Selain Joko Kendil, Kisah Perjalanan 4 Musafir Tanah Jawa Ini Menarik Disimak
Merdeka.com - Seorang musafir bernama Joko Kendil sedang naik daun dan menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Bahkan, banyak warga yang tak sengaja bertemu dengannya dan mengajak berfoto. Tak sedikit pula warga yang menawarinya untuk sekadar mampir.
Tak hanya kisahnya saja membuat banyak orang terheran-heran, tapi juga karena pengakuannya menaiki macan putih. Ia mengaku macan putih itu tidak bisa dilihat sembarangan orang.
Terlepas dari kehebohan Joko Kendel, orang-orang di Pulau Jawa ada yang menjalani tirakat dengan berjalan kaki, selain Joko Kendil. Masih ada sosok-sosok musafir lainnya. Berikut rangkuman beberapa kisah perjalanan para musafir tanah Jawa dari berbagai sumber.
-
Gimana Komaruddin jalan kaki? Selama 14 hari berjalan, dia melewati sejumlah kota di Yogyakarta, Jawa Tengah, sampai Jawa Barat. Selama itu pula, dia turut dikawal para motor rider dari yayasan kesehatan di Bekasi di setiap kota, untuk memastikan kondisinya, termasuk menyediakan ambulans untuk berjaga-jaga.
-
Siapa yang bisa melakukan jalan kaki? Kegiatan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, tanpa memerlukan peralatan khusus, kecuali sepasang sepatu yang nyaman.
-
Siapa yang biasanya melakukan olahraga jogging di Bali? Bali sendiri juga sering menjadi tuan rumah berbagai event maraton, baik itu skala nasional maupun dunia. Hal ini membuktikan kalau Bali sangat ramah buat wisatawan yang ingin tetap menjaga kebugaran tubuhnya dengan jogging selama menikmati liburan.
-
Kenapa Komaruddin jalan kaki? Komaruddin punya alasan tersendiri melakukan hal yang terbilang nekat ini. Menurutnya, ada semangat yang harus ia bagi kepada para penderita stroke lain di Indonesia.
-
Siapa yang ikut dalam kirab tedhak loji? Selain itu, acara kirab juga diikuti oleh para bangsawan dan prajurit beserta abdi dalem keraton.
-
Siapa yang mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
Mengunjungi Makam Habib
©YouTube/Sinau Hurip
Melansir dari kanal Youtube Sinau Hurip, pada Januari 2022 lalu, seorang musafir asal Lampung bernama Seto mengaku sudah 15 tahun berkeliling Indonesia. Dalam sebuah video dari media sosial, Seto membawa tas ransel, memakai topi dan kaos lengan panjang. Dia mengaku ingin menjadi musafir demi mengunjungi makam habib.
Dilansir dari Liputan6.com, selama 15 tahun Seto berjalan kaki mengunjungi makam para habib di Indonesia. Pria yang pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Banten itu mengungkapkan jika menjadi musafir adalah perintah. Ia juga bercita-cita ingin membangun pondok pesantren.
Musafir Tanpa Nama
©YouTube/Sinau Hurip
Dilansir dari kanal YouTube Sinau Hurip pada 5 Oktober 2022, Adi, pemilik kanal YouTube tersebut, menemui seorang musafir yang tidak ingin disebutkan namanya.
Musafir itu mengaku berusia 34 tahun dan berasal dari Malang. Ia memutuskan jadi musafir karena ada pergolakan batin. Sang Musafir mengaku rindu dengan keluarganya di rumah, terutama sang ibu dan berharap kelak bisa bertemu lagi.
“Tapi terkadang kita mengambil sebuah keputusan itu bagaimana yang terbaik saja. Semoga keputusan saya ini menjadi keputusan yang benar dan menjadi yang terbaik, buat keluarga, buat saudara, dan buat siapa saja. Kita kan cuma berusaha bagaimana yang terbaik, itu saja,” kata sang musafir dikutip dari kanal YouTube Sinau Hurip.
Jalan Pertobatan
©YouTube/Sinau Hurip
Muhammad Ghozali memutuskan jadi musafir setelah ditinggal kedua orang tuanya. Ia berencana menjadi musafir selama empat tahun dan telah lebih dari setahun ia lakoni.
Selama setahun menjadi musafir, ia pernah mengalami beberapa pengalaman pahit seperti disiram air oleh warga atau bertengkar dengan orang lain. Ia memutuskan jadi musafir sebagai jalan pertobatan atas masa lalunya.
“Dulu saya pernah masuk penjara gara-gara berantem, mencuri handphone di konter, terus dijual di jalanan,” kata Ghozali.
Basecamp Para Musafir
©YouTube/Sinau Hurip
Memilih hidup di jalanan, para musafir ternyata punya basecamp untuk tempat berkumpul. Dilansir dari kanal YouTube Sinau Hurip pada April 2022, di basecamp yang lokasinya dirahasiakan itu para musafir saling berinteraksi.
Di basecamp ini, Adi bertemu dan menggali kisah hidup dari para musafir. Ada seorang musafir yang bertahan hidup di jalanan dengan mengais sampah, ada yang dengan bekerja sambilan, atau dengan mengamen.
“Kalau di basecamp sini saya ingin menampakkan pada warga kalau saya itu pengamen, biar mereka tidak tanya itu makan apa, itu hidupnya bagaimana, kok rokoknya mahal-mahal. Sedangkan dari kecil saya menderita jantung bocor,” kata salah seorang musafir, dilansir dari kanal Youtube Sinau Hurip. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Joko Kendil yang viral di media sosial baru-baru ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Joko Kendil yang memiliki penampilan fisik yang unik.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang musafir bertato yang melakukan perjalanan usai orang tuanya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMereka memilih untuk berangkat ke Mekkah dengan gowes sepeda.
Baca SelengkapnyaPak Midun mendapat sambutan hangat dari kelompok suporter
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan ibadah haji, Yunus kembali memulai perjalanan pulang ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMomen-momen perjalanan yang dibagikan tersebut sontak membuat publik terpukau dan salut.
Baca SelengkapnyaSejumlah jamaah haji sujud syukur tak lama setelah pesawat mendarat di Bandara Adisoemarno, Boyolali
Baca SelengkapnyaNenek moyang orang Jawa ini dikenal pemberani, mereka tak mau tunduk pada penguasa. Selain itu, mereka dikenal ahli bangun candi.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari biasanya, dua pemuda kedapatan ke luar negeri justru menggunakan ojek.
Baca SelengkapnyaPenampilan kuli panggul itu berjubah dan mengenakan sorban berwarna merah putih.
Baca SelengkapnyaKetiganya menjawab jika mereka membutuhkan waktu kurang lebih 7 bulan di perjalanan.
Baca SelengkapnyaBersepeda dari Malang ke Jakarta, Midun yang merupakan ASN Pemkot Malang tuntut keadilan untuk para korban tragedi kanjuruhan.
Baca Selengkapnya