Penyebab Sering Ngantuk yang Kerap Terjadi, Kurang Tidur hingga Stres

Merdeka.com - Mengantuk adalah salah satu kondisi umum yang sering terjadi oleh setiap orang. Di mana tubuh terasa lelah dan lemas, mata berat, sehingga muncul keinginan untuk merebahkan tubuh dan tidur. Kondisi ini wajar terjadi di sore hari setelah Anda beraktivitas seharian atau di malam hari menjelang tidur.

Namun, bagaimana jika Anda sering mengantuk sepanjang waktu. Bukan hanya setelah selesai bekerja atau menjelang tidur di malam hari, namun juga di siang hari ketika Anda tengah menjalani aktivitas. Termasuk di hari libur, alih-alih melakukan aktivitas yang menyenangkan, Anda justru kerap mengantuk dan rasanya ingin tidur sepanjang hari.

Meskipun termasuk kondisi umum, namun jika hal ini dialami setiap saat, mungkin ada yang salah dengan tubuh. Dalam hal ini, terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab sering ngantuk. Mulai dari pola makan yang tidak sehat, faktor bertambahnya berat badan, kurang tidur, hingga kurang hidrasi.

Selain itu, penyebab sering ngantuk juga bisa terjadi ketika Anda sedang mengalami stres. Stres yang tidak dikelola dengan baik dan semakin berkepanjangan, tentu akan memberikan pengaruh pada keseharian Anda. Termasuk salah satunya membuat Anda sering mengantuk dan ingin tidur. Dilansir dari Healthshots, berikut kami merangkum beberapa penyebab sering ngantuk yang perlu diketahui.

Penyebab Sering Ngantuk: Pola Makan Tidak Sehat hingga Otot Tegang dan Lelah

Penyebab sering ngantuk yang pertama mungkin dipengaruhi oleh faktor pola makan yang tidak sehat. Jika Anda sering mengonsumsi makanan olahan yang kurang nutrisi, ini bisa menurunkan kualitas tidur sehari-hari. Sebab, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi memang dibutuhkan tubuh untuk mendukung fungsi kerja tubuh secara keseluruhan.

Bukan hanya kualitas, kuantitas tidur juga otomatis berkurang ketika Anda tidak dapat tidur dengan nyenyak. Tak heran, keesokan harinya Anda beraktivitas dengan kondisi tubuh yang lemas, kurang bertenaga, dan mengantuk. Dengan begitu, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi harian dengan baik.

Selain itu, usahakan untuk makan tepat waktu agar sistem metabolisme tubuh dapat bekerja dengan baik. Makan secara teratur dengan tepat waktu juga membantu Anda mendapatkan tidur yang lebih berkualitas. Salah satunya, hindari makan terlalu larut malam yang akan membuat perut kembung dan Anda sulit tidur.

©2022 Shutterstock

Penyebab sering ngantuk berikutnya yaitu faktor bertambahnya berat badan. Seperti diketahui, kelebihan berat badan sering menyebabkan kelelahan. Inilah yang menjadi alasan mengapa Anda sering mengantuk dan ingin tidur.

Selain itu, kelebihan berat badan juga akan memberikan tekanan berlebih pada otot dan persendian. Secara otomatis, kondisi ini membuat Anda lemas dan tidak bertenaga. Akibatnya, Anda sering mengantuk dan selalu ingin mengistirahatkan tubuh. Berdasarkan penelitian, tidur memang berkaitan erat dengan kondisi berat badan.

Penyebab sering ngantuk juga bisa terjadi karena kurang tidur. Seperti dijelaskan sebelumnya, kurang tidur membuat tubuh Anda lelah dan tidak bertenaga. Saat tidur dengan durasi yang sedikit, metabolisme tubuh Anda akan terganggu. Tubuh harus menyesuaikan kondisi dengan lebih keras karena tidak mendapatkan istirahat yang cukup.

Tak heran, jika Anda akan merasakan kantuk yang luar biasa di tengah-tengah aktivitas. Dengan begitu, penting untuk menerapkan jam tidur dan bangun yang teratur sehingga tubuh bisa bekerja dengan baik. Tubuh juga bisa mendapatkan energi cukup sebagai bekal untuk melakukan aktivitas harian.

Otot tegang dan lelah juga termasuk salah satu penyebab sering ngantuk. Jika Anda termasuk orang yang setiap hari memiliki mobilitas pekerjaan yang padat atau berolahraga secara berlebihan, ini menjadi kabar buruk untuk Anda. Perlu dipahami gaya hidup aktif tidak selalu berdampak baik pada tubuh Anda, terutama jika Anda bergerak secara berlebihan dan kurang waktu beristirahat.

Alih-alih mendapatkan energi, pola rutinitas ini justru membuat tubuh semakin lelah dan risiko otot tegang semakin meningkat. Oleh karena itu, selalu perhatikan keseimbangan antara aktivitas fisik dengan kebutuhan istirahat yang cukup. Sebab, tubuh juga membutuhkan waktu yang cukup untuk berhenti dan beristirahat supaya bisa mendapatkan energi yang lebih baik.

Penyebab Sering Ngantuk: Kelaparan hingga Stres

Penyebab sering ngantuk selanjutnya yaitu kelaparan. Jika Anda melewatkan waktu makan dan kelaparan, maka Anda pasti akan merasa mengantuk sepanjang waktu.

Kelaparan tidak akan membuat tubuh rileks, justru melepaskan hormon yang membuat Anda mudah tersinggung atau sensitif, bahkan tidur juga akan terganggu. Seperti dikatakan sebelumnya, penting untuk mendapatkan pola makan yang sehat dan teratur agar tubuh dapat bekerja dengan baik.

www.boldsky.com

Kurang hidrasi juga bisa menjadi alasan mengapa sering mengantuk. Tubuh yang terhidrasi dengan baik, akan membantu Anda mempertahankan energi dengan lebih baik. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa sedikit dehidrasi dapat menurunkan tingkat energi, dan bahkan berdampak pada kesehatan kognitif seseorang.Dehidrasi juga menyebabkan Anda mudah lelah dan mengantuk.

Penyebab sering ngantuk berikutnya adalah konsumsi makanan olahan berlebihan. Makanan olahan sarat dengan karbohidrat dan gula, yang bertindak sebagai sumber energi instan. Namun lonjakan ini tidak berlangsung lama dan membuat Anda merasa lelah dan mengantuk.

Terlebih lagi, jika Anda sering mengonsumsi makanan instan sehari-hari. Tentu, di tengah-tengah aktivitas akan merasakan kantuk dan ingin tidur alih-alih beraktivitas. Maka usahakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

Penyebab sering ngantuk yang terakhir adalah faktor stres. Stres tidak hanya menyebabkan kelelahan mental, tetapi juga kelelahan fisik. Itu sebabnya Anda merasa ingin tertidur, ketika tubuh merasa lelah.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Environment Research and Public Health menunjukkan bahwa stres menurunkan jumlah jam tidur, yang memengaruhi produktivitas keesokan harinya. (mdk/ayi)