Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Kampung Arab Pekalongan, Pusat Perdagangan Mori di Era 70-an

Sejarah Kampung Arab Pekalongan, Pusat Perdagangan Mori di Era 70-an Kampung Arab Pekalongan. ©YouTube/pie'ie Mejink

Merdeka.com - Di pusat Kota Pekalongan, terdapat sebuah kawasan bernama Kampung Arab. Sesuai namanya, kampung itu dihuni para keturunan orang Arab.

Dilansir dari Pekalongankota.go.id, kawasan Kampung Arab di Pekalongan mencakup tiga wilayah kelurahan yaitu Kelurahan Sugihwaras, Kelurahan Klego, dan Kelurahan Poncol. Kelurahan Sugihwaras menjadi kawasan yang paling banyak didiami oleh masyarakat Arab karena cikal bakal Kampung Arab bermula dari kelurahan itu.

Pada masa jayanya, Kampung Arab Pekalongan menjadi pusat perdagangan kain mori. Berikut sejarah selengkapnya:

Sejarah Berdirinya Kampung Arab

kampung arab pekalongan

©YouTube/pie'ie Mejink

Awal mula berdirinya Kampung Arab Pekalongan terjadi pada tahun 1800-an. Waktu itu ada seorang ulama dari Hadramaut bernama Habib Husein Bin Salim Alatas datang ke Pekalongan. Waktu itu, wilayah Kampung Arab masih berupa hutan belantara.

Setibanya di kampung itu, hal pertama yang dilakukan Habib Husein adalah mendirikan masjid. Keinginannya mendirikan masjid dikarenakan ia ingin meneladani Rasulullah SAW di mana saat ia hijrah ke suatu tempat, bangunan yang pertama kali dibangun adalah masjid. Hingga kini, masjid itu masih berdiri. Warga Pekalongan mengenalnya dengan nama Masjid Wakaf.

Sejak saat itu, orang-orang Arab lainnya mulai berdatangan. Mereka kebanyakan berasal dari Hadramaut, Yaman. Di sana, mereka bertahan hidup dengan cara berdagang. Kampung Arab pun menjelma menjadi pusat perdagangan baru di kawasan pesisir utara Pulau Jawa.

Pusat Pendidikan Islam di Pekalongan

kampung arab pekalongan

©YouTube/pie'ie Mejink

Seiring waktu, Kampung Arab menjadi pusat pendidikan Islam di Pekalongan. Selain mendirikan masjid, Habib Husein juga membuka pengajian dan pesantren untuk masyarakat. Metode pengajian yang dilakukan Habib Husein ternyata sangat disukai warga. Mereka datang berbondong-bondong mengikuti ceramah Habib Husein.

Seiring berjalannya waktu, datanglah seorang ulama lagi bernama Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Alatas di Kampung Arab. Ia memiliki tujuan yang sama dengan Habib Husein. Pada awal kedatangannya, Habib Ahmad mendirikan Masjid Raudhoh.

Metode pengajaran Habib Ahmad cenderung lebih modern ketimbang Habib Husein. Namun karena mereka berdua berkolaborasi, maka kedua ulama itu memberikan pengaruh kuat di Pekalongan.

Pusat Perdagangan Kain Mori

kampung arab pekalongan

©YouTube/pie'ie Mejink

Seiring berjalannya waktu, makin banyak komunitas Arab yang menghuni Kampung Arab dengan jiwa dagangnya. Pada era 1950-1970, kawasan itu menjadi pusat perdagangan kain mori se-Indonesia. Saat itu harga kain mori di tanah air mengacu pada harga yang ditawarkan di Kampung Arab.

Namun setelah tahun 1970-an, perdagangan mori mengalami pasang surut. Harga produksi kain mori yang semakin mahal mengakibatkan citra Kampung Arab sebagai pusat perdagangan kain mori mulai memudar.

Selain itu dari segi arsitektur bangunan, bangunan-bangunan asli di Kampung Arab saat ini telah mengalami renovasi besar-besaran. Namun masih ada beberapa bangunan peninggalan zaman dulu yang dijaga keasliannya. Sampai saat ini, Kampung Arab menjadi salah satu destinasi wisata di Pekalongan. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab

Kini Ampel tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tapi juga pusat belanja dan kuliner favorit

Baca Selengkapnya
Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Salah satu kesenian budaya dari Bumi Rafflesia ini buah hasil akulturasi budaya Arab yang kini sudah menjadi warisan budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kabupaten Purwakarta, Dulu Tempat Perjuangan Kini Jadi Kota Pensiunan
Sejarah Kabupaten Purwakarta, Dulu Tempat Perjuangan Kini Jadi Kota Pensiunan

Purwakarta telah berevolusi cukup lama hingga dikenal sebagai kota pensiunan. Kisahnya penuh perjuangan sejak masa pra sejarah.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya
Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya

Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya

Baca Selengkapnya
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya

Simak cara penyebaran Islam di Indonesia berikut ini beserta sejarah masuknya.

Baca Selengkapnya
Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa
Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa

Demak masa lalu merupakan kota pelabuhan yang sangat berpengaruh di pesisir Jawa.

Baca Selengkapnya
Tersohor di Indonesia, Momen bulan Ramadan di Kampung Madinah Temboro Magetan saat Berburu Takjil Kebab & Nasi Kebuli
Tersohor di Indonesia, Momen bulan Ramadan di Kampung Madinah Temboro Magetan saat Berburu Takjil Kebab & Nasi Kebuli

Magetan memiliki sebuah desa yang dijuluki sebagai Kampung Madinah. Saat bulan Ramadan, kampung tersebut menjadi wisata kuliner.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kota Pariaman, dari Kawasan Pelabuhan Penting sampai Dinamika Perdagangan di Era Penjajahan
Sejarah Kota Pariaman, dari Kawasan Pelabuhan Penting sampai Dinamika Perdagangan di Era Penjajahan

Setiap tahunnya 2 sampai 3 kapal India bersandar di Pariaman untuk mengirim kain kepada penduduk lokal.

Baca Selengkapnya
Dulunya Jadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam, Begini Filosofi Tata Kota Kawasan Kotagede di Masa Lampau
Dulunya Jadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam, Begini Filosofi Tata Kota Kawasan Kotagede di Masa Lampau

Kota kuno Kotagede dibangun dengan konsep filosofi "Catur Gatra" dengan empat elemen penting yaitu keraton, pasar, alun-alun, dan masjid.

Baca Selengkapnya
Bergaya Kuno, Begini Asal Usul Masjid Langgar Tinggi Pekojan yang Dulu Dibangun oleh Saudagar Yaman
Bergaya Kuno, Begini Asal Usul Masjid Langgar Tinggi Pekojan yang Dulu Dibangun oleh Saudagar Yaman

Masjid ini dulunya dibangun oleh saudagar asal Yaman. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Pernah Disebut dalam Naskah Arab Kuno, Arkeolog Temukan Kota yang Hilang dari Masa Abad ke-6, Terkenal karena Mutiaranya
Pernah Disebut dalam Naskah Arab Kuno, Arkeolog Temukan Kota yang Hilang dari Masa Abad ke-6, Terkenal karena Mutiaranya

Pernah Disebut dalam Naskah Arab Kuno, Arkeolog Temukan Kota yang Hilang dari Masa Abad ke-6

Baca Selengkapnya
Melihat Bangunan Tua di Kampung Melayu Semarang, Dulu Jadi Pusat Perniagaan
Melihat Bangunan Tua di Kampung Melayu Semarang, Dulu Jadi Pusat Perniagaan

Kampung Melayu merupakan salah satu kawasan tertua di Semarang. Di sana banyak terdapat peninggalan kolonial

Baca Selengkapnya