuan liburan Anda.
Baca SelengkapnyaPengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.
Baca SelengkapnyaJogja kini menjadi salah satu destinasi wisata turis domestik maupun asing.
Baca Selengkapnya