Tak Banyak yang Tahu, Ini Sejarah Kopi Joss Khas Jogja yang Melegenda
Merdeka.com - Selain gudeg, kopi joss telah lama menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta. Rasanya yang unik dan berbeda dari kopi lainnya membuat kopi khas Kota Pelajar tersebut banyak disukai oleh berbagai lapisan masyarakat.
Keunikan kopi joss terletak dari cara penyajiannya. Setelah dibuat, kopi hitam tersebut langsung dicampurkan dengan potongan arang yang masih membara sehingga mengeluarkan suara ‘josss’. Suara inilah yang kemudian menjadi asal usul nama kopi joss.
Para wisatawan bisa mencicipi minuman unik ini di kedai-kedai angkringan di hampir setiap sudut Kota Yogyakarta dengan harga yang relatif terjangkau. Selain itu para wisatawan juga bisa memesan varian lainnya seperti kopi susu joss yang juga menjadi favorit.
-
Bagaimana Kopi Surjo diolah? Kopi khas Batang Berjenis robusta
-
Bagaimana proses pengolahan kopi hitam? Kopi hitam adalah biji kopi yang sudah dipanggang atau roasted. Kopi hitam mengandung tingkat asam kafein yang lebih tinggi dibandingkan kopi hijau.
-
Kopi Bowongso diolah seperti apa? 'Ini Kopi Bowongso rasanya agak sepet-sepet gimana tapi sangat nikmat. Kopi lokal di Indonesia itu sebenarnya sangat nikmat. Apalagi kalau pengolahannya beragam, karena di Indonesia biasanya cuma dibuat kopi tubruk,' kata Ganjar dikutip dari Jatengprov.go.id.
-
Gimana caranya bikin asap dari kopi dan cengkeh? Langkah selanjutnya adalah membakar kapas atau kain sampai api menyala. Begitu api menyala, segera tutup kapas tersebut dengan sedikit bubuk kopi untuk memadamkan api. Proses ini akan menghasilkan asap yang mengeluarkan aroma kopi dan cengkeh, yang dikenal sebagai penangkal alami nyamuk.
-
Bagaimana proses fermentasi kopi? Proses mengolah kopi wine dimulai dari pemetikan biji kopi yang telah matang, lalu diproses melalui salah satu metode pengolahan pasca panen, yakni metode kering atau metode basah.
-
Asam apa yang ada di dalam kopi? Kopi mengandung berbagai senyawa asam, antara lain asam malat, asam sitrat, dan asam asetat, yang dapat meningkatkan keasaman lambung.
Lantas bagaimana asal mula kopi yang melegenda di Kota Yogyakarta tersebut? Berikut informasi yang berhasil dihimpun oleh merdeka.com.
Berawal dari Pesanan Masinis di Stasiun Tugu
©2020 Pinterest/Edtorial Merdeka.com
Kopi joss pertama kali dibuat di angkringan Lik Man yang berlokasi di utara Stasiun Tugu pada akhir tahun 1980. Saat itu ada seorang masinis yang singgah dan meminta dibuatkan kopi di angkringan tersebut.
Pemilik angkringan yang akrab disapa Lik Man itu pun langsung meracik kopi dengan merebusnya di dalam sebuah kaleng (klotok). Ia kemudian menambahkan sepotong arang dari agar kopi tersebut lebih matang.
“Dulu waktu akhir tahun 80 an ada masinis kereta api suruh bikin kopi klotok yang direbus pake kaleng. Terus sama bapak dikasih arang bara api supaya kopinya lebih matang dan sampai sekarang malah ketagihan. Di sini juga kopi joss yang pertama,” kata Kobar, generasi ketiga penjual Angkringan Lik Man seperti dilansir kanal Youtube Our Grandfather Story.
Mulai Dikenal Sebagai Kopi Khas Jogja
Karena rasanya yang unik, kopi tersebut mulai terkenal di kalangan pekerja Stasiun Tugu. Tak lama kemudian kepopuleran kopi tersebut mulai menyebar ke masyarakat luas.
“Kan banyak pada ke sini bawa temen perempuan bikin kopi tadi malah jadi terkenal,” tambah Kobar.
Untuk menikmati segelas kopi joss, ada cara unik yang biasa dilakukan oleh pelanggan setianya. Mereka kerap menuangkan kopi ke alas gelas berupa piring kecil sedikit demi sedikit kemudian langsung meminumnya.
“Orang dulu kan mereka minumnya kayak gini (dituang ke alas gelas), pas panas-panasnya dituang sedikit sedikit dan diminum pelan-pelan,” lanjut Kobar.
Kopi unik ini dijual dengan harga yang cukup murah, yaitu Rp5.000 untuk kopi hitam dan Rp6.000 untuk kopi susu.
Memiliki Khasiat
Banyak yang menganggap jika kopi joss berbahaya bagi kesehatan karena kandungan arangnya. Namun menurut penjelasan Kobar, kopi tersebut justru memiliki khasiat yang luar biasa.
Ia menyebut bahwa arang yang dicampurkan ke dalam kopi bisa menyerap racun sehingga kopi joss baik untuk dikonsumsi.
Selain itu, kopi joss juga dipercaya bisa memulihkan kondisi tubuh penikmatnya saat mengalami masuk angin.
“Arang itu menyerap racun, kan norit itu dari arang, mau tidur minum ini malah enak. Capeknya hilang dan anginnya keluar,” pungkas Kobar.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di balik ketenaran kopi gula aren kekinian, rupanya cara meminum kopi serupa sudah dipraktikkan oleh leluhur di Ciamis.
Baca SelengkapnyaKopi adalah salah satu jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia.
Baca SelengkapnyaAsap yang dihasilkan diklaim tidak banyak dan cenderung memiliki aroma unik, serupa kopi.
Baca SelengkapnyaBerbagai kreasi kopi populer yang bisa dibuat sendiri di rumah.
Baca SelengkapnyaSensasi menyeruput kopi bacem madu dari dataran tinggi Wonosalam, Jombang.
Baca SelengkapnyaPara petani itu membudidayakan Kopi Bowongso di lereng Gunung Sumbing dengan ketinggian 1.600-2.000 mdpl.
Baca SelengkapnyaDulunya jenis kopi ini menjadi favorit Ratu Belanda yang diproduksi khusus dari biji kopi terbaik.
Baca SelengkapnyaKopi tubruk sampai kopi joss Indonesia masuk ke dalam daftar 50 kopi terbaik di dunia versi TasteAtlas.
Baca SelengkapnyaDi daerah lain, kue sagon memiliki variasi bahan dan rasa yang sedikit berbeda.
Baca SelengkapnyaIni jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.
Baca SelengkapnyaMinuman ini merupakan salah satu minuman favorit pengamat kuliner ternama, Bondan Winarno.
Baca SelengkapnyaEs teh kampul adalah minuman khas Solo yang cukup populer di Indonesia. Rasanya yang nikmat dan menyegarkan, membuat jenis es teh ini digemari semua kalangan.
Baca Selengkapnya