Padukan Budaya Lokal, Ini 4 Cara Sunan Kalijaga Berdakwah Islam
Merdeka.com - Sunan Kalijaga adalah salah satu anggota Wali Songo yang sangat disegani. Namanya cukup terkenal di banyak tempat yang tersebar di wilayah Pulau Jawa bagian tengah.
Melansir dari Uny.ac.id, di antara para anggota Wali Songo, Sunan Kalijaga ditugaskan untuk melakukan dakwah kepada para penganut kepercayaan lama. Dalam menyebarkan ajaran Islam, dia selalu menggunakan pakaian adat Jawa setiap hari dengan menggabungkan unsur Islam. Hal ini dilakukan agar masyarakat mampu menerima kehadirannya di tengah-tengah mereka.
Selain itu, Sunan Kalijaga juga menggunakan media dakwah dalam menyebarkan ajarannya. Apa saja media dakwah itu? Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana cara Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali penyebar agama Islam? Sunan Kalijaga merupakan salah satu Walisongo, sembilan wali penyebar agama Islam paling berpengaruh di Pulau Jawa.
-
Bagaimana Sunan Kalijaga berdakwah? Sunan Kalijaga terkenal dengan cara berdakwahnya yang memanfaatkan media lokal dari suatu daerah.Salah satu yang ia jadikan alat untuk mengenalkan ajaran Islam adalah wayang, dengan tetap mempertahankan sisi ketradisionalannya.
-
Siapa yang Sunan Kalijaga ajak berdakwah? Di sini, ia bersama Sunan Gunung Jati mengenalkan cara berdakwah melalui kesenian yang ketika itu digandrungi masyarakat.
-
Siapa Sunan Kalijaga? Brandal Lokajaya memiliki keinginan berguru pada Sunan Bonang. Ia lalu dikenal sebagai murid yang sangat patuh pada gurunya.
-
Bagaimana Sunan Gunung Jati berdakwah? Sunan Gunung Jati menggunakan nasihat-nasihat yang baik untuk membantu masyarakat memahami dan menghayati ajaran Islam. Dengan cara ini, masyarakat dapat lebih mudah menerima dan mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa yang dilakukan Sunan Kudus untuk dakwah? Sunan Kudus pun dikenal sebagai sosok yang memiliki toleransi antar agama yang sangat tinggi. Cara berdakwahnya pun cukup bijak dengan mendekatkan agama Hindu Budha ke Islam.
Wayang
©Shutterstock
Sunan Kalijaga menggunakan wayang sebagai salah satu media dakwahnya. Waktu itu, kesenian wayang memang digemari masyarakat. Dia pun berkeliling di wilayah Padjajaran dan Majapahit untuk menjadi dalang.
Apabila masyarakat ingin Sunan Kalijaga mengadakan pertunjukan wayang, dia tidak meminta masyarakat untuk memungut biaya apapun, selain mengucapkan dua kalimat syahadat.
Di dalam kesenian wayang inilah, Sunan Kalijaga mengajarkan nilai-nilai tasawuf. Dia juga memunculkan ajaran Islam lewat tokoh-tokoh Yudistira dan Bima.
Gamelan
©2021 KBRI Tokyo
Melansir dari Uny.ac.id, gamelan digunakan sebagai media dakwah oleh Sunan Kalijaga ketika pertunjukan dan acara lainnya.
Dalam pertunjukan, ketukan gamelan ia ciptakan sendiri agar diterima masyarakat. Selain itu gamelan dimanfaatkan untuk mengundang masyarakat datang ke masjid. Alat musik tradisional itu juga digunakan saat acara Grobeg dan Sekaten untuk bertujuan demi mendapatkan perhatian masyarakat.
Tembang
©YouTube/Solite Kids
Selain menggunakan gamelan, Sunan Kalijaga juga menggunakan tembang sebagai sarana menyebarkan dakwah Islamnya. Tembang yang diciptakan Sunan Kalijaga antara lain Tembang Rumekso Ing Wengi dan Ilir-Ilir.
Tembang Rumekso Ing Wengi berisi tentang doa saat malam hari setelah melakukan salat tahajjud. Tembang ini disusun Sunan Kalijaga karena waktu itu masyarakat Jawa masih kesulitan dalam menghafal doa berbahasa Arab. Selain itu, terdapat pula Tembang Ilir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul yang berisi tentang nasihat-nasihat kehidupan.
Grebeg dan Sekaten
©2015 Merdeka.com/arie sunaryo
Dalam menyebarkan ajaran Islam, Sunan Kalijaga juga menggelar semacam perayaan yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah “grebeg”. Di dalamnya terdapat tradisi Sekaten yang berasal dari kata “sekati” yang berarti “nama dua alat gamelan”.
Ide untuk menggabungkan kebudayaan grebeg dengan sekaten muncul saat Sunan Kalijaga mencoba mengajak masyarakat ke masjid yang saat itu bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Selain menggelar musik gamelan dan tari-tarian, waktu itu Sunan Kalijaga juga mengajak masyarakat menghiasi kompleks masjid. Awalnya masyarakat malu untuk datang, tapi perlahan-lahan mereka berdatangan melewati gapura dan dituntun mengucapkan dua kalimat syahadat. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode Wali Songo dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Baca SelengkapnyaDi masa silam Sunan Kalijaga pernah aktif berdakwah di Cirebon dan meninggalkan petilasan sekitar 1 kilometer dari terminal Harjamukti.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa ajaran Sunan Muria yang masih dilestarikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSunan Ampel menerapkan pendekatan dengan mengganti istilah "sholat" menjadi "sembahyang".
Baca SelengkapnyaSunan Bonang adalah sosok pendakwah yang cerdik dan fleksibel dalam menyiarkan ajaran-ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaBagaimana sebenarnya sejarah agama Islam masuk ke Indonesia?
Baca SelengkapnyaDalam menyebarkan ajaran Islam, setiap wali memiliki cara tersendiri. Salah satunya adalah Sunan Gunung Jati, yang melakukan dakwah di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Baca SelengkapnyaDakwah Walisongo memainkan peran penting dalam perkembangan agama Islam, khususnya di pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaWali yang terkenal dengan dakwah melalui kesenian ini ternyata pernah berdakwah pakai cara kekerasan.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Islam di Nusantara merupakan salah satu fenomena sejarah yang menarik untuk dikaji.
Baca SelengkapnyaUlama dari tanah Jawa Barat ini dulunya merupakan salah satu wali yang mensyiarkan Agama Islam di pulau Jawa.
Baca Selengkapnya